Press "Enter" to skip to content

Posts tagged as “berita bola liga inggris”

Pemain Yang Tidak Suka Tato Di Tubuhnya

0

Prediksimafiabola.com - Dapat dikatakan bahwa tato atau seni tato telah bergabung dengan pemain sepak bola dunia. Bagi banyak pemain di alam semesta ini, baik pemain Indonesia maupun pemain terkenal internasional suka menato tubuh mereka atau menghiasnya dengan tato. Ambil contoh, Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, Mauro Icardi, Sergio Ramos, Arturo Vidal, Roberto Firminho, Neymar dan banyak lagi.

Biasanya tato yang mereka buat memiliki makna khusus. Jadi, mereka tak sekadar merajah tubuh.

Namun, ada pula pesepak bola yang senang tampil bersih alias tak menginginkan tubuhnya dirajah. Cristiano Ronaldo jadi salah seorang pemain dari kalangan yang tubuhnya bebas tato.

Ronaldo punya alasan mengapa ia tak merajah tubuhnya. "Saya cukup sering mendonorkan darah," kata Ronaldo, dikutip dari Diretta News, menjawab alasan mengapa tubuhnya tak bertato.

Setidaknya, individu yang sehabis menato harus menunggu enam bulan hingga satu tahun sebelum bisa menyumbang darah. Hal ini sebagai pencegahan penyebaran penyakit, di antaranya hepatitis. Beberapa waktu lalu Ronaldo mengungkap ingin teratur melakukan donor darah, setidaknya dua kali dalam setahun. Tidak hanya darah, Ronaldo menjadi donor sumsum tulang. Selain Ronaldo, ada pesepak bola lain yang juga memilih untuk tak merajah tubuhnya. Siapa saja mereka? Berikut beberapa di antaranya.

Kylian Mbappe

Pasukan Prancis yang memenangi Piala Dunia 2018 tak jarang yang mengabadikan momen spektakuler itu dengan menato tubuhnya, sekadar mengingatkan pencapaian gemilang itu. Namun, Kylian Mbappe memilih tubuhnya tetap bersih. Tak seperti Neymar, ekannya di Paris Saint-Germain pula, misalnya, Mbappe diketahui tak memiliki tato di tubuhnya.

Baca juga : Prediksi Barcelona Vs Levante 28 April 2019

Luka Modric

Pemain Real Madrid ini termasuk pemain yang bersih dari tato. Meski rekan-rekannya seperti Sergio Ramos asyik merajah tubuhnya, Modric tak tertarik dan tetap membiarkan tubuhnya bebas dari tinta tato.

Xavi Hernandez

Mantan pemain Barcelona ini terkenal sebagai sosol kalem di luar lapangan. Xavi Hernadez juga tak larut dalam tren pesepak bola yang gemar merajah tubuhnya. Ia diketahu bersih dari tato.

Iker Casillas

Mantan kiper Real Madrid, yang sekarang membela Porto ini, dikenal sebagai sosok yang rendah hati dengan pencapaian selama ini. Dibesarkan dalam tradisi yang dianggap tradisional di pinggiran Madrid, Mostoles, membuat Iker Casillas memilih untuk tak menghiasi tubuhnya dengan tato.

Andres Iniesta

Satu lagi pemain dari Spanyol yang lebih senang melihat tubuhnya bersih dari tato. Dia adalah legenda Barcelona, Andres Iniesta. Pemain yang kini berkiprah di J-League bersama Vissel Kobe ini diketahui tak memiliki tato di tubuhnya.

Sergio Ramos Dapat Gelar Ballon D’Or

0

Prediksimafiabola.com - Mantan pemain Real Madrid, Luis Figo, menyatakan bahwa Sergio Ramos seharusnya memenangkan gelar Golden Ball.Namun, perjuangan untuk hadiah itu tidak adil karena ia selalu menghadirkan gelandang dan pemain serang.

Pemain terakhir yang meraih gelar Ballon d'Or tetapi posisinya bukan gelandang atau striker adalah Fabio Cannavaro. Ia mengamankan gelar Ballon d'Or pada 2006 setelah mengantarkan Italia menjadi juara Piala Dunia.

Namun, Figo menilai kalau Sergio Ramos adalah pemain yang sangat inspiratif. Ia merupakan pemimpin dan memiliki peranan penting bagi timnya.

Alasan itu membuat Ramos pantas untuk mendapat gelar sebagai pesepak bola terbaik di dunia.

"Saya selalu berpendapat kalau Sergio Ramos pantas untuk mendapatkan penghargaan Ballon d'Or," ujar Figo.

"Namun, sepanjang penghargaan itu diberikan, bek dan kiper jarang mendapat kesempatan yang sama seperti gelandang atau penyerang."

"Fabio Cannavaro pernah mendapatkan gelar tersebut. Namun, belum pernah ada lagi bek yang mengamankan Ballon d'Or."

"Memang, gelar tersebut sangat tergantung terhadap momen dan tahun. Tetapi, jika hanya mempertimbangkan kualitas seorang pemain, Sergio Ramos pantas mendapatkan gelar tersebut," ungkap Figo.

Pada Ballon d'Or 2018, Sergio Ramos menempati peringkat ke 19 bersama Roberto Firmino dan Ivan Rakitic. Rekan setim Sergio Ramos di Real Madrid, Luka Modric, mendapat anugerah sebagai pesepak bola terbaik pada 2018.

Baca juga : Prediksi Real Sociedad Vs Getafe 28 April 2019

Statistik Sensasional Sergio Ramos Sebagai bek, Sergio Ramos terbilang sebagai pemain yang produktif dalam urusan mencetak gol. Pada musim 2018-19, Sergio Ramos sudah mencetak 16 gol untuk Real Madrid di seluruh kompetisi.

Jumlah tersebut lebih banyak dari yang dicetak oleh Roberto Firmino (14 gol) dan Paulo Dybala (10 gol) untuk klubnya masing-masing. Fakta itu membuktikan kalau Sergio Ramos merupakan pemain yang sangat berpengaruh untuk timnya.

Selain itu, Sergio Ramos sudah mencetak 107 gol selama berkarier sebagai pesepak bola. Ramos merupakan bek yang juga piawai dalam mengeksekusi tendangan bebas.

Federico Valverde Akan Lebih Sering Di Mainkan

0

Prediksimafiabola.com - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, merasa puas dengan kinerja Federico Valverde. Seperti dilansir Marca, Zidane siap memberi gelandang berusia 20 tahun lebih banyak kesempatan untuk tampil.

Valverde merupakan satu di antara pemain muda El Real yang berhasil menembus tim utama Madrid pada musim ini. Ia tercatat sudah bermain sebanyak 14 kali, kendati hanya dua kali tampil sebagai starter di skuat Los Blancos. Gelandang 20 tahun itu turut bermain pada pertandingan comeback Zidane sebagai manajer Real Madrid. Ia masuk dari bangku cadangan dan bermain selama 13 menit, ketika El Real menaklukan Celta Vigo dengan skor 2-0.

Zinedine Zidane merasa puas dengan performa yang diperlihatkan sang pemain. Legenda timnas Prancis itu dikabarkan siap memberi pemain jebolan akademi Real Madrid tersebut kesempatan untuk bermain.

Zidane dikabarkan sangat menyukai gaya bermain pemuda asal Uruguay tersebut. Zizou menilai memiliki kekuatan yang bagus, dinamis dan juga kemampuan untuk membawa bola ke depan.

Zinedine Zidane merasa tidak memiliki gelandang seperti itu di timnya. Untuk itu, ia ingin menguji Valverde lebih jauh lagi di tim utama Real Madrid.

Baca juga : Prediksi Villarreal Vs Huesca 28 April 2019

Bakal Diberikan Kontrak Baru Tidak hanya memberikan kesempatan bermain, Zinedine Zidane juga dikabarkan sudah meminta manajemen Real Madrid untuk memperpanjang kontrak Federico Valverde.

Zidane percaya sang gelandang berpotensi untuk menjadi satu di antara pemain terbaik di dunia. Oleh karena itu, ia sama sekali enggan kehilangan bakat besar seperti Valverde pada masa depan.

Namun, Zidane dan Real Madrid memiliki PR besar jika mereka ingin mempertahankan Valverde. Pasalnya, Los Blancos harus meyakinkan pemain asal Uruguay itu jika masuk dalam rencana jangka panjang Zidane di Madrid.

Saingan Penentu Bagi Manchester City dan Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Manchester City dan Liverpool akan bertarung dalam tiga pertandingan terakhir di stadion Liga Premier 2018-2019. Saat ini, Manchester City berada di posisi pertama setelah memenangkan Manchester United, sambil memindahkan posisi Liverpool.

Manchester City mengoleksi 89 angka, terpaut satu poin di atas Liverpool. Kedua tim sudah menyelesaikan 35 pertandingan. Artinya, duo 'kuda pacu' tersebut tak boleh terpeleset jika enggan tertutup peluang meraih gelar musim ini.

Oleh karena itu, Mnchester City dan Liverpool wajib saling mengintip dengan harapan berbeda. Liverpool punya asa agar Manchester City terpeleset pada tiga laga terakhir. Sementara itu, Manchester City ingin Liverpool kalah atau minimal seri pada tiga laga tersebut.

Tiga lagi terakhir Liverpool dianggap lebih ringan, setidaknya dari sisi status, yakni dua kali tuan rumah dan sekali tandang. Hal itu berbeda dengan Manchester City. Sang juara bertahan harus dua kali melawat dan sekali berlaga di rumah sendiri.

Pada sisa laga musim ini, Liverpool akan menjamu Huddersfield (26/4/2019) dan Wolverhampton Wanderers (12/5/2019). Satu laga keluar kandang akan dilakoni Liverpool saat bertemu Newcastle United (4/5/2019).

Sementara itu, Manchester City akan menjadi tamu bagi Burnley (28/4/2019) dan Brighton (12/5/2019). Satu permainan di rumah sendiri terjadi saat Leicester City datang ke Etihad Stadium (6/5/2019).

Baca juga : Prediksi Atalanta vs Fiorentina 26 April 2019

Catatan Pertemuan Pertama

Kans Liverpool meraih hasil sempurna pada tiga laga terakhir termasuk besar. Setidaknya, pada pertemuan pertama musim ini, Liverpool mampu menundukkan Huddersfield Town dengan skor 1-0 via gol Mohamed Salah (24').

Liverpool berpesta gol ke gawang Newcastle United (26/12/2019) pada pertemuan pertama. Empat gol lahir via Dejan Lovren (11), Mohamed Salah (47'), Xherdan Shaqiri (79') dan Fabinho (85'). Satu pertemuan kontra Wolves juga dimenangkan Liverpool (0-2).

Kondisi tersebut berbeda dengan Manchester City. Sergio Aguero dkk sekali kalah dari tiga lawan terakhir pada pertemuan pertama. Manchester City takluk dari Leicester City dengan skor 1-2 (26/12/2019).

Sementara itu, Manchester City menekuk Burnley dengan skor 5-0 (20/10/2018) dan Brighton (2-0). Beragam fakta tersebut membuat perseteruan Manchester City dan Liverpool akan semakin seru.

Sifat Pogba Yang Keras Kepala

0

Prediksimafiabola.com - Ole Gunnar Solskjaer membuka kemungkinan untuk mengubah posisi Paul Pogba di sisa musim ini. Pogba tidak dianggap optimal meski bermain di posisi yang ideal. Pogba telah mengalami beberapa perubahan posisi sejak dibawa ke Old Trafford dari Juventus pada 2016. Di era Jose Mourinho, ia sering bermain di posisi yang lebih bertahan di lini tengah.

Opsi itu membuat kemampuan Pogba dalam menyerang dianggap tak bisa tersalurkan dengan baik. Kedatangan Solskjaer membawa perubahan.

Pemain 26 tahun itu diberi keleluasaan oleh Solskjaer untuk menyerang. Hasilnya, ia mampu tampil gemilang dengan torehan sembilan gol di 12 laga awal bersama manajer asal Norwegia ini.

Baca juga: Mengapa Gerrard Dijuluki Kapten Fantastis

Tapi, seiring berjalannya waktu, performa Pogba kembali menurun. Di 10 laga terakhir Setan Merah, ia hanya mengemas dua gol, itupun dari titik putih.

Situasi itu kembali memunculkan persepsi bahwa MU belum mampu mengoptimalkan potensi Pogba dengan baik. Terkait hal ini, Solskjaer mengaku telah berbicara dengan pemain kelahiran Lagny-sur-Marne tersebut.

Solskjaer menegaskan tak bisa selalu memainkan Pogba di posisi yang diinginkan sang pemain. Manajer berjuluk The Baby-Faced Assassin itu menjelaskan seluruh pemain Setan Merah harus tampil sesuai dengan kebutuhan tim.

"Setiap orang memiliki pendapat tentang Paul. Dan tentu saja, bersama dengan Paul, kami telah duduk dan membahas posisinya. Kami tahu ia bisa bermain di posisi nomor 10 atau enam," tutur Solskjaer dilansir dari Sportskeeda.

"Kami tahu ia bisa bermain di posisi yang disukainya, sebagai satu dari tiga pemain di lini tengah, yang tampil menyerang, seperti di awal kedatanganya, seperti yang telah ia lakukan bersama Juventus," ujar dia.

"Bersama timnas Prancis, ia bermain sebagai satu dari dua menyuplai bola, atau satu dari dua gelandang tengah dengan N'Golo Kante. Jadi, di posisi itulah bagusnya Paul," ujar Solskajaer.

MU tinggal menyisakan lima laga di Liga Inggris. Yakni, menghadapi Everton, Manchester City, Chelsea, serta Huddersfield Town dan Cardiff City. Kiprah Setan Merah di Liga Champions sudah terhenti.

Pogba pun akan dimaksimalkan di lima laga itu.

"Dia bisa melakukan dua-duanya. Dan apa yang harus kami lakukan dengan semua pemain adalah menyesuaikan dengan pertandingan dan apa yang dibutuhkan oleh pertandingan itu," dia menegaskan.

Ambisi Pep Guardiola Bawa M.City Ukir Quadruple

0

Prediksimafiabola.com - Pep Guardiola tidak bisa membawa Manchester City ke empat atau empat gelar juara musim ini. Meski begitu, Guardiola tidak akan menyerah dan akan mencoba lagi musim depan.

Man City gagal lolos ke semifinal Liga Champions musim ini. Mereka disingkirkan Tottenham Hotspur karena kalah agresivitas gol tandang, setelah agregat sama kuat 4-4.

Namun, City masih bisa meraih treble winner pada musim ini. Mereka bersaing ketat dengan Liverpool di Premier League, juga telah lolos ke final Piala FA dan sudah menjuarai Piala Liga Inggris.

"Di profesi saya, saya tak mungkin mengatakan jika saya tak ingin menang. Jika saya kalah, itu karena lawan mengalahkan saya atau mengalahkan kami," kata Guardiola seperti dikutip FourFourTwo.

"Saya takkan melepas kompetisi apa pun, meski mungkin pada masa depan persaingannya akan jadi semakin sulit. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada masa depan," lanjut pria asal Spanyol tersebut.

"Masa sekarang adalah permainan ini dan saya akan mencoba. Saya akan bermimpi musim depan berjuang untuk empat gelar. Itu impian saya," papar Pep Guardiola.

Baca juga : Sejarah Buruk Gerrard Jadi Kapten Piala Dunia 2014

Kembali Bersua Tottenham Hotspur

Manchester City akan menjamu Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan Premier League. Menghadapi lawan yang baru saja menjegal mereka di Eropa, bagaimana City akan bereaksi?

Guardiola berharap kegagalan di Liga Champions bisa menjadi motivasi para pemainnya untuk tampil lebih baik, terutama saat melawan Tottenham nanti.

"Sebelum laga, Anda tak tahu bagaimana Anda akan bermain," ujar Guardiola. "Anda tak pernah tahu bagaimana Anda akan bereaksi."

"Namun, kami sudah pernah tersingkir (dari Liga Champions) dan bereaksi dengan baik. Saya menginginkan hal yang sama dari para pemain saya - meski sakit, dalam situasi sulit, karena kami profesional."

"Itulah kenapa kami berada di klub yang hebat ini. Kami harus melakukannya lagi," tegasnya.

Lawan Terberat Barca Adalah Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Barcelona Legenda tim nasional Spanyol Carles Puyol mengatakan Barcelona akan menghadapi pertandingan ketika mereka menghadapi Liverpool di semi final Liga Champions. Saya juga tidak bisa menunggu untuk melihat pertandingan Barca melawan The Reds.

Barcelona lolos ke semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Olympique Lyon dan Manchester United. Sementara itu, Liverpool melewati adangan Bayern Munchen dan FC Porto.

Kedua tim kemudian bertemu pada babak empat besar. Leg pertama digelar di Camp Nou pada 2 Mei mendatang. Selang sepekan, giliran Liverpool yang menjamu Barca di Anfield.

"Barcelona sudah sangat bagus di Liga Champions dan juga di semua kompetisi lainnya. Mereka memainkan sepak bola yang sangat bagus dan mereka memiliki peluang untuk memenangkan segalanya," kata Puyol di Soccerway.

Baca juga : Valverde Sangat Memuji Messi

“Barcelona adalah salah satu favorit untuk Liga Champions karena hanya ada empat tim yang tersisa. Ini akan menjadi semifinal yang sangat sulit melawan Liverpool karena mereka memiliki musim yang hebat, tetapi para penggemar ingin melihat pertandingan seperti ini, itulah inti dari Liga Champions," lanjutnya.

Selalu Ingin Bikin Sejarah Menurut Puyol, Barcelona memiliki gaya permainan yang tak bisa diubah. Ia juga memuji generasi saat ini yang dipimpin Lionel Messi.

“Para pemain telah datang dan pergi, tetapi gaya Barcelona tetap sama. Mereka memiliki generasi pemain hebat yang telah membuat hasil luar biasa. Yang paling penting adalah ambisi klub untuk terus membuat sejarah,” Puyol menambahkan.

Carles Puyol membela Barcelona pada 1999–2014. Ia mencatatkan 593 penampilan dengan koleksi 18 trofi juara.

Panggung Drama Liga Champions

0

Prediksimafiabola.com - Juara LIGA 2018-2019 akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu musim yang memiliki banyak varian acara. Ada kejutan, sisi kontroversi ke final dini dalam empat fase besar.

Yup, seperti komentar Richard Jolly di atas, panggung Liga Champions musim ini menghadirkan banyak catatan menarik. Bagaimana tidak, sejak fase kualifikasi, babak grup dan knock-out, publik pecinta sepak bola disuguhi beragam hal atraktif.

Hebatnya, hal itu terus terjadi dan konsisten sampai babak perempat final, yang dianggap sebagai puncak dari segala macam hal berbau kejutan. Bagaimana tidak, tim-tim unggulan, setidaknya dianggap unggulan, justru bertumbangan.

Laku perempat final memang memantik atensi tersendiri. Deretan klub-klub yang dianggap ideal hadir di sana. Mereka adalah sederet tim papan atas Eropa yang memiliki kualitas pemain di atas rata-rata. Sebut saja seperti Juventus, Barcelona, Liverpool, Manchester City, dan meski masih 'dianggap bangkit', Manchester United.

Komposisi delapan besar tersebut dianggap ideal. Sebelum kick-off perempat final, prediksi yang beredar nyaris sama dalam hal menebak komposisi di semifinal. Prakiraan tersebut tertuju pada kehadiran Barcelona, Liverpool, Juventus dan Manchester City.

Dua nama pertama menjadi para penebak menuju realitas ketika leg 1 selesai. Barcelona membungkam Manchester United di Old Trafford, sementara itu Liverpool menaklukkan FC Porto dengan skor 2-0, di Anfield.

Sayang, modal dua nama terakhir, Juventus dan Manchester City, tak maksikmal di Liga Champions, ketika menuju rumah sendiri. Juventus ditahan imbang oleh Ajax, sedangkan Manchester City justru terjungkal di kandang Tottenham Hotspur (0-1).

Baca juga : Prediksi Chelsea Vs Slavia Praha 19 April 2019

Nasib Tim Unggulan Alhasil, sebagian besar mata penggemar sepak bola tertuju kepada aksi Juventus dan Manchester City. Hal yang sesuai prediksi, karena Barcelona dan Liverpool memang mulus melenggang, bahkan dengan meningkatkan dominasi mereka.

Lionel Messi dkk membuat Manchester United semakin terpuruk di Camp Nou. Dua gol Lionel Messi dan satu gol persembahan Philippe Coutinho, membuat Barcelona unggul agregat 4-0 atas Paul Pogba dkk.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan sang rival abadi Manchester United, Liverpool. Bermain di markas FC Porto, Liverpool justru tampil tanpa beban. Aliran bola lebih mengalir deras ke jantung pertahanan FC Porto, dan anak-anak Jurgen Klopp berhasil memanfaatkan peluang set-piece.

Kombinasi tersebut memberi empat gol, yang dibagi rata Sadio Mane, Mohamed Salah, Virgil Van Dijk dan Roberto Firmino. Kemenangan tersebut membuat agregat 6-0, sekaligus menunjukkan kualitas luar biasa dari Liverpool.

Sayang, pada segmen selanjutnya, yakni babak semifinal, dua tim raksasa tersebut bakal saling beradu taring. Yup, final kepagian, itulah frasa yang tepat untuk menggambarkan perjumpaan Barcelona kontra Liverpool di babak semifinal.

Deskripsi model apapun tetap tak bisa mengelakkan status panggung final di semifinal. Kualitas permainan, terutama dari sisi permainan agresif, dari kedua tim layak dipertemukan di laga pamungkas

Barcelona dan Liverpool Apalagi, saat ini Barcelona dan Liverpool adalah dua di antara properti panas di zona Eropa. Liverpool tengah berburu gelar kali pertama dalam dua dekade terakhir di pentas Premier League. Sementara itu, Barcelona adalah penguasa La Liga, yang tinggal membutuhkan angka tak sampai dobel digit agar bisa menambah koleksi trofi jawara domestik.

Semakin rumit ketika membedah kekuatan Barcelona dan Liverpool. Nyaris tak ada ruang yang menyebut keberadaan titik lemah, setidaknya berlatar dua penampilan pada fase perempat final.

Barcelona dan Liverpool memiliki tipikal penyerangan yang sama, yakni mengandalkan ketajaman trisula. Jika Liverpool punya Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane, Barcelona sudah paten pada diri Lionel Messi, Luis Suarez, dan ini yang berbahaya, banyak kombinasi untuk satu orang lagi yang selalu langsung nyetel, meski biasanya diperuntukkan bagi Philippe Coutinho.

Perang di lapangan semakin lengkap, karena Barcelona dan Liverpool memiliki sosok dua pelatih yang sama-sama haus gelar di pentas Liga Champions. Ernesto Valverde (Barcelona) dan Jurgen Klopp (Liverpool), selalu penasaran dengan kans mengangkat trofi jawara turnamen paling bergengsi antarklub se-Eropa tersebut.

Catatan khusus tertuju kepada Klopp. Pelatih yang lama berkarier di Jerman tersebut nyaris menggapai impiannya tahun lalu. Kegagalan itu pula yang membuat Klopp punya ambisi besar menyempurnakan tujuan yang tertunda itu.

Namun, perjalanan Klopp tak akan muda. Tugas untuk melewati Ernesto Valverde bukan perkara mudah. Apalagi selalu bentrok budaya sepak bola antara Spanyol dan Inggris.

Tottenham Hotspur dan Ajax Kalaupun Klopp lolos dari adangan Barcelona, menaklukkan satu di antara Tottenham Hotspur atau Ajax Amsterdam, juga bukan hal gampang. Dua underdog tersebut muncul sebagai bukti idiom 'bola itu bulat' masih berlaku.

Panggung kejutan terbesar ada di dua klub tersebut. Ajax Amsterdam menjadi pembuat petir kejutan pertama kala menyingkirkan Juventus. Klub terakhir punya target besar musim ini, terutama setelah mendatangkan Cristiano Ronaldo ke Turin.

Nama Cristiano Ronaldo memang moncer, dan terbukti dengan dua gol pada dua pertemuan kontra Ajax Amssterdam. Sayang, ia seperti bermain sendiri, sehingga membuat kolektivitas ala Ajax Amsterdam menaklukkan nama besar Juventus.

Tidak tanggung-tanggung, tamparan keras bagi sang penguasa Liga Italia Serie A tersebut justru terjadi di rumah sendiri, Juventus Stadium. Kali ini, semua pihak mengangkat trofi penanda apresiasi terhadap apa yang diperlihatkan Erik ten Hag, sang juru taktik Ajax Amsterdam.

Ia dianggap berhasil mengeksploitasi keunggulan spirit anak-anak muda Der Amsterdammers, yang berujung semangat pantang menyerah. Mereka tak grogi ketika Cristiano Ronaldo mencetak gol terlebih dulu.

Kombinasi menawan yang dipadu kreativitas bermain di lapangan, menjadi senjata andalan bagi Frenkie De Jong, Lasse Schone, Dusan Tadic, David Neres, Hakim Ziyech dan Donny van de Beek. Kemampuan Erik ten Hag dalam meramu kombinasi pemain muda dan senior, layak mendapat acungan jempol.

Erik ten Hag berhasil membuat transformasi Ajax, dari klub yang musim lalu berantakan di Eropa, menjadi lebih teratur. Apalagi, konsistensi mereka semakin kentara taktkala sekarang menjadi pemimpin klasemen sementara Eredivisie, dan bersaing ketat dengan PSV Eindhoven.

Walhasil, perjalanan Ajax yang spektakuler juga bakal mendapat lawan sepadan, yakni Tottenham Hotspur. Pertemuan Ajax dan Tottenham Hotspur di empat besar memberikan banyak pesan. Memang, kedua tim tak memiliki basis massa yang besar, tak seperti Barcelona dan Liverpool, namun cara mereka melangkah ke semifinal sudah memberi gambaran tentang kualitas kolektivitas.

Bagaimana Final? Yup, Tottenham Hotspur dan Ajax tak butuh nama besar yang terlalu dominan. Mereka justru mengandalkan taktik yang berujung pada kreasi dan solid. Itu pula yang diperlihatkan The Spurs kala membungkam Manchester City.

Laga tersebut memang menjadi perbincangan hangat, terutama terhadap dua kejadian, yakni gol Fernando Llorente dan status off-side Sergio Aguero, yang membuat wasit menganulir gol 'kemenangan' dari Raheem Sterling.

Namun, keputusan wasit dengan menggunakan teknologi bantuan (VAR), membuat langkah Spurs ke semifinal berstatus sah. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, boleh saja emosi dan melancarkan protes saat konferensi pers. Namun, harus diakui kualitas permainan mereka, yang berlaga tanpa bomber Harry Kane, menjadi mahfum.

Kini, publik bakal menyaksikan dua laga semifinal yang sudah bisa ditebak status pemenangnya, yakni si raksasa dan si pembunuh raksasa. Well, pertemuan mereka di laga final sudah pasti bakal memberi dua nuansa juga, yakni tim unggulan yang mulus atau petir menyambar dari tim kejutan.

Babak I Liverpool vs Chelsea Belum Gol

0

Prediksimafiabola.com - Pertandingan Yang sangat sengit antara Liverpool vs Chelsea.Duel Liverpool vs Chelsea terasa sengit di babak pertama. Hingga 45 menit, tidak ada gol yang dibuat di Anfield. Skornya masih 0-0.

Dalam laga yang dilangsungkan Minggu (14/4/2019) malam WIB, peluang pertama dibuat Liverpool di menit enam. Sadio Mane yang mendapat bola di sisi kanan pertahanan Chelsea mengirim umpan silang ke kotak penalti. Mohamed Salah ada di sana dan melepaskan tendangan first time dengan kaki kiri saat menyambutnya. Bola lebih dulu memantul di tanah sehingga Kepa Arrizabalaga bisa mudah mengamankannya.

Di depan pendukungnya sendiri, Liverpool dominan pada beberapa menit awal laga. The Reds menekan sejak dari pertahanan Chelsea, yang membuat tim tamu kerap kehilangan bola di wilayahnya sendiri.

Peluang pertama Chelsea baru datang di menit 19. Mendapat bola di dalam kotak penalti, Eden Hazard meliuk-liuk mencoba melewati bek lawan. Upayanya berakhir dengan tendangan mendatar yang mudah ditangkap Alisson Becker.

Salah memantulkan bola yang dia terima di dalam kotak penalti pada Jordan Henderson di menit 25. Sang kapten menyambutnya dengan melepaskan tendangan keras, namun membentur kaki David Luiz. Bola yang melambung liar nyaris masuk ke gawang.

Lima menit berselang serangan balik cepat yang dilakukan Chelsea nyaris menjadi gol. Willian berhasil mengejar bola dari tengah lapangan dan menusuk masuk mendekati kotak penalti. Di sana dia berhasil menciptakan ruang tembak di antara dua bek Liverpool, tapi akurasi tendangannya sangat buruk. Si kulit bundar melenceng beberap meter dari sasaran.

Baca juga : Jurnalis Jadi Lawan Liperpol

Peluang Liverpool berikutnya datang di menit 39. Di tengah lapangan Roberto Firmino mengirim bola ke Salah yang berlari menyusur sisi kanan lapangan. Pemain depan Mesir itu kemudian melepaskan umpan mendatar ke kotak penalti di mana Mane berada. Sepakan keras Mane tipis luput dari sasaran.

Itu menjadi peluang terakhir yang tercipta di babak pertama. Tidak ada gol tercipta, Liverpool vs Chelsea masih 0-0.

Susunan Pemain

LIVERPOOL: Alisson; Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, Andy Robertson; Jordan Henderson (c), Fabinho, Naby Keita; Mohamed Salah, Roberto Firmino, Sadio Mane.

CHELSEA: Kepa Arrizabalaga; Cesar Azpilicueta (c), Antonio Rudiger, David Luiz, Emerson Palmieri; N'Golo Kante, Jorginho, Ruben Loftus-Cheek; Willian, Eden Hazard, Callum Hudson-Odoi. (din/cas)

Jurnalis Jadi Lawan Liperpol

0

Prediksimafiabola.com - Kini tantangan terbesar dari Club Liperpol adalah jurnalis - jurnalis. Pasti Penasaran apa yang di maksut menjadi tantangan bukan mari lihat ulasan prediksimafiabola.com berikut dibawah ini.

Manchester City memang jadi rival Liverpool di persaingan gelar Liga Inggris. Tapi bagi Juergen Klopp, jurnalis-jurnalis justru jadi tantangan terbesar.

Liverpool memetik kemenangan 2-0 atas Chelsea, Minggu (14/4/2019) malam WIB untuk merebut kembali puncak klasemen. Sadio Mane dan Mohamed Salah menjadi penentu kemenangan 'Si Merah'.

Dengan tambahan tiga poin, kini tim besutan Juergen Klopp mengoleksi 85 poin dari 34 laga. Liverpool unggul dua poin dari City di posisi dua, yang baru bermain 33 kali.

Dengan selisih setipis ini, Liverpool praktis butuh menyapu bersih empat pekan tersisa sebagai jalan aman menuju tangga juara. Sebuah tekanan yang patut diakui sangat besar.

Klopp menyebut persaingan dengan City sebenarnya tak menjadi tekanan yang sebesar itu untuk ruang gantinya. Justru media dan pernyataan orang-orang di luar klub yang membuat situasi lebih rumit.

"Kami memandang dari satu laga ke laga lainnya. Kami pergi ke Porto sekarang, yang mana akan jadi laga berat, dan kami akan bermain sebagus mungkin di sana. Ini akan jadi sebuah tantangan yang menarik dan sulit," ungkap Klopp.

Baca juga : Prediksi Leganes Vs Real Madrid 16 April 2019

"Lalu kami akan menghadapi Cardiff dan semua orang tahu mereka berjuang untuk bertahan di liga, semua orang tahu itu tempat yang berat. Kami ke sana dan akan mencoba mengerahkan segalanya untuk menang."

"Tantangan terbesarnya untuk kami adalah menghadapi orang-orang dari luar: kalian para jurnalis dan orang-orang lain. Karena kami tak berpikir seperti anggapan kalian," sambungnya.

"Hari ini City menang dan apakah itu menjadi pertanyaan untuk kami? Kalau kami memikirkan mereka, ya jadi sebuah pertanyaan, kalau tidak ya berarti tidak. Kami fokus memainkan permainan kami saja."

"Kalau misalnya, City kalah dan kami mengetahuinya lima menit sebelum pertandingan, seseorang memberi tahu bahwa City kalah, itu tidak membantu. Anda kehilangan fokus pada saat itu," tandas manajer asal Jerman ini seperti dilansir situs resmi klub. (raw/rin)