Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “klasemen liga inggris”

Bagi Liverpool Kesuksesan Terdapat Untung dan Tidaknya Dalam Hal Transfer

0

Prediksimafiabola.com - Arti kesuksesan bagi tim Liverpool menurut Pelatih Liverpool, Juergen Klopp berkata kesuksesan hendak menolong mereka menarik pemain, namun pula membuat penandatanganan kontrak lebih susah. Masa 2018- 2019 kemudian dapat dibilang bagaikan momen kebangkitan Liverpool.

Keberhasilan mereka memenangi Liga Champions dan Piala Super Eropa pada musim tersebut membuat tim yang berjuluk Si Merah itu semakin disegani di ranah domestik dan juga Eropa.

Kesuksesan itu pun berlanjut pada musim ini, di mana mereka berhasil mendominasi Liga Inggris dengan meraih 25 kemenangan dari 26 pertandingan yang mereka lakoni dengan sekali hasil imbang.

Di kompetisi Eropa juga, klub yang bermarkas di stadion Anfield itu, masih berkesempatan untuk menjuarainya, meski kalah 0-1 dari Atletico Madrid pada leg pertama babak 16 besar.

Dengan begitu, Liverpool, bisa dengan mudah menarik minat pemain-pemain top untuk bergabung dengannya.

Hal senada pun dikatakan oleh pelatih The Reds sendiri, Juergen Klopp.

Namun di sisi lain, Klopp, juga merasa kesuksesan yang diraih tim asuhannya itu bisa membuat mereka kesulitan dalam mendatangkan pemain.

Pasalnya, menurut Klopp, para pemain top akan menuntut jam bermain reguler serta posisi yang sesuai dengan keinginannya.

"Jika mereka melihat Anda sukses, lebih mudah untuk melakukan pembicaraan dengan para pemain," ujar Klopp seperti dikutip BolaSport.com dari AS.

"Tetapi di sisi lain, semakin sulit juga untuk melakukannya, karena mereka akan mengajukan pertanyaan seperti, 'di mana dan kapan saya akan bermain?'"

Beberapa pemain top Eropa memang dikaitkan dengan Liverpool belakangan ini.

Baca juga : Tidak Mudah Untuk Barcelona Dapatkan Mo Salah Karena Hal Ini

Salah satunya adalah striker tajam milik RB Leipzig, Timo Werner.

Keterkaitan Liverpool dengan Werner pun bukan tidak berdasar.

Sang pemain, beberapa waktu lalu sempat mengisyaratkan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Klopp.

"Liverpool memiliki pelatih terbaik di dunia, Jurgen Klopp," ujar Werner seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.

"Ada banyak hal yang menunjukkan bahwa gaya permainan saya akan cocok (di Liverpool)."

"Tetapi saya tidak khawatir tentang itu karena kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di Leipzig," kata Werner menambahkan.

Werner sendiri memiliki klausul pelepasan dengan nilai 51 juta poundsterling (sekitar Rp900 miliar).

Harga tersebut sepertinya akan cocok untuk pemain seperti Werner, yang sudah membukukan 21 gol dalam 23 pertandingannya di kompetisi Bundesliga musim ini.

Selain Jose Mourinho Banyak Lagi Yang Menjilat Ludah Sendiri

0

Prediksimafiabola.com - Jose Mourinho baru saja menerima proposal untuk menghadapi Tottenham pada Rabu (2019/11/21) dini pagi. Hal ini membuat Mourinho bercanda dijilat air ludah sendiri.

Pelatih asal Portugal itu dianggap menjilat ludahnya sendiri karena pada sebuah wawancara pada 2015 pernah mengatakan tak mau menangani Tottenham. Jose Mourinho beralasan emoh ke Tottenham karena masih mencintai suporter Chelsea.

Mourinho cukup lama membesut Chelsea, yang notabene merupakan rival sekota di London. Periode pertama pada 2004-2007, kemudian fase kedua pada 2013-2015.

Namun, Mourinho akhirnya menjilat ludahnya sendiri. Dia tetap menyambar tawaran dari Tottenham yang mencari pelatih baru setelah memecat Mauriccio Pochettino.

Manuver Mourinho tersebut jelas membuat suporter Chelsea kecewa. Mereka tak menyangka mantan pelatih Manchester United itu malah melatih klub yang jelas-jelas merupakan rival berat The Blues. Sebagian fans mengklaim langkah Mourinho kali ini tak termaafkan.

Bukan hanya Jose Mourinho yang pernah menjilat ludahnya sendiri. Berikut ini 8 pemain yang juga terpaksa menjilat ludahnya sendiri alias termakan janji yang pernah dibuatnya sendiri, seperti dilansir Fourfourtwo dan Marca, Jumat (22/11/2019).

Luis Figo Real Madrid mengejutkan bursa transfer musim panas 2000 dengan melakukan pembelian yang tampak mustahil. Presiden Real Madrid, Florentino Perez, memancing kehebohan karena berhasil membajak bintang Barcelona, Luis Figo. Saat itu, Perez baru saja memenangi pemilihan presiden klub atas Lorenzo Sanz, yang baru saja berhasil membawa El Real dua kali juara Liga Champions dalam tiga musim.

Luis Figo terus membantah rumor bakal menyeberang ke Real Madrid, bahkan hingga beberapa hari sebelum transfer itu diumumkan ke publik.

"Saya akan terus di Barca, biarpun Mr Florentino Perez menang atau kalah. Jersey saya adalah dan akan selalu Barca," kata Figo dalam sebuah sesi wawancara dengan Sport.

Ternyata janji itu tak mampu ditepati Figo. Dia benar-benar menyeberang ke Real Madrid dan membuat fans Barcelona marah.

Inigo Martinez Athletic Bilbao punya sejarah selalu berusaha membajak pemain dari Real Sociedad. Namun, benar-benar hal aneh ketika Bilbao bisa merekrut Inigo Martinez.

"Saya rasa tak mungkin Athletic Bilbao datang ke sini dan memberikan 30 juta pounds kepada musuh. Saya tak memikirkan hal itu atau apa pun. Saya tak akan pernah pergi ke klub rival, jadi saya tenang-tenang saja," kata Inigo pada Januari 2014.

Pada Januari 2018 dia berubah pikiran dan berakhir hijrah ke San Sebastian, kandang Bilbao. "Di Real Sociedad saya merasa tak benar-benar bahagia," kata Inigo dua bulan setelah kepindahan kontroversial itu.

Samuel Eto'o Menyusul duel kontroversial di babak 16 besar Liga Champions antara Barcelona dan Chelsea pada 2005, Eto'o tak menutupi perasaannya tentang bos The Blues, Jose Mourinho.

"Tak mungkin saya akan gabung ke tim yang dilatih Mourinho. Dia merusak segalanya dengan kelakuannya pada dua laga antara dua tim ini," kata Eto'o.

Sebelum pertandingan kedua tim, dia bahkan sempat berkomentar pedas. "Saya lebih memilih menjual kacang tanah di desa saya ketimbang bermain untuk tim yang menyedihkan seperti Chelsea."

Eto'o kemudian membuka konfrontasi dengan Mourinho. Dia mengatakan tahu Mourinho merupakan sosok yang hebat dan juga pelatih luar biasa, tapi kenyataannya tidak seperti itu.

Empat tahun berselang Eto'o harus menjilat ludahnya sendiri. Eto'o direkrut Mourinho untuk gabung ke Inter Milan pada 2009, kemudian memenangi treble yang bersejarah pada musim pertamanya. Dia juga kembali mengikuti Mourinho dengan merapat ke Chelsea pada 2013.

Dani Guiza Dani Guiza juga contoh nyata pemain yang menjilat ludahnya sendiri. Pada 2007, setahun sebelum menjadi juara Piala Eropa bersama Timnas Spanyol, pernah membuat pernyataan. "Saya tak akan pernah mengenakan jersey Cadiz," kata Guiza.

Ucapan itu terlontar karena Guiza pernah memperkuat Xerez, yang notabene rival berat Cadiz. Namun, pemain yang pernah menjadi top scorer La Liga pada 2008 tersebut berakhir menerima pinangan Cadiz pada 2015.

Saat diperkenalkan oleh Cadiz, Dani Guiza meminta maaf.

"Hal pertama yang saya lakukan minta maaf. Saya menangatakan sesuatu yang tidak masuk akal ketika masih kecil. Tapi kini saya telah menjadi dewasa setelah bertahun-tahun. Saya tak sabar untuk bermain membantu, menikmati, dan promosi ke Divisi 2 bersama Cadiz CF," ujar Guiza.

Arturo Vidal Kehidupan Arturo Vidal di Turin sangat indah. Dia menahbiskan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, serta membukukan empat gelar liga secara beruntun bersama Juventus, serta menembus partai final Liga Champions bersama Bianconeri sejak 2003.

"Orang-orang di Turin mencintai saya. Saya merasa sangat nyaman dan keluarga saya merasa nyaman berada di rumah. Mengapa saya berniat pergi?" kata Vidal.

Empat bulan berselang, Vidal ditanya apakah bersedia pindah ke Bayern Munchen. Dia menjawab, "Saya tak akan pernah pergi ke sana," tegasnya. Tebak apa yang terjadi?

Pada 2015 dia resmi bergabung ke Bayern Munchen dan di sana hingga 2018, sebelum akhirnya hijrah ke Barcelona.

Thierry Henry Pada 2006, Thierry Henry yang belum lama memperbarui kontraknya bersama Arsenal, dengan percaya diri membuat pernyataan lugas.

"Saya tak akan pernah bermain di Spanyol. Inggris adalah negara terbaik untuk bermain sepak bola," kata Henry.

"Tim ini memperlihatkan saya tak harus pergi. Mereka menunjukkan punya hati," imbuh pemain Prancis itu.

Setahun berselang, pada 2007, Henry pindah dari Arsenal ke Barcelona. Dia memperkuat Barca dalam 121 pertandingan dan mencetak 49 gol hingga 2010.

Baca juga : Juventus Lagi-Lagi Tambah Pemain Depan

Wayne Rooney Wayne Rooney pernah menjanjikan cinta abadi untuk Everton, klub yang didukungnya sejak kecil, dan juga Manchester United, tempatnya meraih hampir semua kesuksesannya.

"Saya dengan senang hati mengatakan apa pun yang akan terjadi pada masa mendatang, saya tak akan pernah bermain di klub Premier League lainnya," kata Rooney pada 2016.

Rooney terpaksa menjilat ludahnya sendiri. Dia telah meneken kontrak dengan Derby County (klub kasta kedua Inggris) sebagai pelatih merangkap pemain. Rooney akan memulai petualangan bersama klub tersebut pada Februari 2020.

Sol Campbell Ketika kontrak kapten Tottenham Hotspur, Sol Campbell, habis pada musim panas 2001, dia dikaitkan dengan banyak klub, serta yang paling mengejutkan adalah Arsenal. Bagaimana pun Arsenal adalah seteru berat Spurs.

Dia ditanya berulang kali apakah akan pindah. Responsnya selalu sama. "Saya bertahan."

Bahkan dia sempat diklaim mengatakan tak akan pindah ke Highbury. "Saya rasa akan membuat sedih seluruh fans Spurs jika saya pindah ke Arsenal, jadi saya tak akan pergi," kata Campbell.

Faktanya Campbell akhirnya pindah ke Arsenal. Namun, Campbell mengklaim tak pernah menyatakan tidak akan pernah pindah ke Arsenal.

"Serius, apakah ada yang memiliki salinan artikel itu? Saya ingin melihatnya," kata Campbell saat wawancara dengan Four Four Two pada 2004. Bagaimana pun, fans Spurs benar-benar sulit memaafkannya.

Neto Saat itu Neto berstatus kiper pertama di Fiorentina. Kontrak pemain asal Brasil itu akan habis pada musim panas 2015 dan dikaitkan dengan kepidahan ke Liverpool, serta rival berat Fiorentina, Juventus.

"Saya tak akan pindah ke Juventus," kata Neto pada akhir 2014. "Agen saya tak mengatakan apa pun, tapi di atas semua itu saya tak akan pergi karena itu mengkhianati fans Viola," imbuhnya.

Pada 3 Juli 2015 Neto gabung Juventus dengan bebas transfer. Dia diplot menjadi kiper kedua setelah Gianluigi Buffon. Setelah hanya bermain dalam 11 laga selama dua musim, dia pindah ke Valencia pada 2017.

Serie A Akan Tayang Di RCTI Televisi Swasta nasional

0
Prediksimafiabola.com - Cocok Serie A musim 2019/2020 akan kembali disiarkan di televisi nasional. Sebanyak tiga pertandingan selama akhir pekan dari 12 Serie A akan disiarkan langsung di RCTI minggu ini. Inter Milan vs Hellas Verona bakal menjadi salah satu yang disiarkan RCTI. Inter Milan musim ini tampil sangat bagus. Mereka mampu menempel ketat Juventus di puncak klasemen. Inter Milan mendapat 28 poin dari 11 kali bermain. Sedangkan, Verona juga bukan tim yang bisa diremehkan begitu saja. Verona selalu menang dalam dua laga terakhir. Verona punya gelandang tangguh, Miguel Veloso. Dia sudah mencetak dua gol di Serie A. Selain itu, laga seru Juventus vs AC Milan juga akan disiarkan di RCTI. Juventus dihadapkan jadwal yang padat karena harus bermain di Liga Champions. Sedangkan, AC Milan belum mampu tampil konsisten pada musim 2019/2020. Jadwal Siaran Langsung Serie A di RCTI Berikut jadwal lengkap laga pekan ke-12 Serie A yang disiarkan langsung di RCTI: Sabtu (9/11/2019) 23.30 - Inter Milan Vs Hellas Verona Minggu (10/11/2019) 23.30 - Parma Vs AS Roma Senin (11/11/2019) 02.15 - Juventus Vs AC Milan Sumber: RCTI Sports Jadwal Lengkap Serie A Berikut jadwal pertandingan Serie A pekan ke-12 musim 2019/2020: Sabtu, 09 November 2019
  • Sassuolo vs Bologna - 02:45 WIB
  • Brescia vs Torino - 21:00 WIB
Minggu, 10 November 2019
  • Inter Milan vs Verona - 00:00 WIB
  • Napoli vs Genoa - 02:45 WIB
  • Cagliari vs Fiorentina - 18:30 WIB
  • Udinese vs SPAL - 21:00 WIB
  • Sampdoria vs Atalanta - 21:00 WIB
  • Lazio vs Lecce - 21:00 WIB
Senin, 11 November 2019
  • Parma vs AS Roma - 00:00 WIB
  • Juventus vs AC Milan - 02:45 WIB

Klasemen Juventus Akan Menjamu Ac Milan

0

Prediksimafiabola.com - Pemimpin dan juara Juventus akan menjamu AC Milan peringkat ke-11 dalam Minggu 12 Serie A 2019/20, Senin (2019/11/11). Berikut adalah beberapa fakta dan angka di belakang partita Allianz di stadion besar ini.

Dalam laga kandangnya melawan Milan di Serie A musim lalu, Juventus menang 2-1. Milan sempat unggul lewat gol Krzysztof Piatek menit 39, tapi Juventus berbalik menang melalui penalti Paulo Dybala menit 60 dan gol Moise Kean menit 84.

Juventus selalu menang dalam 8 laga terakhirnya melawan Milan di semua kompetisi, kandang dan tandang, serta mencatatkan 4 clean sheet dalam streak kemenangan atas Rossoneri tersebut.

Juventus juga selalu menang dalam 8 laga kandang terakhirnya melawan Milan di Serie A, mencetak 17 gol dan kebobolan 6 gol.

Juventus selalu mencetak 2 gol atau lebih dan selalu kebobolan 1 gol dalam 3 laga kandang terakhirnya melawan Milan di Serie A.

Pelatih Maurizio Sarri baru pernah kalah 1 kali melawan Milan, rekornya M5 S4 K1.

Pelatih Stefano Pioli belum pernah menang atas Juventus, rekornya bersama Chievo, Bologna, Lazio, Inter Milan, dan Fioretnina adalah M0 S3 K14.

Statistik Juventus Juventus di Serie A musim ini: M9 S2 K0, gol 19-9.

Gol terbanyak untuk Juventus di Serie A musim ini: Cristiano Ronaldo (5).

Assist terbanyak untuk Juventus di Serie A musim ini: Douglas Costa, Rodrigo Bentancur (masing-masing 2).

Juventus selalu menang, dan selalu dengan margin 1 gol, dalam 3 laga terakhirnya di semua kompetisi: 2-1 vs Genoa (kandang), 1-0 vs Torino (tandang), 2-1 vs Lokomotiv Moscow (tandang).

Juventus belum terkalahkan di semua kompetisi musim ini (M12 S3 K0).

Juventus memenangi 7 laga kandang yang sudah mereka mainkan di semua kompetisi musim ini: 4-3 vs Napoli, 2-1 vs Verona, 2-0 vs SPAL, 3-0 vs Bayer Leverkusen, 2-1 vs Bologna, 2-1 vs Lokomotiv Moscow, 2-1 vs Genoa.

Juventus selalu menang dengan skor identik 2-1 dalam 3 laga kandang terakhirnya di semua kompetisi.

Juventus memenangi 39 dari 34 laga kandang terakhirnya di Serie A.

Juventus selalu imbang saat half time dan menang saat full time dalam 6 dari 8 laga terakhirnya di Serie A.

Baca juga : Granit Xhaka Belum Ingin Bermain Saat Melawan Leicester City

Juventus selalu mencetak 2 gol atau lebih dalam 12 dari 15 laga kandang terakhirnya di Serie A. Berikutnya: Atalanta vs Juventus (23/11/2019 - Serie A).

Statistik AC Milan Milan di Serie A musim ini: M4 S1 K6, gol 11-15.

Gol terbanyak untuk Milan di Serie A musim ini: Krzysztof Piatek (3).

Assist terbanyak untuk Milan di Serie A musim ini: Hakan Calhanoglu, Suso, Davide Calabria, Lucas Biglia, Lucas Paqueta, Theo Hernandez (masing-masing 1).

Bersama pelatih Marco Giampaolo, dari pekan 1 hingga 7, Milan menang 3 kali dan kalah 4 kali dengan agregat gol 6-9 di Serie A.

Bersama pelatih Stefano Pioli, yang diangkat setelah Marco Giampaolo dipecat, Milan baru menang 1 kali dalam 4 laga (M1 S1 K2) dengan agregat gol 5-6 di Serie A.

Milan cuma menang 2 kali dalam 8 laga terakhirnya di Serie A (M2 S1 K5).

Milan menang 2 kali dan kalah 3 kali dalam 5 laga tandang yang sudah mereka mainkan di Serie A musim ini: 0-1 vs Udinese, 1-0 vs Verona, 1-2 vs Torino, 2-1 vs Genoa, 1-2 vs Roma.

Berikutnya: AC Milan vs Napoli (24/11/2019 - Serie A).

Bagaimana Jika Kloop Yang Melatih Manchester United

0

Prediksimafiabola.com - Mantan pemain Liverpool Jamie Carragher percaya klasemen Premier League akan terlihat jauh berbeda jika Jurgen Klopp melatih Manchester United. Dia yakin Klopp perbedaan besar antara dua rival ini tangguh.

Empat tahun di Anfield, Klopp berhasil mengubah Liverpool menjadi juara Liga Champions dan kandidat kuat di Premier League. Perkembangan impresif Liverpool terlihat jelas dari tahun ke tahun.

Kontras, Manchester United harus terseok-seok sejak ditinggal Sir Alex Ferguson. Kini ada Ole Gunnar Solskjaer di kursi panas itu, dia pun sudah diragukan meski baru sejenak duduk.

Sebab itu, mungkin situasinya bakal berbeda seandainya Klopp yang ada di MU, bukan Solskjaer.

Sama Seperti Guardiola Bagi Carragher, MU bakal jauh lebih baik seandainya mau menciptakan kebijakan rekrutmen yang lebih stabil. Dia pernah membayangkan MU ditangani Pep Guardiola, asumsi itu bakal sama baiknya jika ditangani Klopp.

"Dua tahun lalus saya pernah menulils bahwa seandainya MU menunjuk Pep Guardiola, mereka tidak perlu menunggu lama untuk gelar juara," kata Carragher.

"Logika yang sama berlaku untuk Klopp. Seandainya dia menjadi manajer MU, klasemen Premier League bakal tampak jauh berbeda hari ini."

"Jangan dilupakan, meski berkembang begitu pesat, Liverpool masih finis di bawah MU pada tahun 2016 dan 2018," lanjutnya.

Baca juga : Setan Merah Semakin Merosot

Salah Pemilik Sebab itu, Carragher yakin penyakit MU terletak pada pemilihan manajer mereka. MU belum mendapatkan pelatih yang tepat sejak kepergian Ferguson, terlebih karena pihak klub tidak mau memberikan dukungan maksimal.

"Kondisi itu [perkembangan Liverpool ketika MU jalan di tempat] sudah cukup menjelaskan bahwa di tengah kritik terhadap pemilik, eksekutif, dan staf pemandu bakat dalam klub , tokoh yang paling penting tetaplah manajer," sambung Carragher.

"Perbaiki itu lantas segalanya akan terlihat lebih baik," tutupnya.

Manchester United vs Liverpool Komentar Carragher di atas tentu bermaksud menyambut duel panas Manchester United vs Liverpool pada pekan ke-9 Premier League 2019/20, Minggu (20/10/2019) dini hari WIB nanti.

Kali ini kondisi kedua tim jauh berbeda. Liverpool unggul segalanya dan jauh lebih kuat dari MU sekarang. Laga tersebut diprediksi bakal berjalan menarik.

Kapten Liverpool Klem Tidak Takut Dengan Man City Karena

0

Prediksimafiabola.com - Kapten Liverpool Jordan Henderson, pastikan timnya tidak takut Manchester City performa apik. Henderson yakin bahwa timnya akan lebih fokus pada tim sendiri dan memainkan pertandingan demi pertandingan.

Liverpool kini masih berada di puncak klasemen Premier League 2019/2020. Hingga pekan ke-6, The Reds meraih poin sempurna yakni 18. Liverpool ada di puncak klasemen sementara. Man City menyusul di posisi kedua dengan meraih 13 poin, terpaut lima poin dari Liverpool. Meskipun begitu, Man City dianggap sebagai rival yang berbahaya untuk skuat arahan Jurgen Klopp. Sebab, Man City kini dalam performa yang gemilang. Namun, Henderson menolak terintimidasi dengan hal tersebut.

Pantang Terintimidasi Liverpool Dalam dua laga terakhir, Man City mampu meraih hasil fantastis. Sebelum menggilas Watford dengan skor 8-0 di Premier League, Man City lebih dulu menang 3-0 di kandang Shakhtar Donetsk pada ajang Liga Champions. Dua kemenangan besar tersebut diraih pasca Man City menelan kekalahan mengejutkan atas Norwich City di Carrow Road dengan skor 3-2.

"Tidak, bagi kami, ini tentang apa yang perlu kami kerjakan, semua fokus kami adalah pada diri kami sendiri, kami tidak boleh resah dengan performa tim lain," buka Henderson.

"Fokus kami adalah pada lawan kami berikutnya, bukan tim lain," tegas pemain timnas Inggris.

Liverpool sendiri sempat menderita kekalahan saat bertandang ke markas Napoli di Liga Champions pekan lalu. Akan tetapi, setelah hasil buruk itu, Liverpool bangkit dan menang 2-1 atas Chelsea.

Baca Juga : Lampard Sebut Chelsea Terbaik Dari Liverpool Walau Kalah

Akui Performa Man City Sangat Bagus Meskipun enggan merasa resah, Jordan Henderson juga tidak menutup mata dengan performa apik Manchester City. Baginya, Man City memang sudah bermain bagus dan layak mendapat sorotan.

"Kami tidak akan khawatir tentang tim lain. Jelas itu adalah kinerja yang baik dari Man City. Tetapi, bagi kami, ini tentang kinerja yang baik dan meraih poin sebanyak yang kami bisa dan melihat di mana kami berada di akhir musim," kata Henderson.

Tengah pekan ini, Liverpool akan kembali berlaga. Sadio Mane dan kawan-kawan bakal berjumpa MK Dons pada ajang Carabao Cup. Laga akan digelar Kamis (25/9/2019) dini hari WIB.

Marc-Andre Katakan Pada Coutinho Selamat Bersenang-senang

0

Prediksimafiabola.com - Marc-Andre ter Stegen berharap Philippe Coutinho dapat mulai menikmati sepakbola lagi di Bayern Munich setelah meninggalkan Barcelona musim panas ini. Coutinho memulai babak baru dengan status pinjaman selama satu musim.

Kepindahan Coutinho ini tak terlalu mengejutkan. Bagaimanapun, spekulasi soal masa depannya sudah mengudara sejak awal bursa transfer. Tidak ada tempat untuk Coutinho di Barcelona. Sebab itu, transfer ke Bayern ini diyakini sudah menguntungkan semua pihak. Coutinho bisa memperbaiki kariernya, Barca tak perlu menjawab kritik tentang Coutinho, dan Bayern mendapatkan pemain yang mereka inginkan.

Bersenang-senang Sebagai teman dan mantan rekan satu tim, Ter Stegen hanya mengharapkan yang terbaik untuk Coutinho. Dia tahu yang paling penting adalah Coutinho bisa nyaman bermain sepak bola lagi.

"Saya hanya berharap dia bisa bersenang-senang," tutur Ter Stegen kepada T-Online via Marca.

"Dia tidak hanya pesepak bola fantastis, dia juga pria yang sangat baik."

"Tidak selalu mudah baginya di Barcelona, jadi saya berharap dia bisa menikmati sepak bola lagi di Bayern dan saya berharap dia merasa nyaman," lanjutnya.

Baca Juga : Wenger Perna Mencoba Ingin Rektur Ronaldo Dan Messie

Kualitas Coutinho Lebih lanjut, Ter Stegen yakin Coutinho tidak akan kesulitan dengan sepak bola Jerman. Bayern tim kuat dan Coutinho punya kualitas luar biasa sebagai gelandang terbaik.

"Tidak perlu banyak bicara tentang kualitasnya sebab dia merupakan aset luar biasa untuk Bundesliga," tutup Ter Stegen.

Bagaimanapun, musim ini sangat penting untuk Coutinho. Dia harus bisa membuktikan diri bahwa kemampuannya belum habis.

Terus Menang Tidak Berarti Bagi Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Andrew Robertson tidak ingin terlalu memperhatikan catatan 13 kemenangan beruntun di Liga Premier yang baru saja dicatat Liverpool. Baginya, tingkat positif sebenarnya tidak ada artinya.

Sabtu (31/8/2019) malam WIB, The Reds mengalahkan Burnley 3-0 untuk menjaga laju positif pada empat pekan Premier League 2019/20 sejauh ini. Kemenangan itu spesial karena memecahkan rekor kemenangan beruntun di liga sejak musim lalu.

Rekor klub 13 kemenangan tersebut terbagi dalam 9 kemenangan musim lalu dan 4 kemenangan musim ini. Inilah yang membuat Robertson tidak terlalu mementingkan catatan positif tersebut.

Tidak Berarti Robertson tahu kemenangan beruntun itu menunjukkan kekuatan Liverpool. Namun, baginya rekor tersebut tidak berarti karena musim ini baru berjalan empat pekan. Liverpool masih jauh dari target utama mereka.

"Itu tidak ada artinya sebab kami baru mencatatkan empat kemenangan musim ini. Tentu saja rasanya baik bisa berada dalam buku rekor dan jika itu artinya satu hal lain yang kami selesaikan maka itu bagus, tetapi yang penting bukan itu," tegas Robertson.

"Ini adalah tentang empat kemenangan dari empat pertandingan dan berada di puncak klasemen ketika memasuki jeda internasional pertama."

"Kami punya target untuk memenangkan pertandingan yang harus kami menangkan, untungnya kami berhasil melakukan itu," imbuhnya.

Baca Juga : Masalah Manchester United Semakin Jelas

Kemenangan Sulit Lebih lanjut, Robertson tahu kemenangan tiga gol di markas Burnley itu terasa spesial. Bagaimanapun Burnley adalah tim tangguh di kandangnya, Liverpool berhasil melewati ujian berat.

"Tidak sering Anda melawat ke Burnley dan memberikan performa seperti itu. Saya kira kami tampil di kelas berbeda," sambung Robertson.

"Anda tahu apa yang akan Anda hadapi, mereka sudah melakukannya bertahun-tahun dan mereka sangat bagus. Saya kira ini kemenangan termudah kami sejak saya tiba di sini," tutupnya.

Liverpool Sedang Melaju Kencang

0

Prediksimafiabola.com - Liverpool melaju dalam tren positif sejak minggu pertama Liga Premier 2019/20. The Reds memimpin klasemen dengan 9 poin sempurna dari tiga pertandingan sejauh ini.

Teranyar, Liverpool mengalahkan Arsenal 3-1 di Anfield. Kemenangan itu spesial karena menyamai rekor klub dengan 12 kemenangan liga beruntun, sebelumnya dicatatkan oleh Sir Kenny Dalglish pada 1990. Kini, The Reds punya peluang melampaui rekor tersebut dalam lawatan ke markas Burnley, Sabtu (31/8/2019) malam WIB nanti. Namun, Jurgen Klopp justru menegaskan bahwa timnya tidak pernah memedulikan statistik seperti itu.

Berpikir ke Depan Bagi Klopp, sepak bola adalah tentang melihat ke depan, selalu fokus pada pertandingan berikutnya. Benar, statistik dan sejarah bisa membantu, tapi Klopp tak mau timnya tinggal di masa lalu.

"Kami tidak memikirkan itu [12 kemenangan beruntun di liga]. Jika tidak ada yang memberi tahu saya, saya kira saya tidak akan tahu bahwa kami sudah mencatatkan 12 kemenangan beruntun," tegas Klopp.

"Saya tidak tahu kapan terakhir kali kami kalah, saya tidak tahu siapa yang kami lawan 12 pertandingan yang lalu, kami tidak berpikir seperti itu. Kami selalu fokus pada pertandingan berikutnya."

Baca Juga : Mungkinkah Madrid Lepakan Neymar Ke Barcelona

Tekanan Man City Lebih lanjut, Klopp tahu melihat masa lalu hanya akan membuat timnya tertekan. Dia tak mau Liverpool yang sekarang terus dibandingkan dengan Liverpool musim lalu, terlebih dibandingkan dengan kekuatan Man City dalam pemburuan gelar juara.

"Yang Anda [media] lakukan adalah mengharapkan kami menjalani musim ini seperti musim lalu, khususnya Man City - mungkin kami juga harus mengantisipasi itu," imbuh Klopp.

"Namun, kami tidak bisa menilai musim kami, situasi kami, membandingkannya dengan situasi Man City. 'Jika kami kehilangan poin, persaingan selesai'."

"Tidak bisa seperti itu, sebab kami akan menghadapi tekanan besar," tutupnya.

Liverpool Kalah Namun Sifat Klopp Masi Seperti Yang Biasa

0

Prediksimafiabola.com - Jurgen Klopp mengatakan dia puas dengan penampilan Liverpool meski dikalahkan oleh Manchester City di ajang Community Shield, Minggu (4/8) WIB malam. Pertandingan berakhir 1-1 di waktu normal, The Reds mengalahkan 4-5 di babak penalti.

Performa Liverpool belum maksimal pada pertandingan tersebut. Pemain-pemain seperti Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Alisson Becker masih belum mencapai level terbaik mereka karena belum lama kembali bergabung dengan skuad.

Sebab itu, Liverpool tampak kesulitan pada pertandingan tersebut. Bek-bek Liverpool sering kecolongan menghadapi gempuran penyerang-penyerang sayap Man City di kedua sisi lapangan. Biar begitu, "Klopp mengaku tidak terlalu khawatir"sama dengan sifatnya yang seperti awal.

Memuaskan Kalah lewat adu penalti tidak menggambarkan jalan pertandingan yang sebenarnya. Klopp mengaku puas dengan performa timnya. Faktanya, Man City memang sangat kuat, dan Liverpool harus menghadapi Man City secara langsung untuk memahami kekuatan mereka.

"Jelas. Saya sangat puas dengan performa kami secara keseluruhan. Saya sudah mengatakan sebelumnya, jika anda ingin siap melawan Man City, anda harus memainkan laga pramusim melawan Man City, tidak ada tim yang bermain seperti mereka," kata Klopp.

"Anda bisa melihatnya pada beberapa momen di babak pertama, ketika mereka menyuguhkan permainan khas mereka. Kami sedikit kesulitan dalam pemilihan posisi, tapi itu normal."

Baca juga : Paulo Dybala Tolak MU Sekarang Giliran PSG

Barisan Bek Klopp mengakui timnya paling sering menghadapi ancaman bola-bola panjang pada pertandingan tersebut. Barisan bek Liverpool tidak terlalu rapi, jadi mereka sering kecolongan.

"Ancaman terbesarnya adalah bola-bola panjang dari Bravo, ketika barisan terakhir kami tidak cukup rapi. Saya kira, dua bola pertama [pantulan] berbahaya," imbuh Klopp.

"Itu membuat situasinya jadi lebih sulit, tetapi cara mereka melebarkan formasi kami dan ketika anda menunggu bola panjang itu, mereka memainkan bola-bola pendek antarlini, itu sedikit sulit," pungkasnya.

Klopp Tidak Terima Peraturan pertandingan Premier League

0

Prediksimafiabola.com - Jurgen Klopp sangat mengkritik organisasi pertandingan Premier League, yang menurutnya sangat memberatkan bagi Liverpool. Anda tidak yakin tim Anda siap untuk bersaing dengan jadwal yang ketat sesegera mungkin.

Klopp mengeluh karena pemain-pemainnya harus membuka musim baru Premier League pada Sabtu (10/8) dini hari WIB nanti, padahal The Reds merupakan salah satu tim dengan waktu istirahat paling minim. Sebagai juara Liga Champions, Liverpool juga harus melawan Chelsea di UEFA Super Cup, 14 Agustus mendatang. Lalu, ada masalah besar lainnya ketika Liverpool bakal bermain di FIFA Club World Cup di Qatar pada Desember nanti.

Jadwal Padat Liverpool bakal memulai musim baru dengan melawan Manchester City di Community Shield, Minggu (4/8) malam WIB nanti. Empat hari kemudian, mereka bakal membuka Premier League 2019/20 dengan laga melawan Norwich. Jadwal ini tentu sangat merepotkan bagi tim dengan waktu istirahat paling minim.

"Saya bakal lebih senang bermain di hari Minggu sebab dengan demikian kami punya waktu persiapaan ekstra selama dua hari," ujar Klopp.

"Kami memainkan laga terakhir di final Liga Champions 1 Juni lalu dan sekarang laga pertama musim baru Premier League (10 Agustus) melawan Norwich."

"Itu terdengar salah bagi saya. Siapa yang memberikan gagasan ini? Itu gila," imbuhnya.

Baca juga : Akan Jadi Masalah Di MU Jika Pogba Tidak Keluar

Masalah yang Terabaikan Klopp yakin permasalahan jadwal padat ini sering diabaikan penikmat sepak bola. Mereka hanya ingin melihat tim kesayangan mereka terus bertanding tanpa memperhatikan masalah kelelahan fisik dan mental para pemain.

"Saya tahu banyak orang yang bersemangat memulai musim baru - tetapi tidak ada yang mengkhawatirkan masalah ini. Karena itulah saya harus menjelaskannya, sebab tidak ada orang lain yang memperhatikan," sambung Klopp.

"Laga terakhir kami melawan Tottenham di final Liga Champions terjadi tiga pekan setelah laga terakhir tim lain di Premier League. Juga saya mendapatkan masalah di pramusim dengan adanya turnamen besar di Brasil dan Mesir, yang berarti Sadio Mane kembali pada kami hanya setelah 16 hari liburan," tandasnya.