Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “manchester united pemain”

Manchester United Akan Dibeli Pangeran Saudi

0

Prediksimafiabola.com - Pangeran Mohammed bin Salman asal saudi, Dikabarkan siap untuk meluncurkan upaya ketiga untuk membeli Manchester United. tawaran terakhirnya berdiri pada 3 miliar pound, atau sekitar 55 triliun rupiah.

Pemilik MU saat ini, keluarga Glazer dari Amerika Serikat, mewujudkan pembelian MU yang kontroversial pada tahun 2005 silam. Namun, Glazer kesulitan menjaga taraf kesuksesan MU selama beberapa tahun terakhir. MU juga menanggung utang yang cukup besar, masalah utama Glazer. Namun, sekarang kabarnya ada salah satu anggota paling berpengaruh dari kerajaan Arab Saudi yang siap membeli MU, dia Mohammed Bin Salman.

Selamat Tinggal Glazers? Beberapa tahun terakhir, fans MU berulang kali menyanyikan protes mereka terhadap keluarga Glazer. Teranyar, mereka terang-terangan mengusir Glazer ketika MU bermain imbang 1-1 dengan Liverpool akhir pekan lalu. Memang belum pasti apakah Glazer siap menjual MU setelah 14 tahun memimpin. Namun, tekanan dari fans bisa jadi mengubah situasi tersebut. Glazer dianggap gagal menjaga kualitas tim ketika menjalani masa transisi pasca kepergian Arsene Wenger. Pemilik MU ini kalah jauh jika dibandingkan dengan FSG (Liverpool), Kroenke (Arsenal), dan CFG (Manchester City).

Situasi Glazer Keluarga Glazer membeli MU seharga 790 juta poundsterling atau 14,5 triliun rupiah (kurs saat ini) pada tahun 2005 lalu. Namun, nilai klub sudah meningkat empat kali lipat di tahun 2019 ini. Kondisi tersebut membuat salah satu penyandang nama Glazer ingin menjual klub, meski banyak yang menentang. Kabarnya, Kevin Glazer (co-owner) siap menjual 13 persen sahamnya di MU. Artinya, mulai ada perpecahan dalam keluarga Glazer beberapa tahun terakhir, mungkin berkat protes fans. Kevin Glazer jadi yang pertama, tapi masih ada Avram, Joel, Bryan, Edward, dan Darcie Glazer yang belum mengambil keputusan.

Baca juga : Banyak Perdebatan Pertandingan Mu Dan Liverpool

Pemilik Baru MU? Mohammed bin Salman pertama kali dikabarkan tertarik membel MU pada Oktober 2018, tepat setahun yang lalu. Saat itu, kabarnya dia ingin membeli MU secara sepenuhnya, bukan hanya saham. Pangeran ini merupakan salah satu anggota terhormat dari keluarga royal Saudi - marga Saud. Dia jelas punya cukup uang untuk mengakuisisi Setan Merah. Namun, sampai saat ini Mohammed bin Salman dipaksa menunggu sikap MU. Dia hanya ingin membeli jika Glazer siap menjual, tanpa bermaksud memaksa. Jika pembelian ini terwujud, kota Manchester bakal dikuasai dua miliarder Timur Tengah. Man CIty sudah dibeli Sheikh Mansour (Abu Dhabi) sejak tahun 2008, MU mungkin menyusul.

Apa Artinya Bagi MU? Sekiranya pembelian ini terwujud, apa artinya bagi MU? Untung atau rugi? Berkaca pada kasus sejumlah klub yang dibeli miliarder Timur Tengah, tampaknya MU bakal lebih banyak untung daripada ruginya. Man City contoh yang paling jelas, juga masih ada PSG. Umumnya, mereka tidak segan mengeluarkan banyak uang untuk mendukung pelatih membeli pemain terbaik. Man CIty sudah bertahun-tahun membeli pemain-pemain mahal, pun PSG. Sebab itu, Mohammed bin Salman bisa jadi pemilik yang lebih baik daripada Glazer. Setidaknya dia bakal menggelontorkan miliaran poundsterling untuk mendatangkan pemain-pemain top.

Banyak Perdebatan Pertandingan Mu Dan Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Serangkaian kontroversi mewarnai duel Manchester United vs Liverpool akhir pekan lalu. Wasit Martin Atkinson harus membuat sejumlah keputusan penting, didukung oleh Ole Gunnar Solskjaer tapi dikritik Jürgen Klopp.

Pertandingan sengit pada pekan ke-9 Premier League 2019/20 itu berakhir imbang 1-1. Hasil yang adil untuk kedua tim, khususnya bagi MU yang terasa seperti kemenangan.

Kontroversi pertama pertandingan ini terjadi pada proses terciptanya gol Marcus Rashford di babak pertama. Lalu kontroversi besar berikutnya ketika wasit menganulir gol Sadio Mane.

Kontroversi Gol Rashford Gol Rashford berawal dari serangan balik usai Victor Lindelof mencuri bola dari kaki Divock Origi. Serangan balik itu cepat dan agresif, gol yang indah untuk publik Old Trafford.

Namun, cara Lindelof mendapatkan bola dari Origi itulah yang dipermasalahkan. Klopp yakin betul Lindelof melakukan pelanggaran, tapi entah mengapa wasit tidak berpikir demikian.

"Dia [wasit] mengecek ulang dan saya 100 persen yakin VAR bakal menganulir gol itu, tapi jelas itu tidak terjadi. Wasit membiarkan pertandingan berlanjut sebab meski dia punya VAR, VAR berkata situasinya tidak jelas, jadi dia bisa berkata bahwa itu bukan pelanggaran," kata Klopp kepada Liverpool Echo.

"Jadi mereka tidak bisa menganulir gol itu, ini jelas masalah tentang bagaimana kita menggunakan VAR saat ini. Saya tidak marah, itu pelanggaran yang jelas, hanya itu."

Solskjaer Membantah Berbeda dengan Klopp, Solskjaer merasa tidak ada pelanggaran berarti pada proses gol Rashford itu. Komentar Solskjaer mungkin bias, sebab MU diuntungkan. Dia justru menyanyikan pujian untuk wasit.

"Saya kira wasit layak dipuji. Kami jarang melakukan ini. Dia membiarkan pertandingan ini berjalan seperti selayaknya pertandingan derby, tidak mungkin Anda tidak menyentuh pemain lawan," tutur Solskjaer kepada Goal.

"Itu bukan pelanggaran [kontroversi gol Rashford]. Saya kira Keano [Roy Keane] tidak akan menilai itu sebagai pelanggaran."

Baca juga : Liverpool Tidak Bisa Taklukkan Manchester United

Kontroversi Lainnya Selain gol Rashford yang disahkan, VAR pun bertanggung jawab atas dianulirnya gol Sadio Mane. Pemain Senegal ini dianggap handball pada proses menerima bola.

Tayangan ulang sebenarnya tidak cukup jelas, tapi wasit memutuskan Mane memang handball. Hal ini membuktikan bahwa sehebat apa pun VAR, keputusan tetap ada di tangan wasit.

Dua kontroversi ini sama-sama abu-abu, tapi wasit membuat keputusan berbeda. Untuk yang pertama, dia memilih mengesahkan gol Rashford. Kali kedua, dia memilih menganulir gol Mane.

Tanpa kontroversi ini, bisa saja hasil pertandingan berbeda dengan yang sekarang.

Setan Merah Semakin Merosot

0

Prediksimafiabola.com - Manchester United tidak terlihat mengesankan sampai minggu kedelapan Premier League 2019-20 di bawah pelatih Ole Gunnar Solskjaer. Setan Merah kini telah tersingkir dari enam posisi teratas di klasemen.

Lebih buruk, Manchester United justru hanya berjarak satu poin saja dari zona degradasi. Solskjaer seperti membawa harapan semu bagi seluruh pencinta Manchester United. Tampil apik kala meladeni Chelsea pada pekan pertama perhelatan premier League 2019-2020, ternyata tak bisa jadi patokan. Padahal, hasil 4-0 yang ditorehkan Marcus Rashford dkk. sempat membuat pencinta Setan Merah di seluruh dunia mabuk kepayang.

Penampilan skuat racikan pelatih asal Norwegia itu terus memburuk. Hingga pekan kedepalan kompetisi Premier League, Manchester United baru dua kali menang, tiga kali imbang, dan tiga kali menelan kekalahan. Kondisi tersebut membuat klub yang bermarkas di Old Trafford itu terseok di posisi ke-14 pada klasemen sementara. Bahkan, Manchester United dikecundangi Burnley FC yang bertatus tim promosi.

Saat ini, Burnley bercokol di posisi delapan klasemen sementara dengan raihan 12 poin. Namun, suporter Manchester United di seluruh dunia tak melulu menyalahkan Ole Gunnar Solskjaer atas performa buruk Manchester United. Sosok wakil ketua Manchester United, Ed Woodward, disebut menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas bapuknya Manchester United musim ini.

Mengganti Sir Alex Ferguson dengan David Moyes Manchester United tampil baik di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Namun saat Woodward menggantinya dengan David Moyes, tampaknya itu bukan keputusan yang tepat. David Moyes memiliki dosa besar pada Manchester United. Salah satunya adalah keputusan Moyes mengganti seluruh staff di awal musim. Padahal sebagian besar staff MU kala itu membantu Sir Alex Feguson meraih kejayaannya.

Memberi kepercayaan pada Louis van Gaal Van Gaal memang tampil memukau sepanjang Piala Dunia 2014, namun tangan dinginnya tak berlaku di Inggris. Di bawah asuhan pelatih asal Belanda itu, MU justru tidur pulas dalam dua musim.

Mendatangkan Angel Di Maria MU memecahkan rekor transfer dengan mendatangkan Angel Di Maria dari Real Madrid pada September 2014. Di Maria memecahkan rekor transfer MU saat itu yakni Rp1,15 triliun. Sayang, performanya bapuk. Di Maria hanya mampu mencetak empat gol saja selama berseragam Setan Marah. Kondisi ini membuat MU harus menangung kerugian sebesar 16 juta pounds.

Tidak Jadi Rekrut Wilfred Zaha dan Memphis Depay Lini depan Manchester United musim ini disebut kalang kabung sepeninggal Romelu Lukaku. Marcus Rashford yang didapuk menambal celah yang ditinggal Lukaku belum menunjukkan performa terbaiknya. Sejumlah pengamat menyebut kekacuan MU ini dikarenakan Solskjaer tak mendatangkan pemain depan baru pada bursa transfer musim panas 2019. Padahal saat itu, MU sudah dikait-kaitkan dengan dua pemain yakni Wilfred Zaha dan Memphis Depay.

Baca juga : Tanggung Jawab Anthony Martial Pada Jersey No 9

Depak Morgan Schneiderlin Manchester United disebut salah langkah saat tidak memberi kesempatan pada Morgan Schneiderlin dan justru menjualnya dengan harga murah ke Everton awal 2017 lalu. Padahal, Schneiderlin disebut sebagai gelandang bertahan yang cukup apik. Pemain asal Prancis itu menjadi gelandang yang mampu mengoleksi tekel dan intersep terbanyak yakni 772.

Penandatanganan Paul Pogba Digaji tinggi oleh managemen Setan Merah, Pogba disebut justru tampil bapuk bersama klub. Pogba disebut sudah tak nyaman di Manchester United. Pemain asal Prancis tersebut bahkan sempat mengatakan ingin keluar dari Old Trafford. Namun, baik Jose Mourinho ataupun Solskjaer berkeras mempertahankannya. Kondisi ini sempat mendapat kritik dari pecinta Manchester United di seluruh dunia.

Tanggung Jawab Anthony Martial Pada Jersey No 9

0

Prediksimafiabola.com - Anthony Martial sudah memahami tekanan yang sangat besar yang menghantuinya sebagai pengguna dari jersey nomor 9 di skuad Manchester United. Martial mengaku siap menyambut tantangan dan skor sebanyak mungkin.

Sebelumnya, Martial pernah mengenakan kostum striker tajam itu ketika pertama mendarat di MU. Namun, dia terpaksa menyerahkannya kepada Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku yang dianggap masih lebih baik.

Kini dua striker itu sudah pergi, Martial punya kesempatan untuk sekali lagi jadi penyerang nomor 9, keputusan Ole Gunnar Solskjaer. Dia sudah memulai musim 2019/20 ini cukup baik, mencetak dua gol pada dua laga.

Sayangnya, cedera memaksa Martial menepi sejak 24 Agustus lalu.

Tanggung Jawab Nomor 9 Absennya Martial jelas membuat MU kesulitan, terlebih ketika Marcus Rashford juga absen. Kabarnya Martial siap bermain kala MU menjamu Liverpool, Minggu (20/10/2019) dini hari WIB nanti.

Jika benar kembali, Martial jelas akan membantu MU. Dia bisa memenuhi harapan untuk mencetak gol-gol penting.

"Sekarang, setelah saya mendapatkan kostum nomor 9 kembali, yang selalu dia [Ole Gunnar Solskjaer] katakan pada saya adalah bahwa saya punya tanggung jawab besar dan harus mencetak gol," buka Martial.

"Jadi, itulah yang sedang coba saya lakukan."

Baca juga : Berikut Beberapa Pemain Bola Kaki Paling Setia Pada Tim

Bikin Banyak Gol Selama membela MU, Martial pernah mencetak beberapa gol spektakuler yang terbilang indah. Meski demikian, dia mengaku lebih senang mencetak banyak gol biasa daripada hanya beberapa gol indah.

"Kita semua lebih suka gol indah, tetapi pada akhirnya gol tetaplah gol. Jadi, jika saya bisa mencetak 30 gol seperti yang saya lakukan ketika menjebol gawang Chelsea, saya akan menerima itu!" lanjut Martial.

"Saya kira saya cenderung mencetak gol yang cukup bagus, jadi apabila saya bisa mencetak lebih banyak gol seperti itu, ditambah dengan gol-gol spektakuler, saya akan menutup musim dengan total gol lebih banyak," tandasnya.

Klopp Tidak Senang Dengan Perlakuan Media Terhadap MU

0

Prediksimafiabola.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengaku tidak senang dengan perlakuan media pada Manchester United menjelang kedua tim di Old Trafford, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, sejumlah media menerbitkan artikel tim terbaik dari kombinasi skuat Manchester United dan Liverpool. Menariknya, tak ada nama pemain Setan Merah dalam tim terbaik tersebut.

Performa Manchester United memang sedang jeblok. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer kini menduduki posisi 12 di tabel klasemen Premier League, hanya terpaut dua angka dari zona degradasi.

Motivasi Ekstra MU Tim terbaik bikinan media jelas menggambarkan perbedaan kekuatan yang jomplang antara United dan Liverpool saat ini. Namun Klopp justru kesal karena hal tersebut bisa menjadi motivasi ekstra bagi United untuk mengalahkan timnya.

"Jadi itulah situasi yang semua orang ciptakan, bahwa kami sangat bagus dan mereka memiliki banyak sekali masalah, mereka tak bisa bermain sepak bola lagi, kami terbang, dan lain-lain," ujar Klopp.

"Saya melihatnya dan sepertinya mereka ingin membantu Manchester United. Semua artikel ini sepertinya ditulis oleh suporter Manchester United. Kulit pisang, lelucon. Saya melihat artikel tim kombinasi. Apakah saya akan terganggu jika itu kami? Ya," tukasnya.

Baca juga : Mario Mandzukic Dipastikan Tidak Bersama Juventus

Lawan Sempurna Terlepas dari perbedaan performa kedua tim belakangan ini, Klopp benar-benar ogah meremehkan Manchester United. Bahkan, sosok asal Jerman itu mewaspadai kebangkitan United.

"Mereka sudah siap, mereka menunggu kami. Mereka sudah mengatakannya, mereka mengatakan bahwa sekarang kami merupakan lawan yang sempurna," tutur Klopp.

"Saya rasa tak banyak tim yang ingin bermain melawan kami untuk saat ini. Sepertinya hanya Manchester United yang menginginkan kami. Kami harus memastikan bahwa itu adalah kesalahpahaman," lanjutnya.

"Namun itu normal. Saya juga akan melakukan hal yang sama jika situasinya berbalik. Ini adalah laga yang bisa mengubah dunia. Seperti itulah saya mempersiapkan laga ini, jadi mengapa Ole tak harus melakukannya," tandas Klopp.

Eddie Howe Lebih Cocok Untuk Pelatih MU

0

Prediksimafiabola.com - karir Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United diyakini dalam keseimbangan. Dari serangkaian calon pengganti, sosok Eddie Howe dianggap yang paling tepat untuk menjadi manajer baru Manchester United.

Manchester United telah menjalani delapan laga di Premier League 2019/2020 ini. Setan Merah baru meraih dua kemenangan. Enam laga sisanya berakhir dengan imbang dan kekalahan, masing-masing tiga kali terjadi. Hasilnya, United kini terpuruk di posisi ke-12 klasemen sementara Premier League. Marcus Rashford dan kawan-kawan baru mendapat sembilan poin, hanya unggul dua poin saja dari Everton yang berada di zona degradasi. Menyusul hasil buruk ini, Manchester United disebut tinggal menunggu waktu untuk memecat Solskjaer. Lantas, jika memecat Solskjaer, siapa yang paling cocok untuk menjadi manajer baru United?

Pochettino Belum Siap Mauricio Pochettino disebut sebagai kandidat terkuat untuk menjadi manajer baru Manchester United. Pria asal Argentina sedang berada dalam periode buruk bersama Tottenham. Ada kemungkinan kerja sama kedua kubu bakal berakhir dalam waktu dekat ini. Tony Cascarino, mantan bintang Premier League, mengatakan bahwa sosok Pochettino bukan pilihan yang tepat untuk United. “Saya tidak yakin dia adalah sosok yang sudah siap menjadi manajer Manchester United," katanya.

Sebaliknya, Cascarino menilai sosok Eddie Howe sebagai kandidat yang lebih tepat. Eddie Howe dinilai telah menunjukkan kinerja bagus bersama Bournemouth. Dia punya ciri dan karakter bermain yang khas dan itu menjadi nilai lebihnya.

“Prospek yang paling menarik di Inggris adalah Eddie Howe, dia telah memberikan gaya bermain sepak bola yang hebat di Bournemouth," kata Cascarino.

 Baca juga  : Fakta Menarik Dari Stefano Pioli

Menurut Tony Cascarino, Eddie Howe bukan satu-satunya kandidat yang tepat untuk menggantikan Solskjaer di Manchester United. Setidaknya, ada tiga nama lain yang disebut punya potensi dan kapasitas untuk bekerja di Old Trafford.

"Nuno Espirito Santo di Wolves selalu beriorientasi maju dan bermain menyerang," kata Cascarino.

"Saya suka Thomas Tuchel di Paris Saint-Germain. Lucien Favre di Borussia Dortmund juga bermain seperti apa yang selama ini diharapkan penggemar United pada tim mereka," sambungnya.

Selain nama-nama yang disebut oleh Tony Cascarino, nama Massimiliano Allegri juga disebut masuk dalam daftar kandidat pelatih baru United. Kebetulan, saat ini Allegri tidak sedang terikat kontrak dengan klub mana pun.

Juan Mata Klem MU Harus Kerja Keras Untuk 4 Besar

0

Prediksimafiabola.com - Juan Mata mengakui Manchester United harus bekerja keras jika mereka ingin menembus final empat besar Premier League 2019/20 ini. Dia menyadari persaingan yang semakin sengit di liga.

Saat ini, MU tersandung di peringkat ke-12 klasemen sementara karena hanya bisa meraih 9 poin dari 8 pertandingan. Setan Merah tertinggal jauh dari puncak klasemen, bahkan lebih dekat ke zona degradasi.

Kondisi ini jelas membuat tim tertekan, terlebih Ole Gunnar Solskjaer. Rumor pemecatan menguat, meski tak sedikit yang mendukung Solskjaer dipertahankan.

Bagaimanapun, perkembangan MU bakal dinilai di akhir musim nanti.

Lawan Kian Kuat Bagi Juan Mata, kondisi MU yang sekarang memang menyulitkan. Mereka belum juga menemukan ritme permainan terbaik, justru terus tampil buruk dari laga ke laga.

Bisa mencapai empat besar saja sudah sangat bagus untuk MU yang sekarang. Itu pun sangat sulit, melihat kekuatan tim-tim medioker lainnya.

"Saya kira setiap klub terus berkembang dan klub-klub seperti Leicester merekrut pemain dengan baik dan mereka punya sejumlah pemain bagus yang bisa membawa tim ke level yang berbeda," ujar Mata.

"Belum terlalu lama yang lalu, Leicester bisa menjuarai Premier League, jadi mereka tahu apa yang dibutuhkan."

Baca Juga : Prediksi Pertandingan Bola Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen 22 Oktober 2019

Lebih Sulit Terlebih, Mata mengakui MU yang sekarang belum berkembang dari kondisi mereka musim lalu. Kesulitan saat ini adalah konsekuensi perkembangan yang gagal. MU memang tidak pantas berada di papan atas.

"Sekarang sepak bola jadi lebih sulit karena setiap klub berkembang pesat, segalanya jadi lebih kompetitif dan setiap klub bisa mendatangkan pemain bagus," sambung Mata.

"Jadi, Anda harus semakin baik di setiap musim dan mencoba mencapai target Anda," pungkasnya.

Cedera Jesse Lingard Tidak Terlalu Parah

0

Prediksimafiabola.com - Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan bahwa cedera Jesse Lingard  tidak terlalu parah penyerang sayap.

Dalam laga fase grup Liga Europa melawan tuan rumah AZ Alkmaar, Jumat (4/10/2019) dini hari tadi, Solskjaer menurunkan Lingard sejak pertengahan babak kedua.

Namun Lingard gagal menyelesaikan laga hingga peluit akhir usai mengalami cedera hamstring ketika berusaha berlari menjangkau sebuah umpan panjang.

Tindakan Pencegahan Seusai laga, Solskjaer menyatakan bahwa Lingard memilih untuk tak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk pencegahan terhadap cedera yang lebih serius.

Solskjaer berkeyakinan bahwa cedera yang didapat Lingard tak seserius seperti yang terlihat. Meski demikian, pemeriksaan lebih lanjut tetap akan dilakukan.

"Dia mengubah hamstring-nya, jadi dia tidak merasa bisa mengambil risiko. Namun semoga tidak terlalu buruk, ujar Solskjaer seperti dikutip laman resmi klub.

Baca Juga : Gabriel Martinelli Membuat Kemenangan Untuk The gunners

Absen Lawan Newcastle Lebih lanjut, Solskjaer menyebut bahwa Lingard kemungkinan besar harus absen dalam laga lanjutan Premier League akhir pekan ini.

"Mungkin tidak [bisa tambil] lawan Newcastle, tapi [dia seharusnya] akan siap melawan Liverpool [pada 20 Oktober 2019] mendatang," tukasnya.