Press "Enter" to skip to content

Posts published in “Day: June 7, 2019

Sebelum Final Liverpool Telah Lawan Tottenham Palsu

0

Prediksimafiabola.com - Liverpool membuat persiapan khusus sebelum menghadapi Tottenham di final Liga Champions 2018/19 akhir pekan lalu. Persiapannya manis, The Reds keluar sebagai juara setelah menang 2-0 dalam pertandingan yang intens.

10 hari sebelum laga final itu, Liverpool diam-diam memainkan laga uji coba melawan tim Benfica B. Unik, mereka sengaja memilih Benfica B sebagai lawan uji coba karena tim Portugal itu memiliki gaya bermain yang sangat mirip dengan Tottenham.

The Reds melakukannya dengan hati-hati untuk terhindar dari penciuman media. Mereka mengamati permainan Benfica B, lalu mengundang mereka ke lapangan latihan Liverpool, semuanya dalam senyap.

Ternyata, Benfica diminta meniru permainan Spurs semirip mungkin. Sang pelatih, Renato Paiva mengaku terkejut sekaligus bangga ketika menyanggupi permintaan Liverpool itu.

"Liverpool merasa perlu, setelah tiga pekan tanpa kompetisi, untuk memainkan laga persahabatan. Mudah: tidak bisa tim Inggris karena kebocoran, tidak boleh tim Spanyol karena Pochettino pernah berkarier di Spanyol selama bertahun-tahun, tidak bisa tim Prancis karena Lloris adalah kiper timnas Prancis. Hanya Portugal yang tersisa," kata Renato pada A Bola via Sapo.

"Lalu kami mendapatkan beban besar - saya harus mengatakannya sebab kami diberi tahu oleh Jurgen Klopp adan Pepijn Lijnders - kualitas soal pemain muda Benfica. Mereka melihat tim B yang saat itu berda di peringkat ketiga Liga 2."

"Mereka melihat tim bermain dan menemukan banyak kemiripan dengan Tottenham. Pada saat itulah mereka memilih," lanjutnya.

Baca juga : Divock Origi Keluar Dari Liverpool

Tiruan Tottenham Begitu Benfica mendarat di Liverpool, mereka mendapatkan instruksi lengkap soal apa saja yang perlu dilakukan untuk meniru permainan Tottenham. Instruksi itu sangat detail, mulai dari formasi, pergerakan tim saat menyerang dan bertahan, bahkan situasi bola mati.

"Tim B harus pergi ke Marbella tiga hari sebelumnya dan bertemu dengan staf teknis Liverpool, yang sangat cocok dengan tim Benfica B dalam hal teknik-taktik, persis dengan Tottenham," imbuh Renato.

"Benfica B diminta memainkan beberapa kebiasaan: dua pemain bertahan, dua penyerang, juga kebiasaan dalam situasi bola mati, mirip dengan apa yang telah dilakukan Tottenham dan yang mungkin mereka lakukan di final Liga Champions."

"Kami harus menjadi semirip mungkin dengan Tottenham. Kami meniru serangan Tottenham, bertahan dengan 4-2-3-1," tandasnya.

Persiapan Liverpool untuk final Liga Champions sungguh luar biasa, trofi pun layak mereka dapatkan.

Divock Origi Keluar Dari Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Mantan pemain Liverpool Steve Nicol meminta Liverpool untuk berani membawa kabar buruk kepada beberapa pemain yang tidak lagi layak merumput di Anfield. Salah satunya adalah Divock Origi, yang menurutnya harus ditinggalkan walaupun beberapa kali ia menjadi pahlawan The Reds.

Musim ini, Origi jadi ban serep yang bisa diandalkan pada beberapa situasi. Dia bisa menjawab tantangan ketika diminta menggantikan Roberto Firmino sebagai ujung tombak Liverpool. Terbukti, Origi mencetak beberapa gol krusial. Yakni ketika dia membantu Liverpool mengalahkan Everton lewat gol di pengujung laga, juga saat mengusir Barcelona dari semifinal Liga Champions - yang membuat Liverpool melangkah ke final. Di partai final, pada laga melawan Tottenham, Origi pun mencetak gol penutup pada kemenangan 2-0. Gol pamungkas itu membenamkan Tottenham, Liverpool sukses jadi raja Eropa. Sayangnya, Nicol tidak bisa melihat masa depan Origi di Liverpool. Tim asuhan Jurgen Klopp itu telah membuat langkah pertama dengan menjuarai Liga Champions, dan mereka bakal semakin kuat tahun-tahun mendatang.

"Demi kebaikan Liverpool, mereka harus membuang dia [Origi], biarkan dia pergi, tergantung bagaimana cara anda menerimanya, kasar atau halus," kata Nicol kepada ESPN FC.

"Dia harus pergi demi kebaikan dia sendiri juga untuk Liverpool, mereka telah mencapai satu titik di mana mereka harus berpikir: 'sekarang bagaimana kami membuat langkah berikutnya?'."

"Sebab itu, bagi saya, langkah berikutnya adalah membuat skuad jadi lebih besar dan lebih baik," imbuhnya.

Baca juga : Harry Kane Tidak Maksimal Di Final Kemarin Menurut Van Dijk

Lebih Baik Liverpool saat ini harus melangkah ke level berikutnya yang jauh lebih baik. Mereka akan mendekati level tim-tim tangguh seperti Barcelona, Juventus, atau Real Madrid. Sebab itu skuad Liverpool harus sempurna.

"Saya merasa Divock Origi tidak membuat skuad kami jadi lebih baik. Setiap kali dia bermain, setiap kali dia masuk sebagai pemain cadangan, pada umumnya hanya untuk memberi Firmino waktu istirahat, menurut saya level dia telah menurun," sambung Nicol.

"Sekarang, dia akan selalu diingat, tidak hanya untuk gol di final Liga champions, tetapi tentu untuk apa yang dia lakukan melawan Barcelona dan Everton."

"Dia akan diingat, sayangnya, sebagai pemain, dia tidak cukup bagus bermain di level yang diperlukan Liverpool," tandasnya.

Harry Kane Tidak Maksimal Di Final Kemarin Menurut Van Dijk

0

Prediksimafiabola.com - Bek Liverpool Virgil Van Dijk menilai bahwa Harry Kane tidak dapat memiliki kinerja yang optimal di final Liga Champions karena fisiknya tidak fit 100%. Liverpool menghadapi duel dengan Tottenham di final Liga Champions di Wanda Metropolitan pada 2 Juni. Di pertandingan itu, Spurs memainkan Kane sebagai starter.

Itu adalah penampilan perdananya setelah absen sekitar dua bulan. Sebab sebelumnya ia mengalami cedera engkel. Performa Kane sendiri tidak maksimal di laga final itu. Ia tak bisa tampil dengan efektif. Pada akhirnya Kane gagal membawa Spurs mengalahkan Liverpool. The Lily Whites malah ditekuk dengan skor 2-0 berkat gol Mohamed Salah dan Divock Origi.

Terbaik Kini keduanya kemungkinan akan bertemu lagi namun di ajang yang berbeda. Mereka akan berduel di ajang UEFA Nations League di mana timnas Belanda dan timnas Inggris dipertemukan di babak semifinal. Jelang duel tersebut Van Dijk menyebut Kane sebagai salah satu striker terbaik di Inggris. Jika ia tampil dalam kondisi terbaiknya, maka pemain lawan tak boleh lengah sedikit pun karena Kane pasti akan menghukumnya.

"Harry Kane adalah striker yang fantastis, saya pikir salah satu yang terbaik di Inggris. Dan saya pikir ia pasti striker terbaik yang dimiliki Inggris untuk tim nasional," kata Van Dijk seperti dilansir Goal International.

"Tapi saya juga tahu bahwa jika Anda tidak 100 persen bugar, maka itu akan berada di kepala Anda jika Anda mendapatkan cedera kecil atau Anda berhasil dilewati dan Anda mendapatkan sedikit rasa sakit," tuturnya.

"Itu akan berada di kepala Anda, jadi jelas saya berharap ia akan bermain final, tetapi saya tahu ia tidak akan dalam kondisi 100 persen. Saya tidak tahu apakah ia akan bermain besok, tetapi jika ia bermain, maka kita akan melihat bagaimana kita akan mengaturnya."

Baca juga : Pembahasan Ronaldo Dan Messi Kembali Booming

Penilaian Southgate Manajer timnas Inggris Gareth Southgate kemudian ditanya terkait performa Kane di laga final itu. Akan tetapi ia menolak untuk berkomentar panjang lebar.

"Saya tidak berpikir itu bukan bagian saya untuk mengomentari kinerja klub dalam pertandingan individu karena itu kemudian membuat saya berbicara tentang pelatih lain dan pemain lain dan mereka bukan tim saya," katanya.

"Tentu saja saya berada di pertandingan itu dan ingin melihat bagaimana hasilnya. Banyak umpan yang mengarah masuk ke Harry, itu bukan umpan favoritnya ketika tiba di daerahnya."

Pembahasan Ronaldo Dan Messi Kembali Booming

0

Prediksimafiabola.com - Cristiano Ronaldo baru saja menunjukkan kemampuannya untuk mencetak hattrick untuk tim Portugal dalam pertandingan melawan Swiss di semifinal League of Nations (UNL). Pada usia 34, Ronaldo masih bisa mencetak tembakan untuk membawa Portugal ke puncak permainan dengan kemenangan 3-1.

Seperti biasa, sesaat setelah Ronaldo melakukan sesuatu yang luar biasa, nama Lionel Messi selalu disebut. Begitu pun sebaliknya, ketika Messi membuktikan keajaibannya, Ronaldo juga jadi bahasan. Situasi itu disebabkan oleh kemampuan keduanya sebagai pemain terbaik di dunia. Selama 15 tahun terakhir, hanya dua pemain itu yang berada di puncak piramida sepak bola. Mereka saling mendorong satu sama lain. Nahasnya, fans mereka masing-masing yang tampaknya terlalu berlebihan. Entah mengapa, perdebatan (terkadang sampai pertengkaran) soal yang lebih baik dari keduanya tidak pernah berhenti.

Fans Ronaldo ngotot menyebut idolanya sebagai pesepak bola terbaik di dunia, argumen ini diperkuat dengan kemampuan lengkap Ronaldo: kaki kanan, kaki kiri, sundulan, tendangan bebas, penalti, sebut saja. Di sisi lain, fans Messi juga menyombongkan idola mereka sebagai pemain terbaik sepanjang masa. Bagi mereka, Messi adalah dewa sepak bola yang selalu tampil ajaib di setiap kesempatan. Seharusnya memuji salah satu bukan berarti menjelekkan yang lain. Mendukung Ronaldo tidak harus mencela Messi, dan memuji Messi tak perlu sambil menghina Ronaldo. Namun, dasar fans sepak bola, fanatisme yang luar biasa terkadang membutakan penilaian mereka.

Pendapat ini dilontarkan oleh analis ESPN FC, Craig Burley. Dia mengaku sudah bosan mendengar perbandingan kedua pemain ini. Alih-alih, mengapa tidak menikmati permainan mereka selagi bisa? Toh tak lama lagi mereka akan pensiun.

Baca juga : Kapten Yang Diremehkan Kini Menjuarai Liverpool

Membosankan! Burley memahami bagaimana rasanya jadi pendukung fanatik. Dia tahu betul bahwa level Ronaldo dan Messi memang luar biasa, jauh di atas pemain-pemain hebat lainnya. Biar begitu, dia merasa membandingkan kedua pemain ini tidak ada gunanya. Ketika fans mereka bertengkar, Ronaldo dan Messi justru saling menaruh respek dan diam-diam mengakui kemampuan satu sama lain.

"Saya akan berkata jujur, jika hidup anda selalu berputar soal perdebatan siapa yang lebih baik di antara dua pemain hebat ini [Ronaldo dan Messi], anda harus melihat diri anda sendiri di depan cermin (mawas diri)," tutur Burley.

"Ketika Liverpool mengalahkan Barcelona pada laga luar biasa di Anfield lalu, hal pertama yang dibicarakan adalah: 'Jadi, seberapa bagus Lionel Messi sekarang?'."

"Betapa membosankannya itu bukan?" tandasnya.

Burley ingin menyadarkan fans sepak bola mana pun untuk menikmati permainan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi selagi mereka masih merumput.

Kapten Yang Diremehkan Kini Menjuarai Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Jordan Henderson berlutut, kelelahan dan bahagia, sebelum jatuh ke tanah sepenuhnya setelah pemenang Liga Champions Liverpool dikonfirmasi setelah menang 2-0 melawan Tottenham Hotspur pada hari Minggu (02/2) 06/2019) dini hari di stadion Wanda, Madrid.

"Tidak ada yang pantas saat ini lebih dari Anda," Adam Lallana berlari untuk memberi tahu teman dekatnya saat ia mengangkatnya.

Sementara itu, air mata jatuh dari wajah Jurgen Klopp ketika ia memeluk 28 tahun, manajer Liverpool kemudian mengatakan: "Jordan Henderson adalah kapten dari pemenang Liga Champions 2019. Itu sebuah kepuasan." Bek Liverpool, Dejan Lovren melingkarkan lengannya di bahu pemain internasional Inggris, membawanya ke pendukung Liverpool di belakang gawang yang dicetak Divock Origi untuk mengamankan Piala Eropa keenam mereka setelah menang 2-0 atas Tottenham, berteriak :

"Ini milikmu --- nah kapten, ini orangnya."

Virgil van Dijk berjalan di belakang mereka, mengangkat tangan tinggi-tinggi dan mengarahkan jari ke bawah pada Henderson untuk menggarisbawahi kata-kata Kroasia. Pengabdian para pemain dan staf Liverpool untuk memastikan bahwa Henderson berada di tengah panggung sangat menarik untuk ditonton, tetapi tidak mengejutkan. Suara peluit akhir di Wanda Metropolitano mengukuhkan dia sebagai kapten klub pemenang Liga Champions. Tetapi dalam skala yang lebih luas, rasanya bagi Jordan Henderson seperti berhenti total untuk pertempuran yang melelahkan untuk membuktikan bahwa dia termasuk dalam level elite, di Liverpool klub yang jadi panggung banyak pemain besar.

Sempat Hendak Dijadikan Barter Transfer

Dari mengatasi penyakit Osgood-Schlatter, kondisi yang semakin menyakitkan yang membutuhkan perawatan rutin, hingga menjadi "lebih kecil dan lebih kurus" daripada pemain muda lainnya di akademi Sunderland, tempat di mana ia harus unggul dalam segala hal hanya untuk diperhatikan, Henderson telah berjuang jadi yang terbaik selama lebih dari 10 tahun terakhir. Pada usia 21, usai pindah Sunderland ke Liverpool pada 2011 ia mengalami periode sulit. Ia menolak digunakan sebagai barteran transfer untuk Clint Dempsey, yang saat itu berada di Fulham. Jordan memaksa bertahan dan ingin jadi bagian rencana jangka panjang Brendan Rodgers di The Reds.

Mantan pemain Premier League Joey Barton menuduhnya "berusaha meniru legenda" pada 2015, sementara Alex Ferguson mengkritik kiprahnya dalam otobiografinya. Dietmar Hamann, gelandang Liverpool periode 1999 hingga 2006, mengatakan, "Saya pikir [Henderson adalah] pemain yang baik tetapi apakah dia seorang kapten Liverpool, saya akan menyerahkannya kepada orang lain." Stan Collymore, mantan penyerang Liverpool 1995-1997, mempertanyakan jiwa kepemimpinan Henderson di masa lalu, tetapi baru-baru ini mengakui bahwa dia salah.

Sebagian besar penggemar Liverpool juga kurang sreg Jordan Henderson didapuk sebagai kapten tim. Namun, di dalam klub, bagaimanapun, Henderson dianggap penting, yang digambarkan secara emosional setelah kemenangan final Liga Champions di Madrid. Sederhananya, dia adalah pemimpin The Reds di setiap level.

Baca juga : Liverpool Ingin Matthijs de Ligt Bergabung

Semua Tentang Orang Lain

"Sebagai seorang pribadi, Hendo (panggilan akrab Henderson) adalah salah satu orang paling fantastis yang pernah Anda temui," Van Dijk, stoper andalan Liverpool kepada ESPN.

"Dia telah menempatkan tim di hadapan dirinya sendiri selama bertahun-tahun. Yang saya sukai adalah dia menggunakan semua yang dia alami - kerendahan hati, kritik, masalah dengan cedera - untuk membantu orang lain melalui situasi yang sama.

"Apa yang dia lakukan diabaikan karena orang mengira kamu mengenakan ban kapten untuk terlihat bagus di dalamnya dan banyak berteriak dan itu adalah pekerjaan yang dilakukan. Ada begitu banyak tanggung jawab di dalam dan di luar lapangan: kamu harus memikirkan semua orang sebelum kamu memikirkan dirimu. Dan Hendo sangat ahli dalam hal itu.

"Jika ada pemain muda yang ingin mengikuti sebuah contoh, itu harusnya dia. Dia adalah pemimpin yang fantastis yang semua orang hormati di Liverpool, dan saya sangat senang Jordan Henderson adalah kapten saya."

Bek belia, Alexander-Arnold, memberikan penilaian yang sama kuatnya.

"Kami tidak akan berada di tempat kami sekarang tanpa dia," katanya kepada ESPN.

"Saya berbicara untuk semua orang ketika saya mengucapkan terima kasih yang besar kepada Hendo karena telah memimpin kami ke sini. Tim selalu berpikir pertama: tidak ada dari kita yang melakukan itu lebih untuk Liverpool daripada Hendo. Dia menunjukkan setiap hari bahwa dia pantas menjadi kapten: bagaimana dia membawa dirinya dalam pusat latihan dan di sekitar tempat itu, rasa hormat yang dia miliki untuk semua orang, apakah itu Mo Salah atau staf kebersihan."

Pemain yang diprediksi bakal meneruskan jejak Jordan Henderson sebagai kapten Liverpol masa depan, menambahkan:

"[Henderson] tidak melihat orang yang lebih besar atau lebih penting daripada orang lain dan itu adalah pelajaran untuk dipelajari bukan hanya dalam sepak bola tetapi juga kehidupan. Dia sangat berharga bagi klub dan siapa pun di Melwood dapat berbicara selama berjam-jam tentang hal itu."