Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “berita bola luar negri”

Kalahnya Manchester United vs Bournemouth

0

Prediksimafiabola.com - Manchester United menelan kekalahan kandang Bournemouth, Sabtu( 2/ 11/ 2019) malam Wib. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer ini menyerah dengan skor 0- 1.

Kekalahan ini kembali menegaskan satu masalah Setan Merah musim ini. Mereka tidak bisa menjaga konsistensi performa dari laga ke laga. Padahal MU sedang melangkah dalam tren positif.

Mereka berhasil memetik tiga kemenangan tandang beruntung di semua kompetisi, torehan apik yang kemudian terhenti di hadapan Bournemouth. Tentu, Solskjaer harus segera mencari solusi.

Belum Stabil Saat ini MU ada di peringkat ke-10 klasemen sementara Premier League 2019/20 dengan 13 poin dari 11 pertandingan.

Kekalahan kali ini seakan-akan menjadi tamparan untuk skuad MU yang sedang percaya diri. Rentetan kemenangan mereka dimulai di kandang Partizan Belgrade (0-1), berlanjut ke Norwich City (1-3), lalu mengalahkan Chelsea (2-1) di Carabao Cup.

Baca juga : Klub Besar Bola Dulu Tidak Sama Dengan Sekarang

Tiga hasil positif itu membuat skuad MU kian percaya diri. Fans Setan Merah mulai mendukung Solskjaer. Juga, ada Marcus Rashford yang layak menjadi pemain terbaik pada beberapa laga terakhir.

Tidak Boleh Dipuji? Nahasnya, tepat ketika fans mulai percaya, tepat ketika skuad MU mulai percaya diri, mereka kembali dihempaskan ke bumi. MU kalah, rentetan kemenangan itu pun terhenti.

Skuad MU sepertinya alergi dengan pujian. Mereka mudah kehilangan fokus hanya karena puji-pujian fans.

Solskjaer pun menyadari masalah ini, katanya: "hari [kekalahan] ini merupakan kemunduran bagi kami, tapi kami harus segera melupakannya dan melaju lagi."

Berikutnya, MU bakal menjamu Partizan dan Brighton sebelum jeda internasional. Dua laga ini merupakan momentum untuk segera bangkit.

Klub Besar Bola Dulu Tidak Sama Dengan Sekarang

0

Prediksimafiabola.comKlub- klub raksasa di belantara Eropa terpaksa menelan kapsul getir kekalahan pada pertandingan teranyar mereka akhir minggu ini. Sepak bola sekali lagi membagikan kejutan manisnya.

Sepak bola liga berjalan terus. Lima liga top Eropa (Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis) masing-masing memasuki pekan ke-10, ke-11, atau pekan ke-12. Seperti biasa, ada beberapa pertandingan menarik yang tidak boleh dilewatkan.

Pertama, ada PSG yang takluk 1-2 dari Dijon FCO pada pekan ke-12 Ligue 1. Memiliki pemain sehebat Kylian Mbappe ternyata bukan jaminan, PSG juga bisa kalah.

Untungnya kekalahan ini tidak terlalu berpengaruh. PSG masih nyaman di puncak klasemen sementara dengan 27 poin dari 12 pertandingan.

Ada MU di Inggris Di Premier League, ada Manchester United yang sekali lagi membuat kejutan. Momentum positif MU terhenti di kadang Bournemouth, Setan Merah takluk 0-1.

Kekalahan itu jelas menjadi pukulan pahit untuk tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Pasalnya, mereka sedang menjalani tren positif dengan tiga kemenangan beruntun, tapi terhenti begitu saja di kandang PSG.

Kekalahan ini memaksa MU tertahan di peringkat ke-10 klasemen sementara dengan 13 poin dari 11 pertandingan.

Bayern Kalah Besar Prancis sudah, Inggris sudah, waktunya terbang ke Jerman. Di sana, sang raksasa Bayern Munchen menelan kekalahan telak dari Eintracht Frankfurt. Tidak tanggung-tanggun, Bayern menyerah 1-5 di kandang lawan.

Baca juga : Pep Guardiola Berkomentar Kontroversial Pada Mane

Kekalahan merupakan hal wajar bagi tim besar mana pun, tapi kalah dengan skor-15 jelas mengindikasikan ada sesuatu yang salah.

Satu-satunya gol Bayern lahir lewat kaki Robert Lewandowski di menit ke-37. Setelah itu, mereka tak berdaya menghadapi intensitas permainan lawan.

Barcelona Tertunduk Bertolak dari Jerman, kita mendarat di Spanyol. Sang juara bertahan, Barcelona, menelan kekalahan mengejutkan dari Levante. Kali ini Lionel Messi tidak bisa menyelamatkan mereka, Barca takluk 1-3 di kandang Levante.

Messi sebenarnya sudah membantu Barca sebaik mungkin. Dia mencetak gol pertama pada pertandingan itu di menit ke-38 melalui titik putih.

Sayangnya, skuad Barca tidak bermain seperti biasanya. Levante bangkit di babak kedua dan mencetak tiga gol hanya dalam rentang waktu tujuh menit (61', 63' 68'). Barca tak bisa bangkit dari kesulitan mereka.

Semua Laga Tandang Uniknya, empat kekalahan tim-tim raksasa itu memiliki satu kesamaan: semuanya laga tandang. Ternyata bertamu ke kandang lawan bukan perkara mudah.

Tim-tim kuat juga punya kekurangan. Pekan ini, mereka tidak berdaya di kandang lawan.

Konfrontasi Granit Xhaka Terhadap Fans

0

Prediksimafiabola.com - Granit Xhaka menghadapi masa sulit di Arsenal. Ia terlibat dalam konfrontasi dengan fans Arsenal sendiri karena mereka tidak bisa dikritik. Xhaka marah yang mengutuk masyarakat di Emirates Stadium.

Kekesalan Xhaka itu terjadi ketika Arsenal bermain imbang 2-2 dengan Crystal Palace akhir pekan lalu. Unai Emery menarik keluar Xhaka di pertengahan babak kedua. Pergantian ini disambut sorakan kritik fans.

Xhaka dianggap bermain buruk, apalagi dia tampak berjalan tenang menuju tepi lapangan. Melihat tim yang sedang kesulitan, fans merasa Xhaka seharusnya berlari untuk segera menuntaskan pergantian pemain.

Hancur dan Kecewa Reaksi buruk Xhaka itu jelas tidak layak ditunjukkan oleh kapten tim. Usai insiden tersebut, muncul rumor bahwa pihak klub sudah menyelenggarakan pertemuan darurat untuk membahas masalah Xhaka.

Kini, Emery mengatakan langsung bahwa Xhaka merasa hancur dan sangat kecewa atas insiden tersebut. Xhaka membiarkan emosi sesaat melahap akal sehatnya.

"Dia [Xhaka] merasa hancur, dia sedih dengan situasi ini. Sungguh, dia tahu bahwa dia salah. Dia merasakannya, jauh di dalam hatinya," buka Emery.

Baca juga : Emosi Granit Xhaka Yang Tidak Terkontrol

"Namun, dia manusia normal, sama seperti yang lain. Setiap pemain membutuhkan dukungan suporter."

Pelajaran Berharga Juga, Emery yakin insiden itu bakal jadi pelajaran berharga untuk Xhaka. Dengan demikian Xhaka bisa memahami bahwa fans akan selalu ada di belakang pemain, entah untuk mendukung atau mengkritik.

"Saya banyak berbicara dengan dia tentang ini, dia harus belajar bahwa ketika kami menyuguhkan pertandingan bagus, mereka [fans] akan memberikan aplaus dan kami bahagia," lanjut Emery.

"Namun, ketika kami berada dalam momen sulit dan menerima kritik, kami harus tetap tangguh dan tahu bagaimana caranya bermain di bawah tekanan sebesar itu," tutupnya.

Prediksi Pemain Manchester City vs Aston Villa

0

Prediksimafiabola.com - Prediksi pemain Manchester City vs Aston Villa, Sergio Aguero dalam kondisi siap tempur untuk Manchester City memimpin lini serangan. Untuk Aston Villa, ini mungkin tidak menjadi tanda positif.

Manchester City akan menjamu Aston Villa pada pekan ke-10 Premier League 2019/20, Sabtu (26/10/2019). Pertandingan di Etihad Stadium ini akan ditayangkan di TVRI, dengan kick-off pukul 18:30 WIB. Manajer City, Josep Guardiola, bakal tetap dengan pakem 4-3-3. Di lini serang, ada Raheem Sterling, Aguero, dan Bernardo Silva yang siap mengacak-acak pertahanan Aston Villa. Terkait Aguero, barisan belakang Aston Villa sepertinya perlu memberikan perhatian khusus. Pasalnya, bomber Argentina itu mencetak enam gol dalam empat penampilan terakhirnya melawan mereka di Premier League, termasuk lima gol dalam tiga bentrokan terakhir di Etihad Stadium. Dari kubu City, Leroy Sane, Aymeric Laporte, Rodrigo, dan Oleksandr Zinchenko masih harus menepi akibat cedera. Sementara itu, tim tamu cuma kehilangan Jota yang baru menjalani operasi hernia.

Baca juga : Manager Southampton Minta Maaf Karena Kalah Telak

Perkiraan Susunan Pemain Manchester City (4-3-3): Ederson; Mendy, Fernandinho, Stones, Walker; David Silva, Gundogan, De Bruyne; Sterling, Aguero, Bernardo Silva.

Manajer: Josep Guardiola.

Info skuad: Sane (cedera), Laporte (cedera), Rodrigo (cedera), Zinchenko (cedera).

Aston Villa (4-3-3): Heaton; Targett, Mings, Engels, Guilbert; Hourihane, Nakamba, McGinn; Grealish, Wesley, El Ghazi.

Manajer: Dean Smith.

Legenda Mu Lebih Pilih Dukung Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Manchester United legenda Paul Ince, mendukung Liverpool menjadi juara Liga Premier musim 2019/2020 ini. Menurut Paul Ince, pertandingan yang digelar di Anfield akan menjadi kunci untuk The Reds memenangkan gelar.

Liverpool cukup lama tidak mengecap manisnya gelar juara Premier League dalam dua dekade terakhir. The Reds nyaris mengakhiri puasa gelar ini pada musim 2018/2019 lalu, tetapi gagal. Ambisi Liverpool menjadi juara pupus meskipun sudah meraih 97 poin pada musim lalu. Pasukan Jurgen Klopp tertinggal satu poin dari Manchester City yang keluar sebagai juara. Pasukan Pep Guardiola meraih 98 poin untuk menjadi juara. Gagal di musim lalu, Liverpool diyakini menjadi kandidat kuat juara di musim 2019/2020. Tidak ada banyak perubahan materi pemain di skuat Jurgen Klopp. Dari sisi usia, pemain Liverpool juga berada di usia emas.

Liverpool Juara Premie League Musim 2019/2020? Liverpool memulai musim 2019/2020 dengan sangat bagus. Delapan laga beruntun James Milner dan kolega meraih kemenangan. Catatan kemenangan Liverpool baru terhenti ketika ditahan imbang Manchester United, Minggu (20/10/2019) lalu. Bukan hanya soal performa yang kian menanjak, Paul Ince melihat ada satu faktor lain yang membuat Liverpool menjadi kandidat kuat juara. Faktor tersebut yakni The Reds sangat kuat ketika bermain di kandang.

"Saya menyukai orang-orang Liverpool. Mereka datang dan mendukung tim, mereka gila sepak bola dan mereka mendukung pemain mereka," ucap Paul Ince.

"Anda tidak pernah melihat mereka [fans Liverpool] mencemooh pemain mereka, atau sangat jarang. Mereka paham posisi sebagai penggemar. Mereka memberikan atmosfer yang sangat berbeda."

"Saya suka cara Liverpool menjaga pemain mereka, menjaga mereka sendiri," ucapnya.

Baca juga : Manchester United Akan Dibeli Pangeran Saudi

Liverpool Masih di Puncak Klasemen Liverpool memang gagal meraih tiga poin laga melawan Manchester United. Akan tetapi, posisi The Reds masih berada di puncak klasemen sementara Premier League dan cukup kokoh.

Jordan Henderson dan kawan-kawan memimpin klasemen pekan ke-9 dengan meraih 25 poin. Liverpool unggul enam poin dari Manchester City yang berada di posisi kedua.

Sementara itu, Manchester United kini masih berada di papan bawah klasemen. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer tersebut baru meraih 10 poin, dan berada di posisi ke-14 klasemen.

Fakta Menarik Dari Stefano Pioli

0

Prediksimafiabola.com - AC Milan secara resmi memilih Stefano Pioli sebagai pelatih baru, menggantikan peran Marco Giampaolo. Nama terakhir harus rela tersingkir setelah gagal membawa AC Milan bermain baik di pentas domestik.

AC Milan dan Stefano Pioli sepakat bekerja sama dalam dua tahun mendatang. Kontrak tersebut menjadi tantangan khusus bagi Stefano Pioli, apalagi dengan kondisi AC Milan yang berada di papan bawah klasemen sementara Liga Italia Serie A 2019-2020. Beban berat sudah menanti Stefano Pioli. Maklum, pada tujuh giornata di pentas Serie A, AC Milan hanya meraih tiga kemenangan dan empat kekalahan. Meski sanggup menang 2-1 di markas Genoa, akhir pekan lalu, manajemen AC Milan tetap memecat Giampaolo.

Tak pelak, Stefano Pioli harus bisa mengangkat penampilan AC Milan. Laga perdana sang allenatore akan terjadi dua pekan mendatang ketika AC Milan kedatangan Lecce dan melawat ke markas AS Roma, sepekan kemudian. Stefano Pioli akan menghadapi kondisi tak seratus persen. Maklum, beberapa pemain I Diavolo Rosso harus membela negaranya pada jeda internasional, baik yang bermain di Kualifikasi Euro 2020 ataupun laga persahabatan. Beruntung, Stefano Pioli tak asing lagi dengan San Siro. Ia pernah menangani rival sekota AC Milan, yakni Inter Milan pada 2016-2017. Berikut ini ada beberapa catatan menarik terkait Stefano Pioli:

Menangani Inter Milan Stefano Pioli pernah menjadi allenatore Inter Milan dari November 2016 hingga Mei 2017. Selama melatih rival sekota AC Milan tersebut, Pioli memberikan 14 kemenangan, tiga hasil imbang dan sepuluh kekalahan. Prestasi Stefano Pioli di Inter Milan tak terlalu gemilang. Ia tidak mampu membawa Inter Milan lolos dari fase grup Liga Europa. Sedangkan untuk level domestik, Pioli hanya mampu membawa I Nerazzurri melangkah hingga fase delapan besar Coppa Italia dan menempati posisi ketujuh di panggung Serie A.

Baca Juga : Braut Haaland Kandidat Untuk Menggantikan Suarez

Tak Lama Stefano Pioli bukan merupakan pelatih yang betah melatih tim dengan jangka waktu lama. Pioli berganti tim setiap gagal menghadirkan prestasi bersama klub yang diasuhnya. Tercatat, Stefano Pioli sudah menangani 12 klub sepanjang karier sebagai pelatih. Periode terpendek Pioli terjadi saat membesut Palermo, yaitu 2 Juni hingga 31 Agustus 2011. Hanya dua laga bagi Stefano Pioli selama memimpin Palermo. Dari dua laga tersebut, semua pertandingan berakhir imbang. Sementara itu, Stefano Pioli pernah mengalami periode terbaik dalam karier kepelatihannnya. Hal itu terjadi pada periode 2004 - 2006, yakni kala Stefano Pioli membesut Modena. Bersama Modena, rata-rata Piolo memperoleh 1,82 poin perlaga dari 87 pertandingan.

Minim Prestasi Selama berstatus pelatih, Stefano Pioli belum pernah menghadirkan trofi ke laci klub-klub yang dilatihnya. Namun, Stefano Pioli pernah mencatatkan prestasi yang cukup baik ketika melatih Lazio. Saat itu, Stefano Pioli menghantarkan Lazio tampil di final Copa Italia musim 2014-2015. Selain itu, Stefano Pioli pernah membawa Lazio tampil sebagai runner-up Piala Super Italia, semusim setelahnya. (Bola.com / Tegar Juel)