Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “sepak bola indonesia”

Barcelona Harus Segerah Pecat Ernesto Valverde

0

Prediksimafiabola.com - Barcelona akhirnya tidak bisa memenangkan triple pemenang musim ini. Di Liga Champions, Blaugrana hanya mencapai semifinal setelah Liverpool ditolak. Kekalahan Barcelona di semifinal cukup dramatis. Menang 3-0 di leg pertama, Barcelona dikorbankan 0-4 di Anfield.

Meski mendominasi, namun Barcelona gagal membuat satu gol pun di markas Liverpool. Liverpool sendiri akhirnya menang melalui dua gol Divock Origi dan Georginio Wijnaldum. Tentu hal ini tidak membuat fans Barcelona senang. Apalagi musim lalu mereka juga kandas di perempat final Liga Champions. Itu sebabnya tak sedikit yang meminta Ernesto Valverde dipecat Barcelona. Valverde dikenal sebagai pelatih yang pragmatis. Susunan pemainnya musim ini selalu mirip dari pertandingan satu ke pertandingan lain. Dia tak mau berspekulasi menurunkan pemain atau taktik baru menghadapi musuh. Padahal di kompetisi Eropa banyak klub yang menggunakan taktik berbeda. Selain itu Valverde juga terlalu mengandalkan Lionel Messi. Sehingga jika Messi dimatikan maka Barcelona tak punya taktik lain.

Baca juga : Klub yang Berhasil Lolol Ke Final Champion

Tak Punya Mental Juara Meski sudah juara La Liga, namun mental juara Barcelona tak teruji di kompetisi Eropa. Mereka terkesan menggampangkan lawan yang ada. Hal yang sama terjadi dalam dua musim beruntun. Mereka kalah melawan AS Roma dan Liverpool karena lengah pada leg kedua. Valverde dianggap tidak memetik pelajaran dari kesalahan musim lalu.

Tak Punya Plan B Barcelona menurunkan skuat yang nyaris sama pada leg pertama dan kedua melawan Liverpool. Padahal beberapa pemain seperti Sergi Roberto dan Philippe Coutinho tampil buruk di leg pertama. Alih-alih menggantinya, Valverde justru kembali memasang keduanya sejak menit pertama. Dan keputusan itu terbukti salah karena Coutinho akhirnya diganti pada menit ke-60. Padahal jika melihat kedalaman skuat, maka Barcelona lebih unggul ketimbang Liverpool. Dan Valverde tidak memanfaatkan hal tersebut seperti Jurgen Klopp.

Klub yang Berhasil Lolol Ke Final Champion

0

Prediksimafiabola.com - Tottenham Hotspur telah maju ke final kompetisi Eropa tiga kali sebelumnya, tapi itu semua di kompetisi Liga Eropa / UEFA Spurs baru musim ini diklasifikasi untuk pertandingan maksimum Liga Champions, kompetisi kasta elit Benua Biru. Dalam pertandingan final Spurs juga bertemu dengan sesama klub Inggris, Liverpool meraih lima gelar Liga Champions. Suatu kebanggaan bagi Inggris.

Menegaskan kompetisi Premier League yang terbaik di Benua Eropa. Selain itu, Spurs menjadi klub kedelapan asal Inggris yang melaju ke final sepanjang sejarah ​Liga Champions atau dengan nama lawas European Cup.

Berikut adalah daftar lengkap klub-klub yang berhasil lolos Final Champion dibawah ini..

Liverpool Final Liga Champions 2018-2019 menjadi partisipasi yang kesembilan (digabung dengan total dari European Cup) bagi klub yang berjulukan​ The Reds tersebut di ajang kompetisi bergengsi Eropa tersebut. Mereka berhasil mengangkat trofi kompetisi paling bergengsi di Eropa itu sebanyak lima kali dan tiga kali menjadi runner-up. Klopp pastinya ingin mempersembahkan gelar tersebut bagi pendukung Liverpool di musim ini, mengingat kegagalan mereka musim lalu setelah dikalahkan Real Madrid dengan skor 1-3 di final sebelumnya.

Manchester United Hampir satu dekade bagi​ Manchester United untuk absen di final Liga Champions. Bahkan musim depan mereka harus puas dengan lolos ke Liga Europa setelah dipastikan tidak akan finis di empat besar Premier League 2018-2019. Meskipun begitu, mereka pernah merasakan tiga kali mengangkat gelar Liga Champions serta European Cup pada 1968, 1999, dan 2008. Selain itu mereka penah dua kali menjadi runner-up setelah dikalahkan Barcelona pada musim 2008/09 dan 2010-2011.

Nottingham Forest Siapa yang menyangka klub asal Inggris, Nottingham Forest pernah lolos ke final European League dua musim berturut-turut (1978-1979 - 1979-1980). Mereka pun berhasil mengalahkan lawan-lawannya, Malmo dan Hamburg dengan skor masing-masing 1-0. Kesuksean mereka terukir pada periode 1976 hingga 1982 di bawah asuhan Brian Clough dan Peter Taylor. Sayangnya, sejak saat itu prestasi mereka menurun dan terdegradasi dari Premier League. Di sepak bola modern, mereka hanya menjadi penghuni di Championship.

Baca juga : Pemain Yang Seharusnya Di Jual Barcelona Karena Gagal

Chelsea Manajer asal Portugal, Jose Mourinho merupakan pelatih tersukses di klub Premier League ​Chelsea. Buktinya, ia sempat menukangi The Blues dua periode dan menyumbangkan delapan titel sepanjang masa baktinya tersebut. Namun, sayangnya ia tidak pernah membawa Chelsea ke final Champions League selama lima musim ia di Stamford Bridge. Malah Manajer Interim, Roberto Di Matteo yang membawa Chelsea untuk pertama kalinya mengangkat trofi tersebut pada 2012 setelah menang melalui drama adu penalti dari Bayern Munchen. Keberhasilan ini menebus kegagalan mereka saat kalah drama adu penalti melawan Manchester United di final ​Champions League 2007-2008.

Aston Villa Aston Villa untuk pertama kalinya lolos ke final European Cup pada musim 1982. Mereka berhasil menang tipis 1-0 dari ​Bayern Munchen melalui gol semata wayang Peter Withe. Sama seperti Nottingham Forrest, saat ini Aston Villa hanya bermain di divisi bawah kompetisi sepak bola Inggris.

Leeds United Leeds United asuhan David O'Leary pada periode 1998-2002 memiliki pemain-pemain generasi emas seperti Harry Kewel, Lee Bowyer, Jonathan Woodgate, Alan Smith, Mark Viduka, dan Rio Ferdinand. Kala itu mereka tidak pernah finis di luar lima besar Premier League dan sempat menjadi semifinalis ​Champions League pada musim 2000-2001. Namun ternyata, Leeds United pernah menjadi finalis European Cup pada musim 1974-75.

Arsenal Nasib sial mendatangi ​Arsenal di final Liga Champions 2005-2006, mereka harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Jens Lehman diusir ke luar lapangan di menit ke-18. Tidak putus asa, mereka sempat unggul 1-0 terlebih dulu melalui gol Sol Campell di menit ke 37 dan bertahan hingga jeda turun minum. Sayangnya, Barcelona membalikan keadaan di 15 menit sebelum laga usai, Samuel Eto'o dan Beletti menyumbangkan masing-masing satu gol untuk kemenangan Barcelona 2-1 dari Arsenal.

Tottenham Hotspur ​Tottenham Hotspur untuk pertama kalinya lolos ke final Champions League, setelah mereka menang gol tandang dari Ajax dengan agregat 4-4 di semifinal musim ini. Sempat kalah 0-1 di leg pertama dan ketinggalan 0-2 di babak pertama leg kedua, namun hattrick Lucas Moura meloloskan Spurs ke final yang akan dimainkan di markas Atletico Madrid. Mereka akan menantang Liverpool yang terlebih dulu memastikan diri lolos setelah menang dari Barcelona.

Pemain Yang Seharusnya Di Jual Barcelona Karena Gagal

0

Prediksimafiabola.com - Barcelona terpaksa menyerah saat berkunjung ke markas Liverpool di final kedua Liga Champions. Sisi Jurgen Klopp berhasil membalikkan defisit tiga gol. Barcelona menang 3-0 di leg pertama di Camp Nou. Karena itu, tidak sedikit dari mereka yang menyukai mereka dilemparkan ke final.

Namun, Liverpool berhasil bangkit saat menjamu Barcelona di Anfield. Tak tanggung-tanggung, mereka menang dengan skor telak 4-0. Brace dari Divock Origi dan Georginio Wijnaldum memastikan Barcelona mengulangi kesalahan musim lalu saat disingkirkan AS Roma. Mereka membuang keunggulan yang didapat pada pertemuan pertama. Barcelona sejatinya punya banyak pemain yang hebat di skuatnya. Namun, ada beberapa pemain yang dianggap sudah tidak pantas berada di klub.

Berikut ini pemain yang harus dilepas Barcelona agar bisa menjuarai Liga Champions musim depan seperti dilansir 90min.

Luis Suarez Di masa jayanya, Luis Suarez adalah salah satu penyerang yang paling ditakuti di Bumi, meneror pertahanan Premier League selama waktunya di Liverpool. Sayangnya, Suarez sudah bukan striker licin seperti dulu lagi. Suarez mencetak gol pembuka di leg pertama melawan tim mantan timnya, tapi itu adalah golnya yang pertama di kompetisi musim ini. Sayangnya, pemain berusia 31 tahun ini mengalami penurunan yang stabil pada sebagian besar karirnya di Spanyol. Staminanya sudah menurun, akselerasinya yang dulu menakutkan sudah memudar, dan dia sama sekali bukan ancaman seperti dulu lagi. Pengganti yang lebih muda dan lebih bugar dibutuhkan Barcelona.

Baca juga : Prediksi Cagliari Vs Lazio 11 Mei 2019

Malcom Malcom awalnya hampir bergabung dengan AS Roma, tetapi pada akhirnya berakhir di Barcelona. Kepindahan kontroversial Malcom itu ternyata masih belum membuahkan hasil bagi sang pemain maupun klub. Pemain Brasil tersebut hanya tampil tiga kali di Liga Champions dan 18 kali di pentas domestik. Hal itu menunjukkan kalau sang pemain sangat kesulitan di Camp Nou. Setelah gagal membuat dampak besar sejak datang dari Bordeaux, Barcelona mungkin harus menjualnya agar harganya tidak turun. Dengan rasio kurang dari satu gol setiap lima pertandingan di tim sebesar Barcelona, Malcom jelas tidak memenuhi standar.

Thomas Vermaelen Kontrak Vermaelen akan berakhir pada bulan Juni dan Ernesto Valverde sebaiknya membiarkannya tetap seperti itu. Dia sudah tampil dalam 12 pertandingan musim ini setelah diganggu oleh cedera. Selama lima tahun sejak meninggalkan Arsenal, Vermaelen hanya bermain dalam 53 pertandingan. Selain itu, pemain Belgia tersebut mendapat 19 cedera yang berbeda. Sudah jelas kalau Vermalen sangat tidak bisa diandalkan untuk lini belakang Barcelona. Sang pemain harus meninggalkan klub dan Barcelona butuh bek tengah baru.

Ivan Rakitic Ivan Rakitic bermain untuk Barcelona sejak tahun 2014. Namun, kariernya yang indah di Camp Nou mungkin harus berakhir selagi masih menjadi sosok heroik di klub. Pemain internasional Kroasia itu awalnya tampil cukup baik di Merseyside, membantu menjinakkan serangan balik Liverpool yang ganas. Sayangnya, kontribusinya tak terlihat setelah jeda dan terlihat kewalahan menghadapi semangat dan energi Liverpool. Rakitic mungkin meruapakan salah satu pemain penting di lini tengah Valverde, tetapi peran playmaker siap diisi oleh Arthur yang jauh lebih muda dan sangat berbakat. Jika pemain Brasil itu mendapat kesempatan untuk berkembang, dia bisa menjelma menjadi maestro lini tengah yang elite.

Philippe Coutinho Pertandingan melawan Liverpool mungkin menjadi penentu nasib Coutinho. Sang pemain tidak mampu memanfaatkan kesempatan untuk memulihkan reputasinya di klub. Barcelona punya hubungan yang kuat dengan para suporternya. Namun, hubungan Coutinho dengan suporter Barca sekarang sudah rusak setelah melakukan selebrasi kontroversial saat melawan Manchester United pada bulan April lalu. Mantan bintang Premier League itu tidak mampu menunjukkan performa yang sesuai dengan harga mahalnya. Mungkin sudah saatnya pemain asal Brasil itu untuk meninggalkan klub.

Lucas Moura Tim Tottenhanm Menjadi Perbincangan Public

0

Prediksimafiabola.com - Lucas Moura menjadi pusat perhatian di tengah-tengah Tottenham Hotspur yang panik, yang merayakan keberhasilan maju ke final Liga Champions 2018-2019 pada Kamis (9/5/2019) dini hari tadi. Siapa yang mengira dalam 18 bulan bahwa nasib mereka telah berubah secara dramatis dari pecundang menjadi pahlawan. Langkah Tottenham ke final tidak terlepas dari sosok Lucas Moura. Dia membeli tiga gol dari Spurs, termasuk di menit ke-96, yang memastikan bahwa tiket terakhir tersedia. Tottenham tampaknya telah bangkit dari kematian.

Spurs sepertinya bakal mengucapkan selamat tinggal pada laga final ketika tertinggal 0-2 pada babak pertama. Itu, artinya mereka kalah agregat 0-3. Namun, roda nasib berputar pada babak kedua. Moura menjadi aktor utamanya. Setelah mencetak gol pada menit ke-54 dan 59, pemain asal Brasil itu menggenapi misinya dengan hattrick saat pertandingan tinggal hitungan detik. Tottenham lepas dari lubang jarum dan melaju ke final. Moura langsung panen puja puji. Sebagian fans Tottenham bahkan menyebutnya lebih hebat daripada bintang Barcelona, Lionel Messi. Moura seperti terbang ke langit ketujuh. Hidupnya berubah drastis. Sekitar 18 lali, kariernya berada di titik terendah. Dia bagaikan seorang pecundang. Nasibnya di Paris Saint-Germain (PSG) tak menentu setelah kedatangan Neymar. Pengabdiannya selama lima tahun di sana seolah tak berarti. Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, kemudian memberikan jalan keluar kepada Moura pada Januari 2018. Sang pemain diboyong ke London Utara. Saat tiba di London Utara, Moura berani mengucapkan mimpi tinggi, yang saat itu sepertinya nyaris mustahil bakal terwujud.

Baca juga : Pemain Asal Belanda Akan Terkenal Di Liga 2019

"Saya rasa tim ini sangat, sangat kuat. Kami bisa memenangi banyak hal dan mengapa tidak Liga Champions?" ujar Lucas Moura saat itu, seperti dilansir AFP.

Buktikan Sekali Lagi Tahun berikutnya, ucapan Lucas Moura tinggal selangkah lagi menjadi kenyataan. Spurs tinggal berjarak satu pertandingan dari trofi Liga Champions.

"Semua pemain adalah pahlawan, tapi Lucas adalah superhero. Hattrick yang sulit dipercaya. Dia layak mendapatkannya. Dia pria hebat," puji Pochettino. Gelandang Tottenham, Christian Eriksen, bahkan mengusulkan supaya timnya membuatkan patung Moura. Apalagi Moura mengukit catatan istimewa berkat hattricknya. Dia menjadi pemain kelima yang bisa mencetak hattrick dalam sejarah semifinal Liga Champions. Empat pemain lainnya adalah Alessandro Del Piero, Ivica Olic, Robert Lewandowski, dan Cristiano Ronaldo. Jadi, apakah Lucas Moura layak dibuatkan patung? Dia sepertinya harus membuktikan diri sekali lagi pada final Liga Champions kontra Liverpool di Stadion Wanda Metropilitano, Madrid pada 1 Juni 2019.

Pemain Asal Belanda Akan Terkenal Di Liga 2019

0

Prediksimafiabola.com - Liga 1 2019 masih akan dimeriahkan oleh pemain asing. Salah satu yang menarik adalah meningkatnya persaingan dari elit Indonesia, yang tetap menjadi magnet bagi para pemain Eropa, terutama yang di Belanda. Data diterima hingga Kamis (5/9/2019), sejauh ini 69 pemain asing telah terdaftar di 18 klub peserta Liga 1 2019. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya adalah dari Belanda.

Negara Kincir Angin memang memiliki sejarah historis dengan Indonesia. Wajar bila pemain-pemain asal negara tersebut tertarik bermain di Indonesia, baik yang berstatus sebagai pemain asing maupun sudah mendapatkan tiket naturalisasi. Jumlah tersebut meningkat ketimbang musim lalu. Pada Liga 1 2018 terdapat empat pemain berpaspor Belanda yang berkarier di Indonesia. Para pemain asal Belanda mayoritas berprofesi sebagai gelandang. Mereka biasanya dikenal sebagai kreator serangan yang berbahaya dan memiliki kecepatan karena mengusung sepak bola khas negara mereka yakni Total Football. Lantas, siapa saja pemain asal Belanda yang akan tampil di Liga 1 2019? Berikut ini 3 pemain Meneer yang diprediksi bakal bersinar di Liga 1 2019 versi Prediksimafiabola.com:

Melvin Platje (Bali United) Melvin Platje bergabung dengan Bali United pada 2018. Musim lalu, pemain asal Belanda itu hanya mendapatkan 18 kesempatan bermain, dan berhasil mencetak 10 gol. Di bawah asuhan Stefano Cugurra Teco, Platje kembali menjelma menjadi penyerang berbahaya. Pada Piala Presiden 2019, pemain berusia 30 tahun itu mampu mencetak empat gol dalam tiga pertandingan. Kini, Bali United siap kembali mengandalkan Melvin Platje di Liga 1 2019. Sejauh ini, berhasil memberikan kontribusi positif buat Pasukan Tridatu pada ajang Piala Presiden 2019 dan Piala Indonesia 2018.

Baca juga : Berjuang Memenangkan Piala Liga Inggris

Marc Klok (PSM Makassar) Liga 1 2019 akan menjadi musim ketiga buat Marc Klok berseragam PSM Makassar. Sejauh ini, pemain berusia 26 tahun itu mampu memberikan kontribusi positif bersama Pasukan Ramang. Pada 2019, pemain dengan nama lengkap Marc Anthony Klok berhasil membantu PSM melangkah dari fase grup Piala AFC 2019 dan tembus semifinal Piala Indonesia 2018. Klok tercatat sudah mencetak tiga gol bersama Juku Eja. Bisa dipastikan kontribusi Mark Klok di Liga 1 2019 masih sangat diharapkan PSM. Apalagi pasukan Darije Kalezic itu mengincar predikat juara setelah musim lalu finis di urutan kedua.

Sylvano Comvalius (Arema FC) Sylvano Comvalius kembali ke Indonesia bersama Arema FC untuk Liga 1 2019. Pemain berusia 31 tahun itu tentu saja sudah tidak asing di kancah sepak bola Tanah Air. Pada 2017-2018, Comvalius berhasil meraih predikat pencetak gol terbanyak di Liga 1. Ketika itu, Comvalius mencetak 37 gol dalam 34 penampilan bersama Bali United. Kini, Comvalius kembali bertekad untuk membuktikan ketajamannya bersama Arema FC. Apalagi klub berjuluk Singo Edan itu menjadi salah satu favorit peraih gelar Liga 1 setelah membuka 2019 dengan gelar Piala Presiden.

Berjuang Memenangkan Piala Liga Inggris

0

Prediksimafiabola.com - Itu tidak terasa bahwa liga klub Eropa telah masuk pada akhir musim. Beberapa liga telah mengamankan pemenang, seperti Barcelona, ​​yang mengamankan trofi Liga Spanyol dan Juventus sebagai juara Serie A. Namun, ada dua liga elit Eropa yang belum memenangkan kejuaraan. Liga Premier dan Bundesliga.

Pasalnya, Liverpool dan Manchester City masih bersaing ketat untuk menjadi kampiun Liga Inggris 2018-2019 dengan terpaut satu poin dan menyisakan 2 pertandingan terakhir. Sebelumnya, Liverpool menang telak 5-0 atas Huddersfield Town, di Stadion Anfield, Jumat (26/4/2019) atau Sabtu (27/4/2019) dini hari WIB. Namun, posisi puncak bergeser kala Manchester City, menang tipis 1-0 lawan Burnley di Turf Moor, Minggu (28/4/2019). Dari hasil pertandingan tersebut, Liverpool berada di posisi kedua dengan raihan 91 poin dan Manchester City posisi teratas dengan mengemas 92 poin. Kedua klub itu masih mempunyai 2 laga tersisa. The Citizens bakal menghadapi Leicester City di laga kandang dan saat mengakhiri musim di kandang Brighton & Hove Albion. Untuk Liverpool, masih menyisakan laga kontra Newcastle United dan Wolverhampton Wanderers.

Baca juga : Prediksi Valencia Vs Arsenal 10 Mei 2019

Bundesliga Sama halnya dengan Premier League, Bundesliga juga belum bisa mengantongi nama juara liga tersebut. Kedua klub Bayern Munchen dan Borussia Dortmund bersaing ketat untuk mengamankan gelar Bundesliga. Saat ini, Bayern Munchen berada di peringkat pertama dengan raihan 71 poin dan Borussia Dortmund 69 poin. Kedua klub tersebut juga menyisakan tiga pertandingan terakhir. Sebelumnya, Borussia Dortmund harus rela turun peringkat setelah kalah dengan Schalke 04 dengan skor 2-4. Hasil tak memuaskan juga dirasakan oleh Bayern Munchen yang harus petik satu poin 1-1 saat kontra dengan Nurnberg. Jadi, 4 klub dari dua liga elite eropa masih bersaing untuk menjadi juara liga. Nah, bagi kamu pengemar salah satu klub tersebut, pasti kamu gregetan, nah, kamu bisa merasakan animo liga-liga tersebut dengan bermain game online bersama Fantasy.id. Game itu akan memberikan kesempatan bagi para pengemar sepak bola untuk bisa ikut merasakan perburuan klub-klub favorit.

Fantasy.id Tak hanya itu, kamu juga bisa kelola tim sendiri dalam gim tersebut. caranya pun cukup mudah, pertama, kunjungi Fantasy.id, pilih liga yang ingin kamu mainkan. Lalu, klik bergabung, nantinya kamu akan dikonfirmasi terlebih dahulu. Setelah itu, bentuk tim favorit dari liga yang kamu pilih. Lalu, kamu pilih pemain dengan klik dengan memberikan tanda. Selanjutnya, kamu pilih kapten dan wakil kapten pada tim. Setelah kamu mengisi semua itu, kamu sudah bisa mulai bermain. Jadilah manager terbaik dengan tim terbaik pilihanmu. Nah, tak hanya keseruan bermain gim saja, kamu juga bisa mendapatkan beberapa hadiah menarik. Mulai dari jersey, gadget, voucher, dan lain-lain. Ayo, buruan ikutan bermain di Fantasy.id, menangkan tim kamu dan menangkan pula hadiahnya. Informasi lebih lanjut klik tautan ini.

Terjadi Lagi Final Tanpa Ronaldo Dan Messi Sejak 2013

0
Prediksimafiabola.com - Fakta bahwa Barcelona belum naik ke final Liga Champions 2018-2019 meninggalkan fakta yang menarik. Penghapusan Barcelona berarti bahwa final Liga Champions akan berlangsung tanpa Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo untuk pertama kalinya sejak 2013. Barcelona tersingkir setelah Liverpool dihancurkan 0-4 di semifinal kedua di Stadion Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari, berjam-jam. Blaugrana mengambil koper karena mereka kalah dari The Reds di agregat 3-4. Messi tidak menawarkan untuk meningkatkan kinerja Barcelona di tahap kedua ini, sehingga harapan mereka untuk lolos ke final gagal. Sebelumnya, Cristiano Ronaldo sudah lebih dulu terdepak dari Liga Champions. Klub yang dibelanya, Juventus, tumbang di perempat final setelah kalah agregat 2-3 dari Ajax Amsterdam. Final Liga Champions musim ini akan mempertemukan Liverpool dengan pemenang dari duel semifinal lainnya, antara Ajax Amsterdam kontra Tottenham Hostpur. Absennya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di laga final kali terakhir terjadi pada 2013. Saat itu Bayern Munchen juara setelah menundukkan Borussia Dortmund 2-1 pada laga final di Stadion Wembley.
Baca juga : Alexander-Arnold Membawa Keberuntungan Bagi Liverpool
Ronaldo Lebih Dominan Setelah musim 2013, salah satu di antara Messi atau Ronaldo selalu terlibat di final Liga Champions. Ronaldo lebih dominan dengan masuk ke final empat kali pada periode tersebut. Pada 2014 Ronaldo mencicipi final yang mempertemukan Real Madrid melawan rival sekotanya, Atletico Madrid. Ronaldo turut menyumbang satu gol dalam kemenangan 4-1 El Real. Setahun berselang, giliran Messi yang terlibat pada final Liga Champions yang mempertemukan Juventus kontra Barcelona. Meski Messi tak menyumbang gol, Barca menjadi kampiun setelah menang dengan skor 3-1. Final 2016 kembali mempertemukan Real Madrid versus Atletico Madrid di San Siro. Ronaldo tentu kembali tampil. El Real menjadi juara lewat kemenangan adu penalti dengan skor 5-3. Ronaldo lagi-lagi tampil di final pada final Liga Champions 2017, saat Real Madrid bertemu Juventus. Los Blancos menang 4-1 dengan dua gol di antaranya dicetak Ronaldo. Real Madrid, yang diperkuat Ronaldo, juga tampil pada final Liga Champions 2018. Menghadapi Liverpool, El Real juara berkat kemenangan dengan skor 3-1.

Alexander-Arnold Membawa Keberuntungan Bagi Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Kembalinya Liverpool yang fantastis ketika menjungkalkan Barcelona 4-0 di semifinal kedua Liga Champions di Anfield, Rabu (8/5/2019), tidak terlepas dari kejeniusan Trent Alexander-Arnold. Nalurinya dalam melakukan trik menyebabkan para arsitek menciptakan gol keempat The Reds melalui Divock Origi. Liverpool unggul 3-0 saat pertandingan baru berjalan 11 menit. Origi berkontribusi dengan gol di babak pertama, sementara dua gol Liverpool lainnya disumbangkan oleh Georginio Wijnaldum.

Secara agregat, kedua tim imbang 3-3 setelah Barca menang 3-0 pada leg pertama di Camp Nou.

Momen terpenting pertandingan terjadi 11 menit sebelum bubaran, ketika Liverpool memperoleh sepak pojok. Saat pemain Barcelona masih sibuk menata diri untuk bertahan, Alexander-Arnold berpikir sejenak untuk menimbang beberapa opsi.

Bek kanan Timnas Inggris itu kemudian melakukan trik. Dia melakukan gerak tipu seolah-olah akan membiarkan Xherdan Shaqiri mengambil sepak pojok. Namun, Alexander-Arnold tiba-tiba kembali mengambil bola dan melepaskan tendangan yang mengarah ke gawang.

Bola berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Origi. Liverpool mengunci kemenangan karena Barcelona tak berhasil bangkit melesakkan gol balasan hingga pertandingan usai. The Reds memastikan melenggang ke final Liga Champions.

Baca juga : Mourinho Sindir Menyindir Barselona Karena Kalah

Panen Pujian Setelah pertandingan, pemain berusia 20 tahun tersebut ditanya apakah triknya itu sudah dilatih sebelumnya. Dia menegaskan itu merupakan insting murninya setelah melihat Origi berdiri bebas di kotak penalti Barcelona.

"Itu hanya insting, satu di antara banyak momen ketika Anda melihat sebuah peluang. Div (Origi) berhasil menyelesaikannya," kata Trent Alexander-Arnold.

Berkat aksinya tersebut, sang pemain panen pujian, salah satunya dari mantan bintang Arsenal, Cesc Fabregas. "'Alexander-Arnold, berusia 20 tahun. Orang-orang akan bilang itu pertahanan yang buruk. Saya akan bilang itu kecerdasan dan visi murni," tulis Fabregas di akun Twitternya.

Mourinho Sindir Menyindir Barselona Karena Kalah

0

Prediksimafiabola.com - Kritik jatuh pada Barcelona setelah kalah 0-4 dari Liverpool dan tersingkir dari Liga Champions, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB. Salah satu kritik terkuat adalah mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United, Jose Mourinho. Kemenangan Jordan Henderson dan lainnya dengan cara khusus. Sebelum pertandingan, publik meremehkan Liverpool karena mereka kalah 0-3 di leg pertama.

Namun, Liverpool menunjukkan semangat tak kenal menyerah dan berhasil melakukan comeback sensasional di Anfiled. The Reds memastikan lolos ke final Liga Champions dua musim beruntun.

Gol kedua Divock Origi sekaligus gol keempat Liverpool merupakan momen yang banyak menarik perhatian publik. Gol itu tercipta dengan cara cukup mudah. Ia tidak mendapat tekanan berarti dari barisan bek Barcelona saat mendapatkan sepak pojok dari Trent Alexander-Arnold.

Mourinho mengkritik keras Barcelona karena membiarkan Origi mencetak gol dengan mudah. Pria asal Portugal tersebut bahkan mengibaratkan para pemain Barcelona seperti skuat golongan umur U-14.

"Gol keempat itu adalah satu yang saat anda lihat di level U-14, anda akan berkata bahwa anak-anak itu sedang tertidur. Tak ada mentalitas untuk bermain, mereka harus belajar dari dasar," tutur Mourinho kepada beIN Sports.

"Tapi kami sedang berbicara soal pemain-pemain terbaik di dunia, dan kebobolan gol seperti itu menunjukkan kondisi pikiran anda," lanjut Mourinho soal kritikannya terhadap Barcelona.

Baca juga : Fakta Yang Membuat Barcelona Kalah Dari Liverpool

Tak Habis Pikir Mourinho mengaku sudah menduga Liverpool bisa mengantongi kemenangan bahkan sejak gol kedua tercipta. Tetapi, ia masih tak habis pikir Barcelona, dengan banyak pemain hebatnya, bisa kalah dengan telak.

"Saya pikir, di jeda babak pertama, saya yakin bila Liverpool mencetak gol kedua atmosfernya akan sulit diatasi. Terutama saat Liverpool menyerang hingga akhir. Itu adalah gol yang senang mereka ciptakan saat mengakhiri laga," tambahnya.

"Tapi Barca punya beberapa pemain terbaik di dunia dan tempat alaminya adalah bermain di level itu. Jadi ini sulit dijelaskan. Sulit untuk mempercayai bahwa tim sedang unggul 3-0 dan kemudian kalah 0-4," tandasnya.

Barcelona sepertinya sedang mengalami masalah dengan kata 'comeback'. Pada musim lalu, mereka juga mengalami kejadian yang serupa saat bertemu dengan AS Roma pada babak perempat final Liga Champions.

Fakta Yang Membuat Barcelona Kalah Dari Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Para pemain Barcelona menunjukkan reaksi yang harmonis: mereka membungkuk dan berjalan tanpa bisa melakukan apa pun; Ini terjadi setelah Barcelona ditangkap oleh Liverpool dengan skor 0 - 4, di Stadion Anfield, Selasa (7/5/2019) atau Rabu (8/5/2019) dini hari. Kekalahan itu berarti bahwa Barcelona tidak memasuki babak final setelah kalah agregat 3 - 4. Empat gol datang dari Divock Origi (7 ', 79') dan Georginio Wijnaldum (54 ', 56'), sedangkan pimpinan Barcelona di babak pertama menguap.

Kegagalan Barcelona membuat seluruh Barcelonistas seperti merasakan deja vu. Maklum, pada musim lalu, Barcelona juga tersungkur dengan cara yang nyaris sama, yakni unggul selisih 3 gol pada pertemuan pertama, lalu terkapar pada perjumpaan kedua kontra AS Roma.

Tak heran jika reaksi para pemain Barcelona menunjukkan penyesalan. Gelandang Barcelona, Sergio Busquets langsung mengirim ucapan berfrasa meminta maaf atas kepulangan mereka yang membawa duka.

Berikut ini beberapa catatan buruk yang menjadi pelengkap penderitaan Barcelona di markas Liverpool:

Baca juga  : Prediksi Ajax Vs Tottenham Hotspur 8 Mei 2019

Fakta-Fakta Negatif Barcelona tercatat tiga kali tersingkir dari empat laga terakhir di fase semifinal Liga Champions.

Kekalahan 0-4 dari Liverpool membuat Barcelona merasakan kekalahan terbesar dari tim asal Inggris di pentas kompetisi antarklub Eropa.

Takluk di markas Liverpool membuat Barcelona merasakan satu di antara kekalahan terbesar sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, mereka kalah 0-4 dari AC Milan (1994), Dynamo Kiev (1997), Bayern Munchen (2013) dan PSG (2017).

Barcelona gagal memertahankan catatan manis saat melawat ke markas Liverpool. Pada dua lawatan terakhir, mereka unggul 3-1 (November 2001( dan 1-0 (Maret 20017).

Ikon Barcelona, Lionel Messi tak pernah mencetak gol lagi pada laga away di Liga Champions sejak merobek jala PSG pada April 2013.

Luis Suarez tak mencetak gol pada 18 laga away terakhir.

Barcelona menjadi tim pertama sepanjang sejarah Liga Champions yang tersingkir secara beruntun alias back to back ketika mereka mendapat benefit minimal selisih 3 gol pada leg 1.

Pep Guardiola Optimis Pasti Menang Premier League

0

Prediksimafiabola.com - Manajer Manchester City Pep Guardiola optimis bahwa ia dapat memenangkan gelar Liga Premier. Itu terungkap setelah Manchester City memenangkan kemenangan atas Leicester City. Satu gol tunggal dari Vincent Kompany dijamin kemenangan Manchester City di pertandingan minggu 27. Hasil ini membuat Citizens kembali ke puncak klasemen dengan keunggulan satu poin atas Liverpool.

Kemenangan itu membuat Pep Guardiola merasa yakin kalau timnya kembali akan mengamankan gelar Premier League pada musim ini.

“Satu pertandingan lagi dan saya yakin itu akan menjadi pertandingan yang sulit seperti hari ini. Brighton tampil bagus ketika melawan Arsenal,” ujar Guardiola.

“Namun, saya yakin kalau gelar juara sudah ada di genggaman kami. Manchester City sempat tertinggal tujuh poin dari Liverpool, jangan lupakan itu.”

“Kami harus menunjukkan performa layaknya tim juara pada saat menghadapi Brighton,” ungkap Guardiola.

Manchester City akan menjalani laga tandang pada laga pekan terakhir. The Citizens diprediksi bisa meraih hasil positif karena status Brighton yang merupakan klub papan bawah.

Baca juga : Ac Milan Naik Menjadi Peringkat Lima

3 Poin Menuju Gelar Peluang Manchester City untuk meraih tiga poin pada laga pekan terakhir sangat besar. Hal itu dikarenakan status Brighton yang tidak pernah menang dalam sembilan laga terakhir yang mereka jalani.

Saat ini, Brighton menempati peringkat ke-17. Brighton dipastikan bertahan di Premier League pada musim mendatang. Hal itu dikarenakan poin mereka sudah tidak lagi bisa dikejar Cardiff City yang ada di peringkat ke-18.

Manchester City memiliki catatan positif setiap bertemu Brighton. Pada tiga pertemuan terakhir, The Citizens selalu meraih kemenangan atas Brighton.

Ac Milan Naik Menjadi Peringkat Lima

0

Prediksimafiabola.com - Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso senang setelah timnya memenangkan kemenangan atas Bologna. Rossoneri menang 2-1 dan memegang kesempatan untuk finis di empat besar. "Kami mendapat poin penting dalam pertandingan melawan Bologna." Kami bisa mempertahankan harapan kami lolos ke Liga Champions, "kata Gattuso.

“Kami tidak berada dalam kondisi yang bagus. Jadi harus berusaha keras untuk meraih poin maksimal.”

“Para pemain marah kepada saya, karena saya membuat mereka tidak bertemu dengan keluarganya selama lima hari. Jadi saya mint mereka untuk meluapkan kemarahan dalam pertandingan.”

“Kami hanya ingin bermain sederhana dan mengindari kesalahan, itu saja kunci kemenangan AC Milan pada laga tadi,” ungkap Gattuso.

Kemenangan AC Milan atas Bologna membuat mereka naik ke peringkat kelima dengan selisih tiga poin dari Atalanta yang ada di posisi keempat. Rossoneri masih memiliki tiga laga sisa untuk berjuang meraih poin maksimal.

Baca juga : Fakta Yang Membuat Manchester United Terpuruk

Perselisihan dengan Tiemoue Bakayoko Kemenangan AC Milan atas Bologna diwarnai dengan pertikaian yang terjadi di bangku pemain pengganti Rossoneri. Gattuso sempat bertukar pendapat dengan Tiemoue Bakayoko.

Awalnya, Gattuso meminta Bakoyoko untuk melakukan pemanasan. Namun, pemain tersebut menyikapinya dengn lamban.

Akhirnya, Gattuso memilih untuk memasukkan Jose Mauri untuk menggantikan Lucas Biglia yang mengalami cedera. Hal itu membuat Bakayoko berang.

“Apa yang terjadi di bangku pemain pengganti kami adalah masalah internal AC Milan. Saya akan menyelesaikannya di ruang ganti klub, bukan di depan publik.”

“Kami menggunakan jersey yang terhormat, sudah sepantasnya ia menunjukkan rasa hormat.”

“Seorang pemain boleh saja mengatakan apa pun tentang saya. Namun, mereka harus memiliki rasa hormat untuk rekan setimnya dan menjaga atmosfer di ruang ganti,” ungkap Gattuso.