Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “real madrid daftar nama”

Kabarnya Real Madrid Kena Virus FIFA

0

Prediksimafiabola.com - skuad Real Madrid tidak sehat. Banyak pemain yang terkena virus FIFA, Zinedine Zidane dibuat pusing. Bisa jadi Zidane tidak bisa menurunkan skuad terbaik saat mengunjungi Real Mallorca, Minggu (20/10/2019) mendatang.

FIFA virus, masalah yang sering mengganggu klub setiap setelah jeda internasional. Biasanya, pemain-pemain meninggalkan klub dalam kondisi bugar, membela timnas, lalu pulang dalam kondisi cedera.

Masalah itu umum terjadi. Duel internasional memaksa pemain bepergian lebih jauh dari biasanya. Mereka kelelahan dan lebih rentan cedera, klub pun merugi.

Sesi Latihan Sepi Zidane menggelar latihan pertama untuk tim intinya setelah jeda internasional, Kamis (17/10/2019) kemarin waktu setempat. Tidak seperti biasanya, latihan kali ini sepi Thibaut Courtois dan Raphael Varane terpaksa absen. Juga Gareth Bale, yang telah dipastikan tidak bisa bermain saat Madrid menyambangi Real Mallorca akhir pekan ini. Kondisi Bale cukup parah, dia diragukan siap bermain saat Madrid melawat ke Turki untuk berduel dengan Galatasaray di Liga Champions. Laga ini merupakan salah satu laga terpenting Madrid.

Baca juga : Pedri Gonzalez Adalah Iniesta Baru Barcelona

Absen Lainnya Lalu, ada Sergio Ramos dan Dani Carvajal yang berlatih sendiri, tidak ikut dalam tim. Federico Valverde pun demikian, bahkan hanya ditemani staf pelatih. Nacho, Marco Asensio, Luka Modric, Lucas Vazquez, dan Toni Kroos masih cedera. Kondisi Nacho dan Asensio masih buruk, sementara Modric, Vazquez, dan Kroos menjalani latihan ringan di lapangan. Tiga pemain itu dipastikan tidak bisa bermain saat Madrid menghadapi Mallorca, tapi mungkin saja tampil di kandang Galatasaray. Bagaimanapun, Zinedine Zidane jelas pusing. Berlatih tanpa tim penuh membuatnya kesulitan meracik skuad untuk pertandingan.

Mantan Pemain Tottenham Katakan Madrid Layaknya Opera

0

Prediksimafiabola.com - Mantan pemain Tottenham, Dimitar Berbatov, cukup kesal dengan situasi yang terjadi antara Real Madrid dengan Gareth Bale. Bahkan, Berbatov menyebut hubungan Madrid seperti episode dalam opera.

Real Madrid dan Gareth Bale nyaris berpisah pada bursa transfer musim panas 2019 lalu. Pihak Gareth Bale sudah sangat antusias, tetapi pada menit-menit akhir, Real Madrid enggan melepas Bale.

Sejak ditunjuknya kembali Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid, masa depan Gareth Bale di klub mulai suram. Zidane dengan jelas ingin Gareth Bale segera pindah. Pemain 30 tahun tidak masuk dalam rencana Zidane.

Gareth Bale bersedia pindah dan dia mendapat tawaran dari Jiangsu Suning, klub Tiongkok. Sudah ada pembicaraan. Akan tetapi, Real Madrid membatalkan semua rencana yang sudah disusun. Gareth Bale batal pindah.

Opera Sabun Transfer Gareth Bale Gareth Bale menunjukkan performa yang cukup apik bersama Real Madrid. Akan tetapi, ketika berada dalam kondisi yang fit, dia justru tidak dimainkan oleh Zidane. Salah satunya terjadi pada laga kontra Club Brugge.

Gareth Bale, menurut jurnalis kenamaan Spanyol, Guillem Balague, marah dengan situasinya. Bale punya bingung dengan masa depannya. Bale pun berharap agar secepatnya bisa pindah dari Real Madrid.

"Gareth Bale rupanya mengatakan bahwa dia ingin meninggalkan Real Madrid," kata Berbatov.

"Ini mengingatkan saya dengan sebuah opera sabun yang telah berlangsung begitu lama, episode apa yang sedang kita jalani sekarang? Saya ingin pergi, saya ingin tinggal, kami tidak menginginkanmu, kami ingin anda, kami mencintaimu," sambung Berbatov.

Berbatov lantas menyarankan agar Gareth Bale dan Real Madrid menutup semua persoalan yang terjadi. Gareth Bale harus segera pindah dan Real Madrid harus melepasnya pada Januari 2020.

Gareth Bale Pindah ke Real Madrid atau Toetenham? Sejauh ini, ada dua kesempatan yang bisa diambil oleh Gareth Bale jika pindah dari Real Madrid. Pertama, kembali ke klub lamanya yakni Tottenham. Kedua, kembali ke Inggris tetapi untuk membela Manchester United.

Baca juga : Messi Mulai Menyukai Gelandang Barca

"Tapi itu tidak selalu bagus bagi seorang pemain untuk kembali ke tempat lama karena Anda tidak akan sebagus yang sebelumnya, ada semacam kutukan dengan itu. Manchester United dapat mengambil manfaat dari manuvernya," kata Berbatov.

"Saya pikir itu akan menjadi langkah yang bagus jika terjadi," kata eks pemain Manchester United ini.

Gareth Bale memang sempat disebut tertarik untuk pindah ke Manchester United. Pada era Jose Mourinho menjabat manajer, United juga sempat tertarik pada Gareth Bale. Hanya saja, ketika itu harga Gareth Bale terlalu mahal untuk United.

Terpilihnya Federico Valverde Menjadi Pemain Sepak Bola Dunia Terbaik

0

Prediksimafiabola.com - Federico Valverde terpilih sebagai pemain terbaik sepak bola dunia berasal dari klub Real Madrid. Mengalahkan Granada 4-2 pada pekan 8 pada La Liga sehingga membuat pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sangat terpesona pada skillnya.

Valverde benar-benar menguasai lini tengah pada pertandingan tersebut. Dia melakukan segalanya dengan baik, tak kenal lelah. Valverde membantu pertahanan dengan gaya bermain agresif, lalu membantu membangun serangan lewat umpan presisi.

Pemain seperti Valverde inilah yang dibutuhkan Madrid saat ini. Zidane tahu Valverde merupakan salah satu pemain muda terbaik yang cocok dengan sepak bola modern.

Kebangkitan Valverde ini tentu merupakan kabar baik bagi Zidane di tengah rumor penurunan kualitas lini tengah Madrid.

Berkembang dan Memuaskan Zidane sangat puas dengan permainan Valverde. Ini bukan pertama kalinya Valverde mendapatkan kesempatan, tapi jelas laga ini menandai puncak permainannya. Valverde berlari nyaris sepanjang laga, menutup ruang, mengejar bola, dan membangun serangan.

"Saya senang untuk dia. Dia layak mendapatkannya, dia merupakan pemain yang selalu membuktikan betapa hebatnya dia. Dia masih terus berkembang," buka Zidane.

"Dia melakukan segalanya dengan sangat baik dan dia selalu bergerak ke depan, dia ingin mendapatkan bola dan akhirnya terlibat pada salah satu gol kami."

Baca Juga : Prediksi Newcastle vs Manchester United 06 Oktober 2019

Berlari Sampai Habis Napas Bermain seperti Valverde bukan hal mudah. Dia harus memiliki stamina tinggi dan mentalitas kuat untuk terus berjuang. Valverde sendiri mengaku senang bisa dipercaya Zidane pada laga sepenting itu.

"Bisa berkontribusi untuk tim merupakan nilai plus dan saya selalu mencoba memberikan yang terbaik," tutur Valverde.

"Saya akan selalu berlari sampai kaki saya tidak mampu lagi. Hari ini kami bermain baik, pelatih membuat saya percaya diri dan saya merasa tenang serta bahagia," tandasnya.

Valverde tampak seperti paket komplet untuk Real Madrid. Sejak awal sampai akhir, dia bisa membawa bola dengan baik. Dia bertahan dan menyerang tak kenal lelah.

Thibaut Courtois Sedikit Kesulitan di Real Madrid

0

Prediksimafiabola.com - Thibaut Courtois masih gagal untuk memulai musim kedua di Real Madrid dengan cara yang terbaik. Dia kesusahan dan kesulitan, namun tetap yakin bisa segera bangkit dan menjawab kritik.

Performa Courtois jauh di bawah standar kiper tim sebesar Los Blancos. Dia terus kebobolan sejak Februari 2019 dan baru saja menorehkan clean sheet pertamanya beberapa hari lalu.

Teranyar Courtois dianggap jadi salah satu penyebab kegagalan Madrid mengalahkan Club Brugge (2-2) di Liga Champions tengah pekan ini. Dia kebobolan dua gol konyol yang seharusnya bisa dicegah.

Situasi Courtois semakin sulit karena fans Madrid yang mulai tidak percaya padanya.

Nasib Courtois Laga melawan Club Brugge kemarin bisa jadi salah satu pengalaman terburuk Courtois. Dia kebobolan dua gol, dicela fans, dan ditarik keluar di jeda paruh waktu.

Keputusan Zinedine Zidane menarik keluar kiper nomor satu Madrid jelas mengundang tanya. Perlakuan seperti ini bisa berdampa buruk pada kepercayaan kiper Belgia tersebut.

Untungnya, usai pertandingan tersebut pihak klub mengonfirmasi alasan utama di balik keputusan menarik keluar Courtois. Dia menderita penyakit gastroenteritis, yang membuatnya bisa kehilangan berat badan sampai tiga kilogram hanya dalam hitungan jam.

Baca Juga : Messi Buka Suara Beratnya Pramusim Kali Ini

Siap Tertekan Situasi itu sulit, tapi Courtois tak gentar. Dia tahu Madrid selalu menetapkan standar tinggi. Baginya, tidak ada yang salah dengan kondisi sulitnya, justru sudah menduga sejak awal. Courtois punya satu kalimat ampuh yang terus membantunya berjuang.

"Jika Anda ingin menjadi kiper Real Madrid, Anda harus siap menerima tekanan ini," tegas Courtois.

Kiper 27 tahun ini tahu bahwa dia belum mencapai potensi terbaiknya. Namun, dia tidak mau menyiksa dirinya sendiri dengan gagasan bahwa dia terlalu mudah kebobolan.

Sekarang Courtois hanya perlu memulihkan diri secepat mungkin dan kembali fokus berlatih. Bagaimanapun, dia adalah kiper masa depan Los Blancos.

Kepercayaan Diri Real Madrid Sudah Kembali

0

Prediksimafiabola.com - Real Madrid telah menemukan kepercayaan diri mereka kembali. Los Blancos dapat melayani pertahanan sehingga tegas dan berkomitmen untuk terus mendominasi bola.

Perkembangan ini sudah terlihat dalam beberapa laga terakhir dan kembali terbukti saat Madrid bermain imbang 0-0 dengan Atletico Madrid pada pekan ke-7 La Liga 2019/20, Minggu (29/9/2019) dini hari WIB. Bertandang ke Estadio Wanda Metropolitano, pasukan Zinedine Zidane ini tampil lebih baik. Atletico tidak bisa menciptakan banyak peluang karena pertahanan kukuh Madrid yang dipimpin Sergio Ramos. Sayangnya, Madrid kehilangan sentuhan terbaik mereka di lini serang. Eden Hazard belum benar-benar membantu tim.

Mencari Pembeda Setelah kekalahan di Paris, madrid bangkit. Mereka mengalahkan Sevilla dan Osasuna lewat penampilan nyaris sempurna. Namun, laju positif itu terhenti di kandang Atletico dini hari tadi. Hasil imbang tidak buruk, tapi Madrid jelas punya satu kekurangan. Hasil akhir ini bisa saja berbeda jika Jan Oblak tidak membuat penyelamatan gemilang untuk sundulan Karim Benzema. Sayangnya, Madrid kekurangan pemain yang bisa jadi penentu pertandingan. Mereka membutuhkan Eden Hazard, yang memang didatangkan dengan tujuan itu, tapi belum benar-benar membuktikan diri.

Hazard Hening Saat mengalahkan Sevilla, nama Hazard dipuji-puji karena membantu Madrid bertahan sepanjang laga. Namun, dia tidak melakukan itu di kandang Atleti, juga tidak menciptakan peluang berbahaya. Ada banyak hal yang diharapkan dari Hazard. Dia masih jauh dari performa terbaiknya serta belum menyamai kontribusi Karim Benzema dan Gareth Bale. Talenta Hazard dibutuhkan. Dia datang ke La Liga untuk menikmati laga-laga penting Madrid, tapi Hazard masih gagal memberikan permainan terbaiknya di Wanda Metropolitano.

Baca Juga : Real Madrid Lebih Memilih Salah Dari Pada Mbappe

Butuh Waktu Perkembangan Madrid bakal dipengaruhi oleh performa Hazard. Zidane tahu itu,tapi dia tak mau memaksa penyerang Belgia tersebut.

"Anda harus mendukung dia [Hazard]. Kami tidak menciptakan banyak peluang tetapi kami harus terus melaju pada jalur ini. Kami harus fokus bekerja keras sebagai tim di lapangan," tegas Zidane.

Banyak Yang Menunggu Luka Jovic Mencetak Gol

0

Prediksimafiabola.com - Satu per satu para pemain Real Madrid mulai menunjukkan performa terbaiknya. Maju mulai rajin mencetak gol. Kemudian, KapanLuka Jović mampu mencetak gol untuk Los Blancos?

Real Madrid sejauh ini memainkan enam laga di La Liga san satu laga di Liga Champions. Dari tujuh laga tersebut, Karim Benzema menjadi top skor sementara Madrid dengan lima gol.

Benzema berada dalam performa yang bagus pada awal musim 2019/2020 ini. Dia rajin mencetak gol dan memberikan banyak kontribusi bagi permainan Madrid. Benzema jadi sosok yang amat vital di lini serang Madrid.

Nah, selain Benzema, Madrid juga punya sejumlah pemain depan lain. Ada duo Brasil, Vinicius Junior dan Rodrygo Goes. Lalu, ada pula Mariano Diaz

Gol Luka Jovic Digagalkan Oleh VAR Laga melawan Real Madrid vs Osasuna pada Kamis (26/9/2019) lalu menjadi panggung ideal bagi Luka Jovic dan para pemain pelapis Madrid. Zidane memainkan beberapa pemain cadangan seperti Vinicius, Fede Valverde hingga Rodrygo.

Vinicius bermain bagus dengan menyumbangkan satu gol untuk Real Madrid. Begitu juga dengan Rodrygo. Tampil sebagai pengganti, pemain berusia 18 tahun tersebut mampu mencetak gol indah, hanya berselang 93 detik ketika masuk lapangan.

Lalu, apa yang dilakukan Luka Jovic pada laga tersebut?

Pemain asal Serbia sebenarnya tampil bagus. Dia mampu memberi ancaman ke gawang Osusuna beberapa kali. Kerja samanya dengan para pemain depan juga bagus. Bahkan, Luka Jovic sempat merayakan sebuah gol.

Pada menit ke-58, Luka Jovic sukses mencetak gol ke gawang Osasuna. Hanya saja, gol tersebut kemudian tidak disahkan oleh wasit. Luka Jovic sudah berada dalam posisi offside, berdasar pada tayangan VAR, ketika menerima umpan Lucas Vazquez.

Luka Jovic sudah terlanjur merayakan golnya. Gemuruh fans juga menyambut gol pemain berusia 21 tahun. Namun, dia harus menunda mencatatkan gol debutnya bersama Real Madrid.

Baca Juga : Sadio Mane Termaksuk Pemain Terbaik Dunia Kenapa?

Harapan Besar Pada Luka Jovic Real Madrid membeli Luka Jovic dengan harga yang mahal pada bursa transfer musim panas 2019 yang lalu. Los Blancos harus membayar hingga 65 juta euro kepada Eintracht Frankfurt untuk membeli Luka Jovic.

Pada musim 2018/2019 lalu, Luka Jovic bermain bagus untuk Frankfurt. Di pentas Lige Europa misalnya, Jovic mampu mencetak 10 gol dan menjadi top skor. Dia membawa Frankfurt melaju hingga babak semifinal.

Hanya saja, Luka Jovic sempat mengalami cedera pada awal musim 2019/2020 ini. Hal tersebut diyakini banyak berpengaruh pada performanya bersama Real Madrid. Situasi yang sama juga kini sedang dialami oleh Eden Hazard.

Zidane Di Klem Lebih Baik Dan Jangan Tertukar

0

Prediksimafiabola.com - Mantan Real Madrid, dukungan Guti Zinedine Zidane untuk tetap memimpin proyek pembangunan skuad Los Blancos yang kredibel. Dia yakin tidak ada pelatih lain yang lebih layak daripada Zidane.

Sejak kembali ke Santiago Bernabeu, posisi Zidane tidak benar-benar aman. Dia sempat tertekan karena dianggap gagal meniru kesuksesan Madrid di bawahnya beberapa tahun lalu.

Untungnya, performa Madrid mulai membaik dalam beberapa pertandingan terakhir. Permainan mereka mulai menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang memuaskan Zidane.

Sebab itu, Guti tahu Zidane memang tepat untuk Madrid.

Berkembang Perlahan Bagaimanapun, Zidane adalah salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Los Blancos. Dia bisa mempersembahkan tiga trofi Liga Champions secara beruntung, torehan istimewa.

Sayangnya, awal musim ini berjalan sulit bagi Zidane. Guti memahami situasi tersebut, tapi bukan berarti Zidane harus segera dipecat.

"Tidak akan ada orang lain yang bisa meniru apa yang sudah dilakukan Zidane sebagai pelatih Real Madrid," tegas Guti.

"Selalu sulit ketika kembali ke dalam tim. Sedikit demi sedikit, mereka berkembang."

"Real Madrid tidak pernah bisa dibenamkan. Sikap para pemain harus diperbaiki dan Zidane sudah memahami itu," sambungnya.

Baca Juga : Jose Mourinho Di Klem Sebagai Pelatih Taktik Kuno

Menangani Madrid? Lebih lanjut, Guti sendiri juga pernah bekerja sebagai pelatih tim muda Madrid. Dia pernah menjadi asisten pelatih Besiktas dan sekarang sedang mencari klub baru di Spanyol.

Uniknya, Guti mengaku tidak pernah bermimpi menjadi pelatih Real Madrid. "Tidak. Saya bermimpi menjadi pelatih, itu sudah. Real Madrid adalah hal berbeda," sambung Guti.

"Ketika saya bicara tentang Real Madrid, saya bicara sebagai penggemar. Saya memang ingin menjadi pelatih, hanya itu," tutupnya.

2 Pemain Mudah Yang Berbakat Milik Real Madrid

0

Prediksimafiabola.com - Vinicius Junior dan Rodrygo Goes untuk membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk tampil impresif. Kedua pemain muda untuk membantu Real Madrid mengalahkan Osasuna 2-0 pada Kamis (2019/09/26) dini hari WIB tadi.

Bermain di Santiago Bernabeu pada pekan ke-6 La Liga, Zinedine Zidane melakukan rotasi besar-besaran pada skuadnya. Vinicius dan Rodrygo adalah dua pemain yang tampil impresif.

Vinicius, 19 tahun, mencetak gol pertama Madrid di menit ke-36. Rodrygo, 18 tahun, menutup kemenangan Madrid dengan golnya di menit ke-72. Dua pemain muda ini menjawab tantangan Zidane. Madrid jelas beruntung memiliki dua pemain muda seperti mereka.

Dua Bocah Brasil Kebijakan transfer Los Blancos patut diapresiasi, dua pemain muda itu adalah investasi untuk masa depan. Vinicius sudah tampil luar biasa sejak musim lalu dan Rodrygo menyusulnya musim ini.

Berdasarkan usia, mereka berdua seharusnya terlebih dahulu membela Real Madrid Castilla. Namun, jika melihat kemampuan keduanya, tidak ada alasan bagi Zidane untuk meremehkan Vinicius dan Rodrygo.

"Saya sangat puas dengan mereka [Vinicius dan Rodrygo]. Terkadang, Anda lupa bahwa mereka baru 18 tahun. Anda baru melihat langsung betapa gembiranya mereka bisa mencetak gol di Bernabeu," kata Zidane.

"Saya sangat pupas dengan cara mereka mengontrol bola dan laju Rodrygo saat mencetak gol benar-benar luar biasa."

Baca Juga : Hudson-Odoi Masih Bermain Tidak Memuaskan

Tangis Vinicius Vinicius tampak sangat emosional usai mencetak gol pertamanya musim ini. Gol itu sangat berarti baginya, yang terlihat pada tangis Vinicius usai mencetak gol. Tampaknya ada beban berat yang terlepas dari pundak Vinicius terkait pembuktian di depan Zidane.

"Saya melihat itu [tangis Vinicius] setelahnya di televisi. Saya sangat senang untuk dia. Mencetak gol di Bernabeu sangatlah penting untuknya," sambung Zidane.

"Dia tampak sangat puas. Saya selalu berusaha membantunya percaya diri. Saya senang untuknya sebab dia memang membutuhkan gol."

"Sekarang kami akan beristirahat dengan layak dan menyadari bahwa apa yang kami dapatkan malam ini hanya karena performa apik semua pemain," tandasnya.

Rodrygo Sedang Menikmati Kesenangannya

0

Prediksimafiabola.com - Goes Rodrygo suasana hati senang. Bagaimana tidak, pemain 18 tahun baru saja melakukan debut di Real Madrid. Baginya, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Rodrygo awalnya hanya duduk di bangku cadangan pada laga Real Madrid vs Osasuna, Kamis (26/9/2019) dini hari WIB. Rodrygo baru ambil bagian pada duel pekan ke-6 La Liga 2019/2020 itu pada menit ke-71.

Zinedine Zidane memainkan Rodrygo untuk menggantikan peran Vinicius Junior. Ini adalah laga resmi pertama yang dimainkan oleh Rodrygo bersama tim utama Real Madrid. Dia sebelumnya dimainkan pada laga pramusim.

Tidak butuh waktu lama bagi Rodrygo untuk membuat publik di Bernabeu bersorak menyambut aksinya. Sebab, 93 menit setelah masuk lapangan, Rodrygo mencetak gol ke gawang Osasuna.

Mimpi Besar Rodrygo Sebelum masuk ke lapangan, Rodrygo nampak mendapatkan pesan khusus dari Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis tersebut membisikkan beberapa instruksi padanya. Rodrygo mengakui bahwa pesan itu bisa membuatnya merasa tenang di atas lapangan.

“Saya sengat bahagia. Zidane memberikan ketenangan dan kepercayaan dan saya kira karena itu semua bisa berjalan dengan baik," ucap Rodrygo.

Rodrygo menjalani debutnya dengan gemilang. Pada usia yang masih 18 tahun, dia langsung mencetak gol di hadapan suporter yang berada di Bernabeu. Rodrygo kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan momen ini.

"Tidak ada kata-kata yang dapat saya sampaikan, ini adalah momen yang selalu saya impikan sejak mulai bergabung dengan Real Madrid. Masuk lapangan Bernabeu dengan fans yang menyerukan nama saya. Saya sangat bahagia," sambung Rodrygo.

Ada Peran Raul Gonzales Rodrygo mengatakan bahwa sukses yang diraih pada laga debutnya tidak terjadi secara instan. Dia mendapat banyak wejangan dari Zidane setiap kali latihan. Bukan hanya itu, dia juga mendapat banyak pelajaran dari Raul Gonzalez.

Baca Juga : Keputusan Messi Saat Alami Cedera

"Saya berada di Real Madrid dan saya merasa sama saja di Castilla dengan Raul atau di tim inti. Real Madrid akan selalu memiliki pemain hebat, karena itu hal yang normal dengan kebesaran klub ini," kata Rodrygo.

Rodrygo selama ini memang diplot untuk lebih dulu berada di tim Real Madrid Castilla, yang dilatih oleh Raul. Sebab, Rodrygo dinilai masih butuh proses adaptasi dengan kultur sepak bola Spanyol. Dia baru pertama kali berkarir di luar Brasil.

Kasus yang sama juga dialami oleh Vinicius pada musim 2018/2019 yang lalu. Pada awal musim, Vinicius berada di tim Castilla. Namun, pada akhir musim, dia berganti status menjadi pemain utama Real Madrid.

PSG Berikan Penampilan Epic Saat Lawan Real Madrid

0

Prediksimafiabola.com - PSG menyajikan penampilan epic saat lawan Real Madrid di laga perdana Grup A Liga Champions, Kamis (19/09/2019). Mereka juga berhasil memenangkan telak atas klub yang dibuat oleh Zinedine Zidane dengan skor 3-0.

Gol pertama datang dari pemain yang pernah membela Real Madrid, Angel Di Maria, di menit ke-14. Ia sukses menaklukkan kiper Los Blancos, Thibaut Courtois, dengan tembakannya yang mengarah ke tiang dekat dari sudut yang cukup sempit.

Keunggulan PSG bertambah setelah Di Maria kembali menjebol gawang Real Madrid di menit ke-33 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti. Pertandingan ditutup oleh gol Thomas Meunier yang lahir di masa injury time.

Tidak hanya gol-gol yang atraktif, laga antara PSG melawan Real Madrid ini juga menghasilkan beberapa catatan penting yang menarik untuk disimak. Informasi lengkap yang disadur dari BBC Sport tersedia di bawah ini. Scroll ke bawah untuk membacanya.

Statistik

1. Real Madrid menelan kekalahan beruntun di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak bulan April 2013 lalu, saat mereka masih diasuh Jose Mourinho.

2. Real Madrid gagal mencatatkan tembakan tepat sasaran ke gawang PSG, pertama kalinya terjadi di Liga Champions sejak Opta memulai pengumpulan data dalam kompetisi tersebut pada musim 2003-2004 (atau dalam 167 pertandingan).

3. Hasil ini menyamai rekor kekalahan terbesar Real Madrid pada pekan perdana fase grup Liga Champions (juga 0-3 kala menghadapi Bayer Leverkusen di 2004 dan 0-3 melawan Lyon di 2005).

Baca Juga : Prediksi Espanyol vs Ferencvarosi 20 September 2019

4. PSG selalu mencetak gol dalam 25 pertandingan terakhirnya di Liga Champions, menjadi catatan terpanjang di kompetisi tersebut pada saat ini dan keempat terpanjang dalam sejarah kompetisi. PSG berada di belakang Real Madrid (34 di bulan April 2014), Barcelona (29 di bulan Maret 2012) dan Real Madrid lagi (29 di bulan September 2018).

5. Angel di Maria menjadi pemain ketiga dalam sejarah Liga Champions yang mencetak paling sedikit dua gol ke gawang Real Madrid dan Barcelona, setelah Mario Jardel dan Andriy Shevchenko. Di Maria mencetak golnya ke-19 dan 20 di laga kali ini.

Karim Benzema Yang Bertugas Menjadi Penggani Ronaldo

0

Prediksimafiabola.com - Karim Benzema layak disebut sebagai satu-satunya pemain Real Madrid yang benar-benar mencoba untuk mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Cristiano Ronaldo. Madrid masih membutuhkan bintang diandalkan setiap pertandingan.

Kepergian Ronaldo ke Juventus jelas mengubah kualitas Madrid. Pemain 34 tahun ini meninggalkan Los Blancos setelah 451 gol dalam 438 pertandingan, dengan rata-rata 1,029 gol per pertandingan. Jelas, angka itu sudah menegaskan betapa pentingnya Ronaldo untuk Madrid. Dia merupakan pencetak gol terbaik dalam sejarah Los Blancos. Gareth Bale sebenarnya diharapkan bisa melanjutkan tugas Ronaldo, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Sebab itu,

Peran Benzema Benzema sudah mencetak 14 gol dalam 14 pertandingan terakhirnya di La Liga. Dia menorehkan rerata satu gol per satu pertandingan sejak 10 Maret lalu, dan masih menjadi pilihan utama Zinedine Zidane. Musim lalu, Benzema menutup perjalanannya dengan 30 gol di semua kompetisi. Angka itu merupakan torehan kedua terbaiknya sejak mencetak 32 gol pada musim 2011/12 lalu di bawah Jose Mourinho. Musim 2019/20 ini, Benzema juga langsung tancap gas di La Liga. Dia sudah mencetak empat gol dalam empat pertandingan sejauh ini. Tercatat, Benzema menorehkan rasio 0,48 gol per pertandingan, lebih baik dari catatannya saat masih membela Lyon dengan rasio 0,45 gol.

Baca Juga : Lawan Madrid PSG Tanpa Neymar dan Mbappe

Tidak Terbantahkan Setelah 10 tahun di Santiago Bernabeu, Benzema satu-satunya pemain dalam trio BBC yang masih dan terus berkontribusi pada Madrid. Ronaldo sudah pergi, sementara Bale tidak jelas. Zidane sudah menegaskan bahwa lini serang Madrid bakal dipimpin oleh Benzema, dengan Eden Hazard sebagai pendamping. Benzema juga punya tugas lain untuk membimbing Luka Jovic, striker muda yang jadi pelapisnya. Biar begitu, Zidane masih tetap mengutamakan Benzema. Sejak kepergian Ronaldo, Benzema tampil semakin baik. Dia terus mencetak gol pada laga-laga penting.

Thibaut Courtois Buktikan Kehebatan Jadi Kiper Utama

0

Prediksimafiabola.com - Thibaut Courtois masih berjuang untuk membuktikan kualitasnya sebagai kiper utama Real Madrid. Terakhir, Courtois memainkan perannya dalam kemenangan 3-2 atas Levante, Sabtu (14/9/2019) malam WIB.

Kemenangan itu penting bagi Los Blancos yang hanya bermain imbang pada dua laga sebelumnya. Dengan mengoleksi 8 poin, Madrid berada di peringkat kedua klasemen sementara La Liga 2019/20.

Sayangnya, Courtois lagi-lagi gagal mencatatkan clean sheet. Sempat ada harapan gawang Courtois tetap suci ketika Madrid memimpin 3-0 di babak pertama, tapi penampilan buruk di babak kedua membuat mereka harus membayar mahal.

Courtois Dijauhi Clean Sheet Courtois terakhir kali mencatatkan clean sheet ketika Madrid mengalahkan Deportivo Alaves, 3 Februari 2019, La Liga 2018/29 lalu. Dengan syarat dia bermain penuh selama 90 menit.

Musim ini, setelah empat pertandingan La Liga 2019/20, Courtois masih nihil clean sheet, justru sudah kebobolan 7 gol.

"Kami memikirkan clean sheet saat jeda paruh waktu," buka Courtois kepada Marca.

"Terkadang kami harus meneruskan pertandingan [di babak kedua] dengan cara yang sama, tetapi kami gagal melakukannya setelah jeda."

"Skor berubah menjadi 3-1 lalu 3-2 dan kami tahu kami tidak bisa kehilangan poin lagi. Pada akhirnya, saya bisa membuat penyelamatan yang menyelamatkan kami," sambungnya.

Baca Juga : Stefano Sensi Menjadi Ujung Tombak Inter Milan vs Udinese

Harusnya Menang Besar Salah satu penyebab Courtois gagal clean sheet adalah kontras performa Madrid di babak pertama dan babak kedua. Mereka tampil dominan dengan tiga gol di babak pertama, hanya untuk bermain buruk dan kebobolan dua gol di babak kedua.

"Jika kami tetap bermain seperti di babak pertama, dengan segala hormat, kami bisa saja menang 5-0 atau 6-0," lanjut Courtois.

"Kami memainkan 45 menit terbaik kami tahun ini, tapi beginilah sepak bola. Levante mengubah gaya bermain mereka dan umpan-umpan kami kurang presisi," tandasnya.