Press "Enter" to skip to content

Posts published in October 2019

AS Roma Sukses Kalahkan Udinese

0

Prediksimafiabola.com - AS Roma sukses mengandaskan Udinese empat gol tanpa balas di Serie A 2019-20 giornata 10 yang diselenggarakan di Dacia Arena, Kamis (2019/10/31) dini hari WIB.

Empat gol kemenangan Giallorossi masing-masing diciptakan oleh Nicolo Zaniolo, Chris Smalling, Justin Kluivert, dan Aleksandar Kolarov.

Berkat hasil ini, Roma berhasil naik ke peringkat empat klasemen sementara dengan perolehan poin 19, sedangkan Udinese menduduki peringkat ke-13 dengan poin 10.

Jalannya Pertandingan Roma mengawali laga ini dengan meyakinkan. Tim tamu pun mampu unggul lewat gol Zaniolo pada menit ke-13. Blunder barisan belakang Udinese dimanfaatkan Zaniolo untuk membobol gawang Juan Musso.

Roma mendapat masalah ketika Federico Fazio dikartu merah oleh wasit Massimiliano Irrati pada menit ke-31 akibat melanggar Stefano Okaka yang tinggal berhadapan dengan kiper. Keunggulan satu gol Roma bertahan hingga turun minum.

Baca juga : Maurizio Sarri Menerapkan Formasi Baru

Kembali dari kamar ganti, Roma tetap mendominasi meski kalahn jumlah pemain. Hasilnya, Smalling mampu menggandakan keunggulan I Lupi pada menit ke-51.

Hanya dua menit berselang, Kluivert membawa Roma makin berada di atas angin. Berawal dari sebuah serangan balik, Kluivert dengan kecepatannya mampu memperdaya barisan belakang Udinese dan mengakhirinya dengan gol.

Roma mendapat hadiah penalti setelah pemain Udinese melakukan handball di kotak terlarang. Kolarov yang maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna pada menit ke-65.

Tak ada gol tambahan yang tercipta di sisa pertandingan. Skor 4-0 untuk kemenangan Roma pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain Udinese: Musso; Becao, Troost-Ekong, Samir; Ter Avest (Nestorovski 55'), Mandragora (Barak 46'), Jajalo, De Paul, Sema; Okaka, Lasagna (Pussetto 79').

Roma: Pau Lopez; Santon, Smalling, Fazio, Kolarov; Mancini, Veretout; Zaniolo (Florenzi 79'), Pastore (Cetin 70'), Kluivert (Perotti 73'); Dzeko.

Maurizio Sarri Menerapkan Formasi Baru

0

Prediksimafiabola.com - maurizio Sarri belakangan ini menerapkan formasi 4-3-1-2 di klub barunya, Juventus. Meskipun dia dikenal sebagai pelatih yang membawa formasi 4-3-3 sebagai andalannya.

Formasi itu mulai digunakan olehnya saat menukangi Napoli beberapa tahun lalu. Kemudian, pakem tersebut ia terapkan kembali saat melatih Chelsea musim lalu.

Sebenarnya, di beberapa pertandingan awal, Sarri sempat menerapkan formasi 4-3-3 untuk Juventus. Namun semenjak Douglas Costa cedera dan kurangnya pengganti yang sepadan, Sarri pun memutuskan untuk mengubah formasinya.

Kebetulan, pria berumur 60 tahun itu memiliki materi yang cukup melimpah di posisi trequartista. Ada Aaron Ramsey, Paulo Dybala, hingga Federico Bernardeschi yang siap mengisi peran tersebut. Sarri pun mengubah strateginya menjadi 4-3-1-2.

4-3-1-2 Cocok untuk Juventus Namun dalam beberapa kesempatan, Aaron Ramsey tidak bisa dimainkan karena mengalami cedera. Sementara itu, Federico Bernardeschi tampak kesulitan bermain di posisi tersebut.

Dengan kembalinya Douglas Costa, seharusnya Sarri bisa kembali mengusung formasi 4-3-3. Namun ia merasa formasi yang sekarang sudah jauh lebih baik dan enggan kembali ke pakem 4-3-3.

Baca juga : Nasib Arsene Wenger Karena Terpuruknya Arsenal

"Dari segi karakteristik, saya pikir tim ini lebih cocok bermain dengan satu orang di belakang striker ketimbang tiga penyerang. Ini sistem yang sedikit mengganggu Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo," ujar Sarri.

Nasib Douglas Costa? Douglas Costa sendiri dikenal sebagai seorang penyerang sayap. Dengan formasi ini, otomatis pria asal Brasil tersebut kehilangan tempat di skuat inti Juventus. Namun Sarri menjamin bahwa Douglas Costa akan tetap digunakan.

"Douglas Costa juga bisa bermain sebagai trequartista, terutama di Shakhtar Donetsk. Dia baru kembali selama dua hari, jadi kami tak punya waktu untuk mencobanya dalam peran itu," lanjutnya.

"Ini adalah skuat yang memenangkan delapan gelar Serie A secara berturut-turut, jadi saya pikir mereka mungkin sedikit kekurangan determinasi, baik di depan maupun bertahan," tandasnya.

Berikutnya, Juventus akan menjalani laga derby yang sengit melawan musuh bebuyutannya, Torino, dalam laga pekan ke-11 Serie A hari Minggu (3/11/2019) nanti. Pertandingan tersebut digelar di Olimpico Torino.

Nasib Arsene Wenger Karena Terpuruknya Arsenal

0

Prediksimafiabola.com - Legenda Arsenal, Arsene Wenger dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik pada masanya. Wenger telah mengejutkan Premier League melalui taktik yang tidak biasa.

Arsenal pernah berjaya pada tahun 2000-2004, meski tak selalu juara. Sayangnya, perkembangan skuad Arsenal terpaksa macet karena proyek membangun Emirates Stadium, stadion megah yang kini jadi kandang The Gunners.

Pada tahun-tahun sulit itu Arsenal harus berhemat, yang berarti mempersulit posisi Wenger. Dia tidak bisa mendatangkan pemain-pemain terbaik karena dana belanja yang minim.

Uniknya, Wenger ternyata pernah mengincar banyak pemain top, tapi gagal karena keterbatasan dana belanja itu. Tidak main-main, ada nama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, dan masih banyak lagi.

Siapa saja pemain-pemain terbaik yang pernah didekati Arsenal?

Kiper

Gianluigi Buffon Saat itu Buffon masih 20 tahun dan mulai bersinar di Parma. Wenger mengajaknya makan malam bersama dan ingin mendatangkan Buffon ke Arsenal pada tahun 1998.

Biar begitu, Buffon memutuskan bertahan di Parma, sebelum akhirnya hengkang ke Juventus pada tahuunu 2001.

Bek

Raphael Varane Wenger mengaku kecewa ketika Arsenal gagal bersaing dengan Real Madrid untuk mendapatkan Varane. Mantan Bek Lens ini akhirnya lebih memilih Los Blancos

Vincent Kompany Man City membeli Kompany pada tahun 2008. Namun, Wenger sebenarnya sudah tertarik terlebih dahulu saat Kompany masih membela Anderlecht, sebelum pindah ke Hamburg pada tahun 2006.

"Arsenal sempat tertarik pada Kompany," kata agen Kompany saat itu.

Gerard Pique Ketika Arsenal mendatangkan Cesc Fabregas dari akademi Barcelona pada tahun 2003, mereka juga menginginkan teman dekatnya, Gerard Pique.

Namun, Wenger tidak bisa menuntaskan pembelian itu dan pada akhirnya Pique bergabung dengan MU pada tahun 2004.

Gelandang

Gareth Bale "Kami tidak membelinya [Bale] sebab kami sudah punya Ashley Cole dan Gael Clichy, serta tidak menginginkan bek kiri lainnya," tutur Wenger.

"Saya harus mengakui itu adalah kesalahan besar, sebab dia bisa bermain di lini tengah."

Paul Pogba Pada tahun 2014, Wenger pernah berkata: "Sebagai pesepak bola, dia [Pogba] punya segalanya. Sulit membayangkan apa yang tidak dia punya."

"Segalanya berjalan cepat. Kami tertarik padanya. Kami mencoba mendatangkan dia, tapi dia dengan cepat memilih Juventus."

N'Golo Kante Wenger dan Arsenal pernah dua kali mencoba mendatangkan Kante.

"Saya mencoba mendatangkan Kante ketika dia masih di Prancis dan ketika dia masih di Leicester. Kami tidak bisa menjelaskan situasi jelasnya," kata Wenger.

Jadon Sancho "Saya ingin mendatangkan dia dari Man City di mana dia tidak mendapatkan menit bermain," ujar Wenger soal Sancho.

"Saya mencoba merayu dia, sebab dia berasal dari London. Saya mencoba mendatangkan dia ke Arsenal."

Baca juga : Liverpool Butuh Latihan Ekstra Demi Kalahkan Arsenal

Penyerang

Kylian Mbappe Wenger mengaku sudah mencoba mendatangkan Mbappe sejak tahun 2016 dan penyerang Prancis ini sebenarnya tertarik bermain di bawah Wenger.

"Beberapa tahun lalu, sebelum saya bergabung dengan PSG, kami berbicara pada tahun 2017. Saya memilih arah yang berbeda tetapi dia tidak masalah dengan itu," kata Mbappe soal diskusi dengan Wenger.

Lionel Messi "Kami berdiskusi dengan Messi ketika membeli Fabregas, sebab Messi bermain besamanya," Wenger menjelaskan.

"Terkadang Anda bisa menyadari betapa fantastisnya tim muda sebelum jadi sekuat Barca. Di tim yang sama, ada Messi, Pique, dan Fabregas."

"Kami tertarik padanya [Messi] tapi saat itu dia tidak tersentuh."

Cristiano Ronaldo Kali ini, Ronaldo sendiri yang mengaku hampir bergabung Arsenal. Tidak hanya hampir, sangat nyaris.

"Sangat nyaris. Satu langkah lagi. Serius," kata Ronaldo saat diwawancarai Piers Morgan.

"Itu batal terjadi, tapi saya sangat menghargai apa yang dilakukan Arsneal. khususnya Arsene Wenger."

Liverpool Butuh Latihan Ekstra Demi Kalahkan Arsenal

0
Prediksimafiabola.com - Liverpool butuh kesabaran ekstra untuk kemenangan atas Arsenal di Piala Champions Carabao, Kamis (2019/10/31). Mereka hanya bisa dipastikan sebagai pemenang melalui drama adu penalti. Bahkan, the Reds sempat nyaris kalah dalam laga kali ini. Beberapa kali mereka tertinggal dan bahkan kebobolan lima gol. Beruntung, menjelang pertandingan berakhir, tim asuhan Jurgen Klopp tersebut mampu menyamakan kedudukan jadi 5-5. Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher, menjadi bintang dalam adu penalti. Ia berhasil menahan eksekusi Dani Ceballos. Alhasil, the Reds pun bisa keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4.

Statistik

Untuk kedua kalinya Liverpool kebobolan lima gol dalam laga kandang dalam kurun waktu 66 tahun - kejadian lainnya juga berasal dari laga kontra Arsenal, dengan kekalahan 3-6 dalam ajang Carabao Cup di bulan Januari 2007. Ini adalah pertandingan dengan catatan gol terbanyak dalam ajang Carabao Cup setelah hasil imbang 6-6 antara Dagenham & Redbridge vs Brentford bulan Agustus 2014. Ini adala hasil seri dengan skor terbesar antara dua tim Premier League sejak Manchester United dan West Brom bermain imbang pada bulan Mei 2013, tepat di laga terakhir sebelum Sir Alex Ferguson pensiun. Dalam sejarah kompetisi, Liverpool meraih kemenangan melalui drama adu penalti lebih banyak ketimbang peserta lainnya (delapan kali). Hanya ada dua tim Premier League yang memiliki catatan kebobolan lebih banyak dari Liverpool dalam laga kandang di semua kompetisi (13 kali kebobolan) - Norwich City (14) dan Southampton (19). Ini adalah kali pertama sebuah tim yang dilatih oleh Jurgen Klopp kebobolan lima gol dalam laga kandang sejak September 2009, saat Borussia Dortmund kalah 1-5 atas Bayern Munchen di Bundesliga.

Mesut Ozil Tidak Berarti Dalam Pertandingan Arsenal vs Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Arsenal menelan kekalahan pahit dari Liverpool pada Kamis (2019/10/31) dini hari WIB. Pertandingan ini menandai kembalinya Mesut Ozil ke starting line-up, tapi malah menyebabkan kekalahan tim.

Bertajuk babak 16 besar Carabao Cup 2019/20, pertandingan ini berjalan menarik. Skor 5-5 menutup waktu normal selama 90 menit, lalu dilanjutkan ke babak adu penalti. Mendengar dukungan publik Anfield mungkin membuat Liverpool kian bersemangat. Akhirnya mereka memetik kemenangan 5-4 di babak adu penalti. Arsenal pulang diantar kekecewaan. Ozil mungkin merupakan alah satu pemain Arsenal yang paling kecewa. Mengapa? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Kembalinya Ozil Sebelum pertandingan ini, Emery mendapatkan tekanan besar perihal keputusannya yang terus mengabaikan Ozil. Gelandang Jerman itu sudah lama tidak merumput, bahkan tidak masuk dalam skuad. Kali ini, Ozil diberi kesempatan tampil di Carabao Cup, turnamen kelas kedua. Permainan Ozil ternyata masih sangat baik, tampaknya ingin membuktikan diri pada sang pelatih.

"Saya kira dia [Ozil] sudah bermain dengan baik. Malam ini, Anda bisa melihat bahwa dia adalah pemain dengan kemampuan luar biasa dalam tim dan dia bersikap positif sepanjang waktu," buka Emery di Arsenal.com.

"Saya kira dia memainkan pertandingan yang sangat bagus."

Baca juga : Pindahnya Gareth Bale Semakin Membingungkan

Ditarik Keluar Sayangnya, permainan apik Ozil tidak bisa disaksikan selama 90 menit. Emery memutuskan menariknya keluar di menit ke-65. Alasannya kuat, kondisi kebugaran Ozil memang tak maksimal karena jarang bermain.

"Sebelum pertandingan kami sudah berbicara dan membuat keputusan untuk menariknya di babak kedua, sebab dia sudah cukup lama tidak bermain dan kami ingin menjaga kebugarannya," sambung Emery.

"Dia benar-benar kelelahan, tetapi bagus baginya bisa bermain selama 60/65 menit. Kami tetap tenang dan dia sudah bekerja dengan baik," pungkasnya.

Pindahnya Gareth Bale Semakin Membingungkan

0

Prediksimafiabola.com - Rumor kepergian Gareth Bale dari Real Madrid terus menguat. Kabarnya, Bale mulai mempersiapkan rencana untuk meninggalkan di pasar transfer musim dingin datang Januari 2020.

Situasi Bale cukup unik. Zinedine Zidane sempat tidak menginginkannya, pihak klub pun berusaha menjualnya pada bursa transfer musim panas lalu. Namun, Bale ngotot bertahan untuk membuktikan diri.

Meski terus diabaikan Zidane, Bale tetap bisa membuktikan diri setiap kali mendapatkan menit bermain. Dia bisa mencetak gol-gol penting, setidaknya assist.

Tarik-Ulur Real Madrid Pada bursa transfer musim panas lalu, muncul rumor klub Cina yang siap membeli Bale. Madrid sebenarnya siap menjual, Bale sudah sepakat, tapi ada perubahan besar menjelang transfer karena kondisi skuad Madrid.

Kini, kabarnya Bale kembali mengharapkan transfer itu. Rumor ini kian panas usai Bale terlihat berada di London untuk menyelesaikan urusan pribadi ketika rekan-rekannya sedang mempersiapkan diri untuk pertandingan.

"Dia [Bale] tidak pernah bicara soal meninggalkan klub. Dia ada di sini dan jika dia bisa berlatih, dia melakukannya, dan jika dia bisa bermain, dia melakukan itu," bantah Zidane.

Baca juga : Akankah Raul Gonzalez Menjadi Pelati Berikutnya Real Madrid

"Faktanya, dia sudah memainkan banyak pertandingan. Saya pun sudah berbicara pada dia secara langsung."

Januari? Alhasil, Zidane menegaskan kembali bahwa rumor kepergian Bale pada Januari itu tidak terbukti. Dia pun tidak yakin bakal ada klub yang berani menawar Bale di tengah musim berjalan.

"Tidak akan ada tawaran yang masuk, saya kira tidak. Bagaimanapun, saya memang tidak memikirkannya," sambung Zidane.

"Gareth merupakan pemain Real Madrid dan hal-hal itu akan didiskusikan pada Januari mendatang, paling lambat Juni mendatang. Namun, sejauh ini dia masih berada di sini dan saya senang dengan dia."

Masih Bahagia Menurut Zidane, Bale hanya perlu membuktikan diri setiap mendapatkan kesempatan. Saat ini, Madrid masih membutuhkannya.

"Sudah ada banyak hal yang dikatakan dan kami merasa Bale adalah pemain yang siap bertahan, pemain yang bekerja keras dan berlatih dengan baik," imbuh Zidane.

"Dia bertahan pada musim panas lalu, itu baik untuk semuanya. Dia ada di sini dan dia senang berada di sini. Mustahil dia kehilangan hasrat bermain," tandasnya.

Akankah Raul Gonzalez Menjadi Pelati Berikutnya Real Madrid

0

Prediksimafiabola.com - Real Madrid belum menemukan bentuk stabil kinerja di bawah kendali Zinedine Zidane di musim 2019/2020. Rumor pergantian pelatih Real Madrid. Di sisi lain, ada klaim bahwa Real Madrid sudah memiliki pelatih masa depan. Dia adalah Raul Gonzalez.

Zinedine Zidane punya reputasi bagus di Real Madrid. Dia memberi banyak gelar juara untuk Real Madrid, baik saat aktif sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Pada kesempatan pertama sebagai pelatih Real Madrid, Zidane membawa tiga gelar juara Liga Champions ke Bernabeu. Pria asal Prancis juga mampu memberikan satu juara La Liga untuk klub ibukota Spanyol.

Hanya saja, pada kesempatan kedua sebagai pelatih, kinerja Zidane dinilai tidak cukup bagus. Real Madrid bermain biasa-biasa saja dan para pemain baru yang dibeli Zidane juga belum menunjukkan kinerja yang bagus.

Raul Gonzalez Sebagai Pelatih Masa Depan Real Madrid Mantan kapten Real Madrid, Fernando Hierro, menilai klub sudah punya sosok yang bisa menjadi pelatih di masa depan. Dia adalah Raul Gonzalez, yang kini sudah sedang menempuh perjalanan sebagai pelatih di tim Castilla.

"Raul Gonzalez punya segalanya untuk menjadi pelatih kepala di Real Madrid," ucap Hierro.

Saat ini, Raul Gonzalez masih belum memiliki pengalaman yang cukup guna menjadi pelatih kepala. Dia baru memulai karirnya sebagai pelatih di tahun 2018 lalu. Pria berusia 42 tahun pertama kali melatih di Real Madrid U-15.

Baca juga : Antonio Candreva Sambut Positif Kemenangan Inter Milan

Pada musim 2019/2020, Raul Gonzalez kemudian dipercaya menjadi pelatih Real Madrid Castilla. Kinerja eks pemain Schalke tersebut dinilai punya potensi besar untuk menjadi pelatih baru Real Madrid, andai Zidane tidak bekerja dengan baik ke depannya.

Jalan Lapang Raul Gonzalez Raul Gonzalez mungkin belum pernah melatih tim di luar Real Madrid. Dia memang minim pengalaman melatih. Namun, bukan berarti jalannya untuk menjadi pelatih tim senior tidak terbuka. Kasus yang sama terjadi pada Zinedine Zidane beberapa tahun lalu.

Saat diangkat menjadi pelatih tim senior, menggantikan Rafael Benitez, Zidane hanya pernah melatih di tim Castilla. Selain itu, ada cerita serupa yang datang dari Santiago Solari.

Dengan dua contoh tersebut, Zidane dan Solari, jalan Raul Gonzalez untuk menjadi pelatih masa depan Real Madrid cukup lapangan. Apalagi, sosok yang identik dengan nomor punggung 7 tersebut adalah legenda di Real Madrid.

Antonio Candreva Sambut Positif Kemenangan Inter Milan

0

Prediksimafiabola.com - Inter Milan menang dari tuan rumah Brescia. Kemenangan itu tentu disambut sangat positif oleh Antonio Candreva.

Inter berhasil mempertahankan performa impresif mereka di Serie A. Mereka mengalahkan Brescia pada lanjutan giornata ke-10 Serie A.

Pada pertandingan yang digelar di Stadio Mario Rigamonti, Rabu (30/10) dini hari WIB itu, Inter meraih kemenangan dengan skor 2-1. Gol kemenangan mereka dicetak oleh Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku.

Pertandingan tersebut ternyata memiliki arti yang sangat spesial bagi Candreva. Sebab, itu merupakan penampilan ke-100 Candreva di Serie A dalam seragam Nerazzurri.

Rayakan dengan Kemenangan Catatan tersebut makin sempurna lantaran Inter berhasil meraih kemenangan. Candreva merasa senang karena bisa merayakannya dengan kemenangan.

“Merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi saya, saya bahagia bisa merayakannya dengan kemenangan," kata Candreva di situs resmi klub.

Baca juga : Konfrontasi Granit Xhaka Terhadap Fans

"Kami harus mengobati pahit rasa seri saat melawan Parma, hari ini kami membawa pulang tiga poin.

Sedikit Kelelahan Jadwal padat memaksa Inter bermain setiap tiga hari sekali. Candreva tidak memungkiri kalau timnya merasa sedikit kelelahan.

"Laga ini merupakan yang keempat bagi kami dalam hitungan hari, sehingga terlihat sedikit kelelahan sepanjang laga," lanjutnya.

Fokus Laga Berikutnya Candreva mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak berlama-lama larut dalam kemenangan. Sebab, mereka sudah ditunggu pertandingan berat selanjutnya.

"Adalah hal penting untuk bisa kembali meraih kemenangan, namun kami harus segera mengalihkan fokus ke Bologna, juga ke Champions League setelahnya: kesemuanya merupakan lawan-lawan berat,” tandasnya.

Konfrontasi Granit Xhaka Terhadap Fans

0

Prediksimafiabola.com - Granit Xhaka menghadapi masa sulit di Arsenal. Ia terlibat dalam konfrontasi dengan fans Arsenal sendiri karena mereka tidak bisa dikritik. Xhaka marah yang mengutuk masyarakat di Emirates Stadium.

Kekesalan Xhaka itu terjadi ketika Arsenal bermain imbang 2-2 dengan Crystal Palace akhir pekan lalu. Unai Emery menarik keluar Xhaka di pertengahan babak kedua. Pergantian ini disambut sorakan kritik fans.

Xhaka dianggap bermain buruk, apalagi dia tampak berjalan tenang menuju tepi lapangan. Melihat tim yang sedang kesulitan, fans merasa Xhaka seharusnya berlari untuk segera menuntaskan pergantian pemain.

Hancur dan Kecewa Reaksi buruk Xhaka itu jelas tidak layak ditunjukkan oleh kapten tim. Usai insiden tersebut, muncul rumor bahwa pihak klub sudah menyelenggarakan pertemuan darurat untuk membahas masalah Xhaka.

Kini, Emery mengatakan langsung bahwa Xhaka merasa hancur dan sangat kecewa atas insiden tersebut. Xhaka membiarkan emosi sesaat melahap akal sehatnya.

"Dia [Xhaka] merasa hancur, dia sedih dengan situasi ini. Sungguh, dia tahu bahwa dia salah. Dia merasakannya, jauh di dalam hatinya," buka Emery.

Baca juga : Emosi Granit Xhaka Yang Tidak Terkontrol

"Namun, dia manusia normal, sama seperti yang lain. Setiap pemain membutuhkan dukungan suporter."

Pelajaran Berharga Juga, Emery yakin insiden itu bakal jadi pelajaran berharga untuk Xhaka. Dengan demikian Xhaka bisa memahami bahwa fans akan selalu ada di belakang pemain, entah untuk mendukung atau mengkritik.

"Saya banyak berbicara dengan dia tentang ini, dia harus belajar bahwa ketika kami menyuguhkan pertandingan bagus, mereka [fans] akan memberikan aplaus dan kami bahagia," lanjut Emery.

"Namun, ketika kami berada dalam momen sulit dan menerima kritik, kami harus tetap tangguh dan tahu bagaimana caranya bermain di bawah tekanan sebesar itu," tutupnya.

Emosi Granit Xhaka Yang Tidak Terkontrol

0

Prediksimafiabola.com - Granit Xhaka ledakan emosi pada fans Arsenal akhir pekan lalu terus dibahas. Reaksi Xhaka dianggap kontroversial, ia bersumpah kesal publik di Emirates Stadium.

Saat itu, Xhaka ditarik keluar di babak kedua pada laga imbang Arsenal dengan Crystal Palace (2-2). Setelah mendengar kritik dari fans yang memenuhi stadion, Xhaka bereaksi secara negatif.

Dia tampak menantang fans Arsenal untuk bersuara lebih keras lagi. Xhaka menangkupkan tangan di telinganya, mengumpat, lalu melepas kostum dan memasuki lorong stadion.

Tidak Mungkin Terjadi di Liverpool Insiden itu menggambarkan bahwa Xhaka merupakan pemain yang kurang berdisiplin. Xhaka melupakan ban kaptennya dan membiarkan luapan emosi menelan dirinya bulat-bulat.

Asisten pelatih Jurgen Klopp, Pep Lijnders meyakini hal yang sama tidak akan terjadi di Liverpool. Insiden itu terjadi karena Xhaka tidak memahami fans, seharusnya mereka saling mendukung.

Baca juga : Kabar Buruk Terhadap Liverpool Jelang Lawan Arsenal

"Seperti yang kami katakan di Liverpool, sepak bola adalah soal tiga hal, segitiga suci. Ada fans, manajer, dan skuad. Tiga hal ini harus benar-benar terhubung, ketiganya harus punya gagasan sama, harus memahami satu sama lain," kata Lijnders.

"Arsenal seharusnya jauh lebih memahami hal ini daripada saya. Seandainya Anda punya Jordan [Henderson] dan James Milner sebagai kapten, Anda tidak perlu mendisiplinkan pemain-pemain lain."

Tidak Pernah Menyerah Secara tidak langsung, Lijnders mengatakan bahwa skuad Liverpool jauh lebi kondusif daripada Arsenal. Liverpool dibentuk oleh pemain-pemain yang tidak perlau mengeluh, tidak pernah menyerah.

"Jika Anda punya Milner, Henderson, Lallana, Wijnaldum, Van Dijk, atau Firmino, mereka semua bisa jadi contoh untuk ha-hal berbeda. Pemain yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah mencari-cari dalih," lanjut Lijnders.

"Pada momen-momen tersulit, mereka tidak pernah menyerah. Juga mereka tidak pernah menyerah pada cara bermain kami, mereka selalu mengutamakan tim," tutupnya.

Kabar Buruk Terhadap Liverpool Jelang Lawan Arsenal

0

Prediksimafiabola - Liverpool kembali akan menghadapi partai sengit Carabao melawan Arsenal di Piala Champions, Kamis (2019/10/31). Sayangnya, sebelum pertandingan, Liverpool harus mendapatkan berita buruk tentang salah satu pemainnya.

Pada akhir pekan kemarin, the Reds juga menjalani laga sulit lainnya yakni melawan Tottenham di ajang Premier League. Setelah berjuang susah payah, skuat besutan Jurgen Klopp itu akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1.

Laga kontra Arsenal ini sendiri merupakan rangkaian dari babak 16 besar Carabao Cup. Pertandingan diyakini akan berjalan dengan sengit karena masing-masing tim terkenal memiliki daya gempur yang hebat.

Arsenal dan Liverpool pun sempat saling bertemu di ajang Premier League pada bulan Agustus lalu. Saat itu, the Reds berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 berkat dua gol Mohamed Salah dan satu yang disarangkan oleh Joel Matip.

Matip Belum Sembuh Total Kabar buruk yang menimpa Liverpool saat ini berkaitan dengan Joel Matip. Berdasarkan klaim Evening Standard, pemain berumur 28 tahun itu belum bisa ikut serta karena masih menjalani proses pemulihan cedera.

Sejauh ini, Matip sudah melewatkan empat dari lima pertandingan yang dilakoni Liverpool di semua kompetisi. Ia juga tak ikut serta saat the Reds menghadapi Tottenham.

Cederanya dianggap lebih parah dari yang dibayangkan sebelumnya. Padahal Klopp sempat dengan yakin menjelaskan bahwa kondisi Matip tidak berbahaya.

Baca juga : Granit Xhaka Membuat Masalah Untuk Dirinya Sendiri

"Cederanya hanyalah hal kecil yang biasanya selesai dalam dua pekan. Benar-benar selesai, namun kemudian muncul lagi setelah laga kontra United dan sekarang kami harus memastikan bahwa cederanya sudah benar-benar tuntas, hanya itu," tutur Klopp beberapa waktu lalu.

Sudah Absen Lama Permasalahan yang dialami oleh Matip sendiri sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Selain dari laga kontra Manchester United, pria berkebangsaan Kamerun itu terakhir kali tampil melawan Sheffield United pada akhir bulan September lalu.

Padahal belakangan ini namanya cukup sering menghiasi starting XI yang digunakan oleh Jurgen Klopp. Perlu diketahui bahwa Matip telah bermain sebanyak delapan kali di semua ajang, dan hanya satu kali tampil sebagai pengganti.

Semasa cedera, posisinya kerap digantikan oleh Dejan Lovren. Tidak jarang pula satu slot miliknya diisi oleh pemain bertahan Liverpool yang lain, Joe Gomez.

Granit Xhaka Membuat Masalah Untuk Dirinya Sendiri

0

Prediksimafiabola - Granit Xhaka diyakini berada dalam posisi yang sulit. Kapten Arsenal mungkin akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan pengemar Gunners kembali.

Akhir pekan lalu Xhaka menunjukkan sikap yang buruk ketika Arsenal bermain imbang 2-2 dengan Crystal Palace. Dia dikritik karena bermain buruk, lalu ditarik keluar Unai Emery di babak kedua.

Saat berjalan ke luar lapangan inilah insiden itu terjadi. Fans Arsenal mencemooh Xhaka yang bermain buruk, tapi gelandang Swiss ini justru memprovokasi publik Emirates Stadium.

Dia tampak kesal dan akhirnya melepas jersey sebelum memasuki lorong stadion. Tentu Xhaka punya pesan khusus lewat sikapnya itu.

Harus Dikontrol Kesal, frustrasi, marah, pesepak bola seharusnya sudah biasa menghadapi luapan emosi seperti itu. Masalahnya, Xhaka tidak bisa menahan diri, justru melampiaskannya tanpa menghargai fans Arsenal.

Sikap Xhaka ini dianggap sudah menunjukkan kualitas dia yang sebenarnya. Charlie Nicholas percaya Xhaka tidak pantas menjadi pesepak bola.

Baca juga : Liverpool Akan Kedatangan Pemain Lama

"Saya membayangkan berada di posisinya sekarang pasti terasa sangat buruk. Rasa marah itu seharusnya bisa dikontrol. Jika Anda tidak bisa menerima kritik, Anda bukanlah pesepak bola," ujar Nicholas.

"Anda tidak akan bisa bermain di level top, memang benar Anda akan terus dipuji, tapi tidakkah Anda berpikir bahwa pemain seperti Messi dan Ronaldo juga dikritik? Siapa pun pernah mengalami itu."

Tidak Punya Masa Depan Kehilangan dukungan fans adalah salah satu pukulan terbesar bagi pemain, sehebat apa pun dia. Klub boleh membeli pemain, boleh membela, tapi pada akhirnya suara fans yang sangat berpengaruh.

"Dia mewakili Arsenal sebagai kapten dan saya kira sikapnya ini tidak bisa diterima, dia merasa sebesar nama klub," lanjut Nicholas.

"Sikapnya kasar dan saya kira dia tidak punya masa depan di klub," pungkasnya.