Press "Enter" to skip to content

Marco Giampaolo Berambisi Jayakan Ac Milan

0

Prediksimafiabola.comMarco Giampaolo Menjadi pelatih AC Milan dengan kontrak awal dua tahun. Pelatih juga memiliki tujuan untuk mengembalikan kejayaan Rossoneri. Mantan bos Sampdoria baru saja dikonfirmasi sebagai pengganti Gennaro Gattuso. Mantan gelandang Milan itu meninggalkan San Siro bulan lalu setelah gagal membawa timnya ke Liga Champions.

Di bawah Gattuso, Milan hanya mampu finis di peringkat kelima di Serie A pada musim lalu. Hal itu membuat Rossoneri hanya mendapat tiket ke Liga Europa musim depan. Giampaolo sekarang punya tugas berat untuk menghidupkan kembali raksasa Italia tersebut. Mereka belum pernah finis di posisi empat besar Serie A sejak 2013.

“Sejarah Milan berbicara tentang klub yang selalu mencari keindahan dalam sepak bola dan estetika beserta hasilnya,” kata Giampaolo kepada situs resmi klub.

“Penjelasan yang lebih baik lagi adalah bahwa Milan memiliki budaya sepakbola yang baik, jadi yakinlah mereka bisa mencapai hasil melalui penampilan yang menghibur.

“Sekarang saya belum cukup sombong untuk membandingkan diri saya dengan Milan di masa lalu, tetapi itu seharusnya menjadi misi kami, bermain sepakbola yang memikat dan memukau, memenangkan pertandingan berkat pendekatan itu.”

Baca juga : MU Telah Menemukan Pelatih Kiper Baru

Persaingan Semakin Ketat
Milan bukanlah satu-satunya tim yang melakukan pergantian pelatih menjelang musim 2019-2020. Sebab, Juventus, Inter Milan dan AS Roma juga sudah menunjuk pelatih baru. Giampaolo memperkirakan persaingan di Serie A akan kembali ketat setelah kembalinya Maurizio Sarri dan Antonio Conte. Sarri bergabung dengan Juventus sedangkan Conte memimpin Inter.

“Saya pikir dengan kembalinya Maurizio Sarri dan Antonio Conte bersama dengan banyak pelatih berbakat di Serie A, liga akan menjadi lebih kompetitif daripada musim lalu,” katanya.

“Ada banyak perubahan mental di banyak klub, termasuk klub-klub kecil yang sekarang cukup ambisius untuk pergi ke San Siro dan menyerang, sehingga perbedaannya kadang-kadang kecil. Saya menganggapnya liga yang sangat sulit.”