Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “berita transfer liverpool musim depan”

Bagi Liverpool Kesuksesan Terdapat Untung dan Tidaknya Dalam Hal Transfer

0

Prediksimafiabola.com - Arti kesuksesan bagi tim Liverpool menurut Pelatih Liverpool, Juergen Klopp berkata kesuksesan hendak menolong mereka menarik pemain, namun pula membuat penandatanganan kontrak lebih susah. Masa 2018- 2019 kemudian dapat dibilang bagaikan momen kebangkitan Liverpool.

Keberhasilan mereka memenangi Liga Champions dan Piala Super Eropa pada musim tersebut membuat tim yang berjuluk Si Merah itu semakin disegani di ranah domestik dan juga Eropa.

Kesuksesan itu pun berlanjut pada musim ini, di mana mereka berhasil mendominasi Liga Inggris dengan meraih 25 kemenangan dari 26 pertandingan yang mereka lakoni dengan sekali hasil imbang.

Di kompetisi Eropa juga, klub yang bermarkas di stadion Anfield itu, masih berkesempatan untuk menjuarainya, meski kalah 0-1 dari Atletico Madrid pada leg pertama babak 16 besar.

Dengan begitu, Liverpool, bisa dengan mudah menarik minat pemain-pemain top untuk bergabung dengannya.

Hal senada pun dikatakan oleh pelatih The Reds sendiri, Juergen Klopp.

Namun di sisi lain, Klopp, juga merasa kesuksesan yang diraih tim asuhannya itu bisa membuat mereka kesulitan dalam mendatangkan pemain.

Pasalnya, menurut Klopp, para pemain top akan menuntut jam bermain reguler serta posisi yang sesuai dengan keinginannya.

"Jika mereka melihat Anda sukses, lebih mudah untuk melakukan pembicaraan dengan para pemain," ujar Klopp seperti dikutip BolaSport.com dari AS.

"Tetapi di sisi lain, semakin sulit juga untuk melakukannya, karena mereka akan mengajukan pertanyaan seperti, 'di mana dan kapan saya akan bermain?'"

Beberapa pemain top Eropa memang dikaitkan dengan Liverpool belakangan ini.

Baca juga : Tidak Mudah Untuk Barcelona Dapatkan Mo Salah Karena Hal Ini

Salah satunya adalah striker tajam milik RB Leipzig, Timo Werner.

Keterkaitan Liverpool dengan Werner pun bukan tidak berdasar.

Sang pemain, beberapa waktu lalu sempat mengisyaratkan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Klopp.

"Liverpool memiliki pelatih terbaik di dunia, Jurgen Klopp," ujar Werner seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.

"Ada banyak hal yang menunjukkan bahwa gaya permainan saya akan cocok (di Liverpool)."

"Tetapi saya tidak khawatir tentang itu karena kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di Leipzig," kata Werner menambahkan.

Werner sendiri memiliki klausul pelepasan dengan nilai 51 juta poundsterling (sekitar Rp900 miliar).

Harga tersebut sepertinya akan cocok untuk pemain seperti Werner, yang sudah membukukan 21 gol dalam 23 pertandingannya di kompetisi Bundesliga musim ini.

Liverpool Unggul Point Di Premier League

0

Prediksimafiabola.com - Liverpool unggul delapan poin di Premier League, Manchester City, untuk saat ini. Tapi satu pengalaman buruk musim lalu belum sepenuhnya menghilang dari benak bek Virgil van Dijk.

Hampir sama seperti musim ini, Liverpool juga sempat mengungguli Manchester City di klasemen. Namun mereka pada akhirnya tergeser setelah skuat besutan Josep Guardiola tersebut memenangkan 18 dari 19 pertandingan terakhirnya pada musim itu.

Di akhir pekan kemarin, the Reds berhasil mengalahkan the Citizens dengan skor 3-1. Tiga gol yang disarangkan oleh Fabinho, Mohamed Salah, dan Sadio Mane membuat mereka kini unggul sembilan poin atas Manchester City.

Selain itu, Liverpool juga berhasil menyapu bersih 11 dari 12 laga yang telah dilakoninya di ajang Premier League musim ini. Jadi wajar bila publik menyebut mereka sebagai kandidat terkuat, setidaknya sampai saat ini.

Belajar dari Musim Lalu Namun Van Dijk enggan berleha-leha. Berpegang pada pedoman pengalaman musim lalu yang menyakitkan, bek berkebangsaan Belanda tersebut tak ingin Liverpool sampai terpeleset lagi pada musim ini.

"Kami mengambil banyak pengalaman tahun lalu. Hal-hal baik, tapi juga beberapa hal yang seharusnya bisa kami lakukan lebih baik. Harapannya kami bisa memastikan bahwa kami bereaksi dengan baik dan melakukan semuanya lebih baik," ujarnya.

Baca juga : Ac Milan Berada Dalam Suatu Krisis

"Anda membutuhkan sedikit keberuntungan di sepanjang musim, jadi kami merasa sangat senang dengan situasi saat ini. Kami hanya meraih satu hasil imbang dan memenangkan yang lainnya, dan harapannya bisa terus seperti itu," lanjutnya.

Belum Waktunya Merayakan Van Dijk tidak memungkiri, atau lebih tepatnya tak bisa memungkiri, bahwa Liverpool sedang berada di posisi yang menguntungkan. Tapi, keuntungan tersebut dirasanya akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

"Tentu saja, kami berada di posisi yang sangat bagus. Itu adalah sesuatu hal yang tak bisa kami tampik. Tetapi kami semua merasa dan tahu bahwa musim masih terlalu panjang untuk melakukan selebrasi yang pantas," tambahnya.

"[Merayakan] bahwa kami unggul sembilan poin [atas City] atau lainnya, kami takkan melakukannya. Mentalitas yang harus dimiliki adalah kami harus terus melakukan yang terbaik dari sekarang. Itulah mentalitas yang harus kami bawa di setiap pertandingan," tutupnya.

Pada laga berikutnya, skuat besutan Jurgen Klopp tersebut bakalan melawat ke markas Crystal Palace. Pertandingan kontra tim penghuni peringkat 12 tersebut bakalan berlangsung hari Sabtu (23/11/2019) pekan depan.

Klopp: Liverpool Tidak Monoton Pada Satu Takti Saja

0

Prediksimafiabola.com - Jürgen Klopp menegaskan Liverpool tidak pernah tetap pada setiap taktik untuk memenangkan pertandingan. Sebaliknya, The Reds terus-menerus mencari cara untuk menjebol gawang lawan, improvisasi.

Liverpool baru saja mewujudkan comeback dramatis untuk mengalahkan Aston Villa 2-1 akhir pekan lalu. Mereka tertinggal 0-1 sejak menit ke-21, lalu mencetak dua gol di menit ke-87 dan 90.

Kemenangan ini tidak datang dengan mudah, mental pemain Liverpool pun berbicara. Lebih dari itu, yang disukai Klopp adalah kerja keras timnya yang berani mencoba cara-cara berbeda untuk menang.

Klopp mengisyaratkan bahwa Liverpool memang tidak terpaku pada satu taktik saja.

Harus Mencari Cara Bagi Klopp, menang tetaplah menang, entah dengan cara apa. Dia bisa saja bicara soal gegenpressing, bicara soal taktik ini-itu, akan tetapi yang paling penting adalah keberanian dan kerja keras untuk terus berjuang mencetak gol.

Itulah yang dilihat Klopp pada tim Liverpool saat ini. Comeback kontra Aston Villa bukan yang pertama, The Reds sudah berulang kali membalikkan situasi sulit.

"Sebagai tim top, Anda harus selalu menemukan cara [untuk menang]. Jika bagian tengah lapangan padat maka masuk akal untuk menggunakan sisi sayap," buka Klopp.

Baca juga : Sudah Bermain Baik Namun Eden Hazard Masih Belum Puas

"Namun, jika Anda terus-menerus menggempur sisi sayap, biasanya bagian tengah bakan sedikit longgar."

Improvisasi Intinya, Liverpool selalu menyesuaikan diri dengan tim yang mereka hadapi. Taktik dan gaya bermain Liverpool harus bisa menembus celah permainan lawan.

Ketika pertandingan berjalan, ketika segalanya tidak sesuai yang diharapkan, Liverpool bisa berimprovisasi. Inilah yang jadi senjata rahasia pasukan Klopp.

"Taktik kami tidak hanya mengumpan bola ke sisi sayap lalu mengembalikannya ke kotak penalti dengan umpan silang. Jika situasinya mendukung, itu bagus, tapi tidak selalu seperti itu," imbuh Klopp.

"Kami tidak hanya mengandalkan satu opsi dan biasanya lawan bermain tangguh. Setiap tim bisa bermain kompak dan bertahan sangat dalam, itu membuat kami sulit menembus lini terakhir mereka," tandasnya.

Kabar Buruk Terhadap Liverpool Jelang Lawan Arsenal

0

Prediksimafiabola - Liverpool kembali akan menghadapi partai sengit Carabao melawan Arsenal di Piala Champions, Kamis (2019/10/31). Sayangnya, sebelum pertandingan, Liverpool harus mendapatkan berita buruk tentang salah satu pemainnya.

Pada akhir pekan kemarin, the Reds juga menjalani laga sulit lainnya yakni melawan Tottenham di ajang Premier League. Setelah berjuang susah payah, skuat besutan Jurgen Klopp itu akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1.

Laga kontra Arsenal ini sendiri merupakan rangkaian dari babak 16 besar Carabao Cup. Pertandingan diyakini akan berjalan dengan sengit karena masing-masing tim terkenal memiliki daya gempur yang hebat.

Arsenal dan Liverpool pun sempat saling bertemu di ajang Premier League pada bulan Agustus lalu. Saat itu, the Reds berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 berkat dua gol Mohamed Salah dan satu yang disarangkan oleh Joel Matip.

Matip Belum Sembuh Total Kabar buruk yang menimpa Liverpool saat ini berkaitan dengan Joel Matip. Berdasarkan klaim Evening Standard, pemain berumur 28 tahun itu belum bisa ikut serta karena masih menjalani proses pemulihan cedera.

Sejauh ini, Matip sudah melewatkan empat dari lima pertandingan yang dilakoni Liverpool di semua kompetisi. Ia juga tak ikut serta saat the Reds menghadapi Tottenham.

Cederanya dianggap lebih parah dari yang dibayangkan sebelumnya. Padahal Klopp sempat dengan yakin menjelaskan bahwa kondisi Matip tidak berbahaya.

Baca juga : Granit Xhaka Membuat Masalah Untuk Dirinya Sendiri

"Cederanya hanyalah hal kecil yang biasanya selesai dalam dua pekan. Benar-benar selesai, namun kemudian muncul lagi setelah laga kontra United dan sekarang kami harus memastikan bahwa cederanya sudah benar-benar tuntas, hanya itu," tutur Klopp beberapa waktu lalu.

Sudah Absen Lama Permasalahan yang dialami oleh Matip sendiri sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Selain dari laga kontra Manchester United, pria berkebangsaan Kamerun itu terakhir kali tampil melawan Sheffield United pada akhir bulan September lalu.

Padahal belakangan ini namanya cukup sering menghiasi starting XI yang digunakan oleh Jurgen Klopp. Perlu diketahui bahwa Matip telah bermain sebanyak delapan kali di semua ajang, dan hanya satu kali tampil sebagai pengganti.

Semasa cedera, posisinya kerap digantikan oleh Dejan Lovren. Tidak jarang pula satu slot miliknya diisi oleh pemain bertahan Liverpool yang lain, Joe Gomez.

Legenda Mu Lebih Pilih Dukung Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Manchester United legenda Paul Ince, mendukung Liverpool menjadi juara Liga Premier musim 2019/2020 ini. Menurut Paul Ince, pertandingan yang digelar di Anfield akan menjadi kunci untuk The Reds memenangkan gelar.

Liverpool cukup lama tidak mengecap manisnya gelar juara Premier League dalam dua dekade terakhir. The Reds nyaris mengakhiri puasa gelar ini pada musim 2018/2019 lalu, tetapi gagal. Ambisi Liverpool menjadi juara pupus meskipun sudah meraih 97 poin pada musim lalu. Pasukan Jurgen Klopp tertinggal satu poin dari Manchester City yang keluar sebagai juara. Pasukan Pep Guardiola meraih 98 poin untuk menjadi juara. Gagal di musim lalu, Liverpool diyakini menjadi kandidat kuat juara di musim 2019/2020. Tidak ada banyak perubahan materi pemain di skuat Jurgen Klopp. Dari sisi usia, pemain Liverpool juga berada di usia emas.

Liverpool Juara Premie League Musim 2019/2020? Liverpool memulai musim 2019/2020 dengan sangat bagus. Delapan laga beruntun James Milner dan kolega meraih kemenangan. Catatan kemenangan Liverpool baru terhenti ketika ditahan imbang Manchester United, Minggu (20/10/2019) lalu. Bukan hanya soal performa yang kian menanjak, Paul Ince melihat ada satu faktor lain yang membuat Liverpool menjadi kandidat kuat juara. Faktor tersebut yakni The Reds sangat kuat ketika bermain di kandang.

"Saya menyukai orang-orang Liverpool. Mereka datang dan mendukung tim, mereka gila sepak bola dan mereka mendukung pemain mereka," ucap Paul Ince.

"Anda tidak pernah melihat mereka [fans Liverpool] mencemooh pemain mereka, atau sangat jarang. Mereka paham posisi sebagai penggemar. Mereka memberikan atmosfer yang sangat berbeda."

"Saya suka cara Liverpool menjaga pemain mereka, menjaga mereka sendiri," ucapnya.

Baca juga : Manchester United Akan Dibeli Pangeran Saudi

Liverpool Masih di Puncak Klasemen Liverpool memang gagal meraih tiga poin laga melawan Manchester United. Akan tetapi, posisi The Reds masih berada di puncak klasemen sementara Premier League dan cukup kokoh.

Jordan Henderson dan kawan-kawan memimpin klasemen pekan ke-9 dengan meraih 25 poin. Liverpool unggul enam poin dari Manchester City yang berada di posisi kedua.

Sementara itu, Manchester United kini masih berada di papan bawah klasemen. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer tersebut baru meraih 10 poin, dan berada di posisi ke-14 klasemen.

Banyak Perdebatan Pertandingan Mu Dan Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Serangkaian kontroversi mewarnai duel Manchester United vs Liverpool akhir pekan lalu. Wasit Martin Atkinson harus membuat sejumlah keputusan penting, didukung oleh Ole Gunnar Solskjaer tapi dikritik Jürgen Klopp.

Pertandingan sengit pada pekan ke-9 Premier League 2019/20 itu berakhir imbang 1-1. Hasil yang adil untuk kedua tim, khususnya bagi MU yang terasa seperti kemenangan.

Kontroversi pertama pertandingan ini terjadi pada proses terciptanya gol Marcus Rashford di babak pertama. Lalu kontroversi besar berikutnya ketika wasit menganulir gol Sadio Mane.

Kontroversi Gol Rashford Gol Rashford berawal dari serangan balik usai Victor Lindelof mencuri bola dari kaki Divock Origi. Serangan balik itu cepat dan agresif, gol yang indah untuk publik Old Trafford.

Namun, cara Lindelof mendapatkan bola dari Origi itulah yang dipermasalahkan. Klopp yakin betul Lindelof melakukan pelanggaran, tapi entah mengapa wasit tidak berpikir demikian.

"Dia [wasit] mengecek ulang dan saya 100 persen yakin VAR bakal menganulir gol itu, tapi jelas itu tidak terjadi. Wasit membiarkan pertandingan berlanjut sebab meski dia punya VAR, VAR berkata situasinya tidak jelas, jadi dia bisa berkata bahwa itu bukan pelanggaran," kata Klopp kepada Liverpool Echo.

"Jadi mereka tidak bisa menganulir gol itu, ini jelas masalah tentang bagaimana kita menggunakan VAR saat ini. Saya tidak marah, itu pelanggaran yang jelas, hanya itu."

Solskjaer Membantah Berbeda dengan Klopp, Solskjaer merasa tidak ada pelanggaran berarti pada proses gol Rashford itu. Komentar Solskjaer mungkin bias, sebab MU diuntungkan. Dia justru menyanyikan pujian untuk wasit.

"Saya kira wasit layak dipuji. Kami jarang melakukan ini. Dia membiarkan pertandingan ini berjalan seperti selayaknya pertandingan derby, tidak mungkin Anda tidak menyentuh pemain lawan," tutur Solskjaer kepada Goal.

"Itu bukan pelanggaran [kontroversi gol Rashford]. Saya kira Keano [Roy Keane] tidak akan menilai itu sebagai pelanggaran."

Baca juga : Liverpool Tidak Bisa Taklukkan Manchester United

Kontroversi Lainnya Selain gol Rashford yang disahkan, VAR pun bertanggung jawab atas dianulirnya gol Sadio Mane. Pemain Senegal ini dianggap handball pada proses menerima bola.

Tayangan ulang sebenarnya tidak cukup jelas, tapi wasit memutuskan Mane memang handball. Hal ini membuktikan bahwa sehebat apa pun VAR, keputusan tetap ada di tangan wasit.

Dua kontroversi ini sama-sama abu-abu, tapi wasit membuat keputusan berbeda. Untuk yang pertama, dia memilih mengesahkan gol Rashford. Kali kedua, dia memilih menganulir gol Mane.

Tanpa kontroversi ini, bisa saja hasil pertandingan berbeda dengan yang sekarang.