Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “ekspresi jose mourinho”

Jose Mourinho Tidak Akui Perna Negosiasi Dengan Arsenal

0

Prediksimafiabola.com - Jose Mourinho membantah kabar gosip bahwa ia telah mengadakan pembicaraan dengan usulan Arsenal sebelum akhirnya diterima Tottenham. Spurs manager pekan lalu, Mourinho bernama Mauricio Pochettino menggantikan beberapa jam sebelum dipecat. Angka untuk Portugal menyusut selama tiga setengah musim.

Sepekan berselang, kabar pemecatan pelatih kembali datang dari London Utara. Kini giliran Arsenal yang melengserkan Unai Emery dari kursi manajer. Posisinya untuk sementara digantikan Fredrik Ljungberg.

Penegasan Mourinho Sempat muncul kabar yang menyebut bahwa sebelum menerima pekerjaan di Spurs, Mourinho sempat ditawari Arsenal untuk menggantikan Emery. Namun kini Mourinho membantahnya.

"Tidak. Tidak. Tentu saja saya tak pernah membantahnya karena saya tak pernah membantah sesuatu," ujar Mourinho seperti dikutip Goal International.

"Namun ketika saya membaca bahwa saya bertemu Mr Raul Sanllehi [petinggi Arsenal], itu tidak benar," tegas Mourinho.

Baca juga : Liverpool Semakin Tidak Bisa Dikalahkan

Soal Pochettino ke Arsenal Lebih lanjut, Mourinho juga menyatakan tak terlalu mengurusi isu Pochettino bakal menjadi pengganti Emery di Arsenal. Bagi Mourinho, siapa saja manajer Arsenal, ia tetap siap melawan mereka.

"Saya tak pernah menghadapi Pochettino dalam hidup saya. Tak pernah. Manchester United melawan Tottenham, ya, Tottenham melawan Chelsea, ya, tapi tak pernah saya menghadapi Pochettino," tutur Mourinho.

"Jadi jika ia pergi ke Arsenal, jika dia pergi ke klub mana pun, maka tak akan pernah menjadi saya melawan dia. Saya akan melawan klub tersebut," tukasnya.

Jose Mourinho Tunjukan Kualitas Pengalamannya

0

Prediksimafiabola.com - Jose Mourinho sekali lagi membuktikan kualitasnya sebagai pelatih top dengan segudang pengalaman. Teranyar, dia membawa Tottenham mengalahkan Olympiakos 4-2 pada laga kandang pertamanya di Liga Champions, Rabu (27/11/2019).

Mourinho ingin menegaskan sesuatu. Momen paling sulit pada pertandingan itu bukanlah melihat timnya tertinggal dua gol, melainkan keputusannya menarik keluar Eric Dier di babak pertama. Mourinho tahu perlakuan itu tidak layak diterima pemain mana pun.

Kala itu, Spurs tertinggal 2-0 dan harus mengejar ketinggalan. Mourinho mengorbankan Dier demi memainkan gelandang kreatif lainnya, Christian Eriksen.

"Saya melukai hati sang pemain [Dier] tetapi saya pun melukai drii sendiri. Itu tidak mudah bagi pemain, juga tidak mudah untuk saya," kata Mourinho.

Ucapan itu saja sudah membuktikan manajemen manusia ala Mou, pergantian pemain itu menjelaskan lebih banyak. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Harus Bermain Mourinho tampaknya sudah belajar dari kegagalannya bersama Manchester United dahulu, yakni bahwa lidah pedas tidak selalu berujung manis. Dia mengaku ingin bersikap lebih rendah hati sebagai pelatih Spur sekarang.

Sosok 56 tahun ini berulang kali berkata "ini bukan tentang saya" tapi tentang para pemain. Biar begitu, khusus setelah comeback kontra Olympiakos itu, Mou tidak menyangkal keputusannya di tengah pertandingan alias in-game management telah mengubah pertandingan.

"Ini adalah salah satu pertandingan yang memaksa saya bermain, Anda tahu? Ada sejumlah pertandingan yang sudah Anda mainkan sebelum dimulai dalam cara Anda mempersiapkan tim," sambung Mou.

"Anda bekerja keras, berlatih, mempersiapkan diri, lalu ketika pertandingan dimulai, aksi Anda selama laga tidak terlalu penting. Di pertandingan lainnya, Anda harus bermain, dan saya harus bermain pada laga ini."

Perubahan Cepat Menarik pemain di pertengahan babak pertama umumnya hanya terjadi karena dua hal, entah karena cedera atau karena pemain itu bermain buruk. Kali ini, Mou menarik Dier bukan untuk alasan-alasan tersebut.

Pelatih lain mungkin bakal menunggu lebih lama untuk mengganti taktik, tapi Mou tidak demikian. Dia tidak membuang waktu, segera mencari cara untuk kembali ke pertandingan.

Dier keluar, Eriksen masuk. Hasilnya? Tottenham bisa mencetak satu gol balasan lewat Dele Alli di ujung babak pertama, momentum berubah.

Baca Juga : Zinedine Zidane Di Anggap Bercanda Karena Tertarik Pada Mbappe

Keberanian Mou "Ini tentang kebutuhan tim. Saya merasa, pada momen itu, satu gelandang box-to-box sudah cukup. Saya kira saya membutuhkan pemain kreatif lainnya. Pemain yang bisa bermain dengan Alli pada segitiga itu," lanjut Mou.

"Segitiga terbuka, seperti yang biasa saya sebut, bukan dengan segitiga tertutup seperti yang dibentuk dengan Dier dan Harry Winks."

Keputusan ini tidak benar-benar baru dan genius, tapi Mou patut diapresiasi karena memutuskannya dengan segera. Mou tahu timnya kurang maksimal dan berani membuat keputusan berisiko.

Berbeda dengan Poch Jika dibandingkan dengan mantan pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, Mou jelas berbeda. In-game management Poch sering dikritik, dia dicintai suporter, tapi terkadang keputusannya tidak bisa dipahami.

Mou sebaliknya. Mungkin dia belum benar-benar dicintai fans Spurs, tapi setidaknya fans bisa memahami keputusan-keputusan Mou di sempadan lapangan.

Jose Mourinho Beri Pujian Pada Ball Boy

0

Prediksimafiabola.com - Jose mourinho memberikan pujian kepada Ball Boy yang bertanding di laga Olympiakos. Mourinho berfikir kalau Ball Boy memiliki kecerdasan yang tinggi karena itu dapat membantu banyak kepada tim Tottenham.

Tottenham menjamu Olympiakos pada matchday kelima Grup B Liga Champions 2019/2020, Rabu (27/11/2019) di Tottenham Hotspur Stadium. Pada laga ini, Tottenham sempat tertinggal dua gol lebih dulu. Harry Kane mencetak dua gol. Sedangkan dua gol lainnya dibagi rata oleh Dele Alli dan Serge Aurier. Tottenham menutup laga dengan kemenangan 4-2.

Pujian untuk Ball Boy Harry Kane bermain bagus dengan sumbangsih dua gol ke gawang Olympiakos. Lalu, Christian Eriksen yang masuk pada menit 29 membuat jalannya laga berubah. Namun, bukan mereka yang mendapat pujian dari Jose Mourinho.

"Saya menyukai ball boy yang cerdas, seperti saya dahulu. Sewaktu kecil, saya adalah ball boy yang cerdas," ucap Jose Mourinho.

"Hari ini anak itu sangat brilian. Dia membaca permainan, memahami jalannya permainan dan dia membuat satu assist yang sangat penting," sambung manajer berusia 56 tahun tersebut.

Baca juga : Pochettino Termasuk Kandidat Menjadi Pelatih Manchester United

Saat Tottenham tertinggal 1-2, seorang ball boy bertindak cepat ketika bola keluar. Dia segera melempar bola ke Serge Aurier. Bola kemudian diberikan pada Lucas Moura yang kemudian memberi assist pada gol Harry Kane. Setelah merayakan gol Harry Kane, Jose Mourinho kemudian nampak menghampiri sang ball boy dan mengucapkan selamat.

"Dia ada di sana tidak sekadar hanya untuk melihat ke tribun, lampu atau syal. Dia memahami permainan dan memainkannya dengan sangat baik," kata Jose Mourinho.

Tottenham Lolos ke 16 Besar Kemenangan atas Olympiakos punya arti penting bagi Tottenham. Sebab, hasil ini membuat Tottenham lolos ke babak 16 Besar Liga Champions 2019/2020. Tottenham lolos sebagai runner-up Grup B. Tottenham kini sudah meraih 10 poin dari lima laga yang dimainkan. The Lily White unggul tujuh poin dari Crvena Zvezda yang berada di posisi ketiga. Satu laga tersisa, tidak mungkin Crvena Zvezda mengejar raihan poin Tottenham. Sementara itu, posisi puncak klasemen Grup B menjadi milik Bayern Munchen yang kini sudah meraih 15 poin. Pada laga matchday keenam, Bayern akan berjumpa Tottenham pada laga di Allianz Arena.

Jose Mourinho Minta Datangkan Adrien Rabiot dari Juventus

0

Prediksimafiabola.com - Manajer Tottenham Jose Mourinho telah melaporkan tujuan transfer baru. Pelatih asal Portugal telah meminta pemerintah untuk mengambil Adrien Rabiot dari klub Juventus.

Pada tengah pekan kemarin, Mourinho resmi didaulat menjadi manajer baru Tottenham. Ia menggantikan peran Mauricio Pochettino yang dipecat oleh manajemen The Lillywhites.

Mourinho diberitakan ingin mendatangkan beberapa pemain baru ke London Utara. Ia membutuhkan sejumlah pemain agar Tottenham bisa menerapkan taktik yang ia inginkan.

Calciomercato mengklaim bahwa salah satu pemain yang ingin didatangkan Mourinho adalah seorang gelandang tengah. Ia meminta manajemen Tottenham untuk mencoba mendatangkan Adrien Rabiot dari Juventus.

Karakteristik Cocok Laporan itu membeberkan bahwa Jose Mourinho sangat menyukai gaya bermain Rabiot.

Ia menilai sang gelandang memiliki gaya bermain yang cocok dengan skema permainannya. Ia juga menyukai kemampuan Rabiot yang di atas rata-rata.

Itulah mengapa ia yakin Rabiot bakal cepat nyetel di Tottenham dan ia ingin manajemen Tottenham segera memboyongnya.

Peluang Besar Peluang Tottenham untuk menggaet Rabiot bisa dikatakan cukup besar. Pasalnya sang gelandang tengah tidak bahagia di Turin.

Baca juga : Tim Frank Lampard Terkena Denda Besar

Rabiot sebenarnya baru bergabung dengan Juventus di musim panas ini. Ia direkrut dari PSG dengan cuma-cuma karena statusnya yang free agent.

Namun sang pemain tidak mendapatkan jam bermain yang cukup di bawah asuhan Maurizio Sarri sehingga ia mempertimbangkan untuk mencari klub baru.

Belum akan Belanja Dalam konferensi persnya baru-baru ini, Mourinho mengatakan bahwa ia tidak akan belanja pemain di bulan Januari nanti.

Ia menilai skuat Tottenham saat ini sudah cukup bagus sehingga ia ingin mengandalkan timnya terlebih dahulu.

Selain Jose Mourinho Banyak Lagi Yang Menjilat Ludah Sendiri

0

Prediksimafiabola.com - Jose Mourinho baru saja menerima proposal untuk menghadapi Tottenham pada Rabu (2019/11/21) dini pagi. Hal ini membuat Mourinho bercanda dijilat air ludah sendiri.

Pelatih asal Portugal itu dianggap menjilat ludahnya sendiri karena pada sebuah wawancara pada 2015 pernah mengatakan tak mau menangani Tottenham. Jose Mourinho beralasan emoh ke Tottenham karena masih mencintai suporter Chelsea.

Mourinho cukup lama membesut Chelsea, yang notabene merupakan rival sekota di London. Periode pertama pada 2004-2007, kemudian fase kedua pada 2013-2015.

Namun, Mourinho akhirnya menjilat ludahnya sendiri. Dia tetap menyambar tawaran dari Tottenham yang mencari pelatih baru setelah memecat Mauriccio Pochettino.

Manuver Mourinho tersebut jelas membuat suporter Chelsea kecewa. Mereka tak menyangka mantan pelatih Manchester United itu malah melatih klub yang jelas-jelas merupakan rival berat The Blues. Sebagian fans mengklaim langkah Mourinho kali ini tak termaafkan.

Bukan hanya Jose Mourinho yang pernah menjilat ludahnya sendiri. Berikut ini 8 pemain yang juga terpaksa menjilat ludahnya sendiri alias termakan janji yang pernah dibuatnya sendiri, seperti dilansir Fourfourtwo dan Marca, Jumat (22/11/2019).

Luis Figo Real Madrid mengejutkan bursa transfer musim panas 2000 dengan melakukan pembelian yang tampak mustahil. Presiden Real Madrid, Florentino Perez, memancing kehebohan karena berhasil membajak bintang Barcelona, Luis Figo. Saat itu, Perez baru saja memenangi pemilihan presiden klub atas Lorenzo Sanz, yang baru saja berhasil membawa El Real dua kali juara Liga Champions dalam tiga musim.

Luis Figo terus membantah rumor bakal menyeberang ke Real Madrid, bahkan hingga beberapa hari sebelum transfer itu diumumkan ke publik.

"Saya akan terus di Barca, biarpun Mr Florentino Perez menang atau kalah. Jersey saya adalah dan akan selalu Barca," kata Figo dalam sebuah sesi wawancara dengan Sport.

Ternyata janji itu tak mampu ditepati Figo. Dia benar-benar menyeberang ke Real Madrid dan membuat fans Barcelona marah.

Inigo Martinez Athletic Bilbao punya sejarah selalu berusaha membajak pemain dari Real Sociedad. Namun, benar-benar hal aneh ketika Bilbao bisa merekrut Inigo Martinez.

"Saya rasa tak mungkin Athletic Bilbao datang ke sini dan memberikan 30 juta pounds kepada musuh. Saya tak memikirkan hal itu atau apa pun. Saya tak akan pernah pergi ke klub rival, jadi saya tenang-tenang saja," kata Inigo pada Januari 2014.

Pada Januari 2018 dia berubah pikiran dan berakhir hijrah ke San Sebastian, kandang Bilbao. "Di Real Sociedad saya merasa tak benar-benar bahagia," kata Inigo dua bulan setelah kepindahan kontroversial itu.

Samuel Eto'o Menyusul duel kontroversial di babak 16 besar Liga Champions antara Barcelona dan Chelsea pada 2005, Eto'o tak menutupi perasaannya tentang bos The Blues, Jose Mourinho.

"Tak mungkin saya akan gabung ke tim yang dilatih Mourinho. Dia merusak segalanya dengan kelakuannya pada dua laga antara dua tim ini," kata Eto'o.

Sebelum pertandingan kedua tim, dia bahkan sempat berkomentar pedas. "Saya lebih memilih menjual kacang tanah di desa saya ketimbang bermain untuk tim yang menyedihkan seperti Chelsea."

Eto'o kemudian membuka konfrontasi dengan Mourinho. Dia mengatakan tahu Mourinho merupakan sosok yang hebat dan juga pelatih luar biasa, tapi kenyataannya tidak seperti itu.

Empat tahun berselang Eto'o harus menjilat ludahnya sendiri. Eto'o direkrut Mourinho untuk gabung ke Inter Milan pada 2009, kemudian memenangi treble yang bersejarah pada musim pertamanya. Dia juga kembali mengikuti Mourinho dengan merapat ke Chelsea pada 2013.

Dani Guiza Dani Guiza juga contoh nyata pemain yang menjilat ludahnya sendiri. Pada 2007, setahun sebelum menjadi juara Piala Eropa bersama Timnas Spanyol, pernah membuat pernyataan. "Saya tak akan pernah mengenakan jersey Cadiz," kata Guiza.

Ucapan itu terlontar karena Guiza pernah memperkuat Xerez, yang notabene rival berat Cadiz. Namun, pemain yang pernah menjadi top scorer La Liga pada 2008 tersebut berakhir menerima pinangan Cadiz pada 2015.

Saat diperkenalkan oleh Cadiz, Dani Guiza meminta maaf.

"Hal pertama yang saya lakukan minta maaf. Saya menangatakan sesuatu yang tidak masuk akal ketika masih kecil. Tapi kini saya telah menjadi dewasa setelah bertahun-tahun. Saya tak sabar untuk bermain membantu, menikmati, dan promosi ke Divisi 2 bersama Cadiz CF," ujar Guiza.

Arturo Vidal Kehidupan Arturo Vidal di Turin sangat indah. Dia menahbiskan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, serta membukukan empat gelar liga secara beruntun bersama Juventus, serta menembus partai final Liga Champions bersama Bianconeri sejak 2003.

"Orang-orang di Turin mencintai saya. Saya merasa sangat nyaman dan keluarga saya merasa nyaman berada di rumah. Mengapa saya berniat pergi?" kata Vidal.

Empat bulan berselang, Vidal ditanya apakah bersedia pindah ke Bayern Munchen. Dia menjawab, "Saya tak akan pernah pergi ke sana," tegasnya. Tebak apa yang terjadi?

Pada 2015 dia resmi bergabung ke Bayern Munchen dan di sana hingga 2018, sebelum akhirnya hijrah ke Barcelona.

Thierry Henry Pada 2006, Thierry Henry yang belum lama memperbarui kontraknya bersama Arsenal, dengan percaya diri membuat pernyataan lugas.

"Saya tak akan pernah bermain di Spanyol. Inggris adalah negara terbaik untuk bermain sepak bola," kata Henry.

"Tim ini memperlihatkan saya tak harus pergi. Mereka menunjukkan punya hati," imbuh pemain Prancis itu.

Setahun berselang, pada 2007, Henry pindah dari Arsenal ke Barcelona. Dia memperkuat Barca dalam 121 pertandingan dan mencetak 49 gol hingga 2010.

Baca juga : Juventus Lagi-Lagi Tambah Pemain Depan

Wayne Rooney Wayne Rooney pernah menjanjikan cinta abadi untuk Everton, klub yang didukungnya sejak kecil, dan juga Manchester United, tempatnya meraih hampir semua kesuksesannya.

"Saya dengan senang hati mengatakan apa pun yang akan terjadi pada masa mendatang, saya tak akan pernah bermain di klub Premier League lainnya," kata Rooney pada 2016.

Rooney terpaksa menjilat ludahnya sendiri. Dia telah meneken kontrak dengan Derby County (klub kasta kedua Inggris) sebagai pelatih merangkap pemain. Rooney akan memulai petualangan bersama klub tersebut pada Februari 2020.

Sol Campbell Ketika kontrak kapten Tottenham Hotspur, Sol Campbell, habis pada musim panas 2001, dia dikaitkan dengan banyak klub, serta yang paling mengejutkan adalah Arsenal. Bagaimana pun Arsenal adalah seteru berat Spurs.

Dia ditanya berulang kali apakah akan pindah. Responsnya selalu sama. "Saya bertahan."

Bahkan dia sempat diklaim mengatakan tak akan pindah ke Highbury. "Saya rasa akan membuat sedih seluruh fans Spurs jika saya pindah ke Arsenal, jadi saya tak akan pergi," kata Campbell.

Faktanya Campbell akhirnya pindah ke Arsenal. Namun, Campbell mengklaim tak pernah menyatakan tidak akan pernah pindah ke Arsenal.

"Serius, apakah ada yang memiliki salinan artikel itu? Saya ingin melihatnya," kata Campbell saat wawancara dengan Four Four Two pada 2004. Bagaimana pun, fans Spurs benar-benar sulit memaafkannya.

Neto Saat itu Neto berstatus kiper pertama di Fiorentina. Kontrak pemain asal Brasil itu akan habis pada musim panas 2015 dan dikaitkan dengan kepidahan ke Liverpool, serta rival berat Fiorentina, Juventus.

"Saya tak akan pindah ke Juventus," kata Neto pada akhir 2014. "Agen saya tak mengatakan apa pun, tapi di atas semua itu saya tak akan pergi karena itu mengkhianati fans Viola," imbuhnya.

Pada 3 Juli 2015 Neto gabung Juventus dengan bebas transfer. Dia diplot menjadi kiper kedua setelah Gianluigi Buffon. Setelah hanya bermain dalam 11 laga selama dua musim, dia pindah ke Valencia pada 2017.

Jose Mourinho Dikatakan Menjilat Ludah Sendiri

0

Prediksimafiabola.com - Keputusan Jose Mourinho untuk menerima proposal sebagai pelatih Tottenham tidak berbeda untuk menjilat ludah sendiri. Oleh karena itu, pada tahun 2015 dan kemudian Mourinho Jangan pernah bilang tidak pernah melatih Tottenham.

Jose Mourinho resmi menjadi pelatih baru Tottenham sejak Rabu (20/11/2019) kemarin. Pria berusia 56 tahun mendapat kontrak berdurasi tiga setengah tahun. Mourinho bakal berada di London Utara hingga 2023.

Mourinho menggantikan peran Mauricio Poctehttino, yang dipecat kurang dari 12 jam sebelum dia dilantik. Pochettino mulai melatih Tottenham sejak 2014 dan mampu membawa klub lolos ke final Liga Champions musim lalu.

Tottenham menjadi klub ketiga yang pernah dilatih Mourinho. Sebelumnya, pelatih dengan julukan 'the Special One' tersebut pernah menjadi juru taktik bagi Chelsea dan Manchester United.

Mourinho: Saya Tidak Akan Melatih Tottenham Semua bermula dari final Piala Liga Inggris [kini disebut Carabao Cup] edisi 2015 silam. Saat itu, Chelsea berjumpa Tottenham. Jose Mourinho berada di kubu Chelsea dengan jabatan sebagai manajer.

Chelsea menang dengan skor 2-0 pada laga di Wembley. Dua gol The Blues dicetak John Terry dan Diego Costa. Saat itu, Tottenham sudah dilatih Pochettino. The Lily White harus mengakui keunggulan Chelsea.

"Saya tidak akan pernah melatih Tottenham. Saya terlalu cinta pada para penggemar Chelsea," ucap Mourinho usai pertandingan final Piala Liga Inggris.

Baca juga : Akankah Harry Kane Pindah Karena Jose Mourinho

Pernyataan Mourinho tersebut sangat kontras dengan yang terjadi pada 2019 ini. Mourinho menerima kontrak sebagai pelatih Tottenham dan memuji klub. "Saya senang bisa bergabung dengan klub yang memiliki warisan yang bagus dan suporter yang sangat bersemangat," kata Mourinho.

Pernah Tolak Tottenham Di masa lalu, Tottenham sebenarnya sudah pernah mendekati Mourinho. Tepatnya pada 2007. Namun, saat itu Mourinho menolak pindah ke London Utara. Sebab, dia begitu cinta dengan klub London Barat yakni Chelsea.

"Saya tidak ingin bekerja di Inggris selama dua tahun ke depan," ucap Mourinho, yang kemudian memilih untuk melatih Inter Milan.

Dahulu, hubungan Mourinho dengan Chelsea memang begitu mesra. Namun, sejak berpisah dengan klub pada 2015 lalu, Mourinho punya hubungan buruk dengan Chelsea. Dia juga tidak lagi punya koneksi spesial dengan fans The Blues.

Akankah Harry Kane Pindah Karena Jose Mourinho

0

Prediksimafiabola.com - Keputusan manajemen Tottenham terpilih sebagai manajer baru Jose Mourinho diyakini penuh risiko. Mantan Tottenham kapten Michael Dawson, pada kenyataannya, takut jika suatu hari nanti Harry Kane memilih untuk pindah dari klub karena itu.

Tottenham memecat Mauricio Pochettino dari posisi manajer pada Rabu (20/11/2019) dini hari WIB. Keputusan memecat pria yang sudah bertugas sejak 2014 tersebut tidak lepas dari prestasi buruk yang diraih klub pada awal musim 2019/2020 ini.

Berselang kurang dari 12 jam pasca pemecatan tersebut, Tottenham sudah punya manajer baru. CEO Tottenham, Daniel Levy, mengumumkan Jose Mourinho sebagai manajer baru klub London Utara.

Mourinho mendapatkan kontrak dengan durasi tiga setengah tahun. Pria asal Portugal akan bertugas hingga akhir musim 2022/2023. Bagi Mourinho, Tottenham adalah klub Inggris ketiga yang dilatihnya.

Harry Kane Tinggalkan Tottenham? Michael Dawson menilai tugas berat sudah menunggu Jose Mourinho bersama Tottenham. Dia harus segera membangkitkan mentalitas tim. Sebab, tim sedang dalam performa yang turun. Selain itu, dia harus menjelaskan proyeknya di hadapan pemain.

"Hal pertama yang harus dilakukan Mourinho sekarang adalah meyakinkan para pemain untuk tetap tinggal. Ada kelompok pemain itu menyukai Pochettino," ucap Michael Dawson.

Pochettino membangun Tottenham dalam lima tahun dengan pemain pilar yang hampir sama. Harry Kane dan Dele Alli menjadi pemain yang begitu loyal dengan pria asal Argentina. Michael Dawson khawatir dengan masa depan para loyalis Pochettino.

"Dia yang melahirkan Harry Kane, dan yang bisa kukatakan adalah saya berharap itu tidak membuatnya pergi, 'sekarang saya [Kane] ingin pergi'. Anda juga melihat Christian Eriksen, Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen, apakah mereka akan bertahan?," kata Michael Dawson.

Baca juga : Tottenham Dekati Gareth Bale

"Para pemain seperti itu, kontraknya bakal segera habis dan itu bisa membuat resah dan begitu seseorang pergi, itu mungkin bisa memberikan efek," sambungnya.

Harry Kane Selalu Digoda untuk Pindah Harry Kane adalah pemain yang setia untuk Tottenham. Dalam setiap bursa transfer, dia selalu mendapat tawaran untuk pindah klub. Namun, pemain berusia 26 tahun tersebut selalu menolak setiap tawaran dan bertahan di Tottenham.

Namun, dengan kepindahan Pochettino dan gaya melatih Mourinho yang pasti akan sabgat berbeda, masa depan Kane di klub diragukan. Ada peluang bagi kapten timnas Inggris tersebut untuk pindah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Harry Kane disebut menjadi bidikan Real Madrid. Dia disiapkan menjadi pengganti Karim Benzema. Madrid juga menawarkan peluang meraih gelar juara lebih besar bagi Kane, dibanding jika bertahan di Real Marid.

Jose Mourinho Di Klem Sebagai Pelatih Taktik Kuno

0

Prediksimafiabola.com - Jose Mourinho diyakini masih patut dipertimbangkan sebagai salah pelatih terbaik di dunia. sejarah buruk dengan Manchester United tidak selalu menghapus kualitas puluhan dan trofi Mourinho memiliki diraihnya.

Pandangan ini disampaikan oleh mantan bos MU, Peter Kenyon. Menurutnya, hanya masalah waktu sampai Mourinho menangani klub besar lagi yang memiliki proyek tepat. Sejauh ini Mourinho masih menganggur setelah dipecat MU musim lalu. Kabarnya, Mourinho dipecat karena taktik dan metode manajemen manusia yang dianggap sudah ketinggalan zaman untuk sepak bola modern. Kenyon tidak sepakat dengan gagasan tersebut. Dia tahu Mourinho tetap salah satu pelatih terbaik, cerdas, dan kaya taktik.

Langsung Pilih Mourinho Kenyon mengaku kecewa ketika mendengar keputusan MU memecat Mourinho. Dia yakin Mourinho bukanlah pelatih kuno, justru sebaliknya. Baginya, pengalaman Mourinho adalah salah satu faktor yang paling berharga.

"Jika Anda menempatkan saya untuk menangani satu klub hebat dan Anda harus memilih pelatih, gagasan pertama saya adalah Jose Mourinho," kata Kenyon.

"Dia cerdas, dia relevan dan punya pengalaman luar biasa. Dia tidak kuno. Saya hanya merasa dia memerlukan klub yang tepat."

"Saya yakin Anda akan melihat Mourinho menjadi bagian dari klub hebat lagi," lanjutnya.

Baca Juga : 2 Pemain Mudah Yang Berbakat Milik Real Madrid

Seharusnya Tepat Lebih lanjut, Kenyon merasa MU telah membuat kesalahan fatal dengan memecat Mourinho. Seharusnya, dengan dukungan dan sumber daya yang tepat, Mourinho jelas akan membangun kejayaan MU kembali.

"Kuncinya adalah mendukung Mourinho dengan struktur dan organisasi yang memadai unruk membuatnya terlibat langsung," sambung Kenyon.

"Saya adalah orang pertama yang kecewa ketika dia meninggalkan MU, sebab saya merasa dia bisa menjadi bagian dari struktur kepemimpinan yang besar."

"Tidak ada yang lebih baik dari Mourinho tentang memahami kualitas MU. Dia bukan pelatih yang irelevan dan kuno," tutupnya.