Press "Enter" to skip to content

Posts published in “Day: June 2, 2019

Keseruan Liverpool Habisi Tottenham Hotspur

0

Prediksimafiabola.com - Tottenham Hotspur gagal menjadi juara Liga Champions 2018-2019 setelah dikalahkan Liverpool 0-2 di Stadion Wanda, Madrid, Minggu (6/6/2019) dini hari WIB, jam. Meskipun ia bukan pelatih Spurs terbaik, Mauricio Pochettino, ia memuji perjuangan anak-anaknya.

The Reds unggul 1-0 pada babak pertama berkat gol penalti Mohamed Salah pada menit ke-2. Pada babak pertama, Tottenham menguasai jalannya laga dengan persentase 63 berbanding 37. Namun, Liverpool bermain lebih efektif. Babak kedua, Tottenham masih menguasai jalannya pertandingan. Namun, mereka belum menciptakan peluang berbahaya. Liverpool melakukan pergantian pemain. Roberto Firmino ditarik keluar pada menit ke-57, diganti oleh Divock Origi. James Milner masuk menggantikan Georginio Wijnaldum. Memasuki menit ke-63, Tottenham masih menguasai permainan. Namun, mereka hanya melepaskan enam tendangan dan tak ada yang mengarah ke gawang. Sedangkan Liverpool melepaskan 10 tendangan dan dua di antaranya mengarah ke gawang.

Giliran Tottenham yang menurunkan senjata baru. Lucas Moura masuk menggantikan Harry Winks. Pada menit ke-66, Milner hampir saja membuat Liverpool menambah skor. Ia melepaskan tembakan mendatar, namun bola mendarat tipis di sisi kiri gawang Hugo Lloris. Percobaan Liverpool lagi-lagi gagal walau mereka berhasil melakukan serangan balik cepat. Tottenham mulai mengancam. Dele Alli mendapat peluang terbaik pada menit ke-72, setelah menerima bola umpan Son Heung-min. Namun, bola masih bisa diamankan Allison Becker.

Baca juga : Tottenham Dilecehkan Liverpool Di Liga Champion

Son Heung-min mengancam setelah melewati adangan lini tengah Liverpool. Aksi Son mampu dihentikan Virgil van Dijk. Son Heung-min kembali beraksi. Ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Bola tepat di tangkapan Allison. Satu peluang lagi dibuat Lucas Moura pada menit ke-80. Namun, tendangannya lemah sehingga bola dengan mudah diantisipasi Allison. Allison Becker kembali menjadi pahlawan Liverpool setelah menepis bola hasil tendangan bebas Eriksen. Liverpool menjauh dengan skor 2-0 berkat gol Divock Origi pada menit ke-87 setelah memanfaatkan bola liar di kotak penalti Tottenham. Liverpool berhasil mempertahankan skor hingga laga tuntas.

Susunan Pemain

Tottenham Hotspur: Lloris, Trippier, Alderweireld, Vertonghen, Rose, Winks, Sissoko, Eriksen, Dele, Son, Kane

Cadangan: Gazzaniga, Vorm, Sanchez, Foyth, Davies, Aurier, Dier, Walker-Peters, Wanyama, Lucas, Lamela Llorente

Pelatih: Mauricio Pochettino

Liverpool: Alisson, Alexander-Arnold, Van Dijk, Matip, Robertson, Fabinho, Henderson, Wijnaldum, Salah, Mane, Firmino

Cadangan: Mignolet, Kelleher, Lovren, Gomez, Moreno, Milner, Lallana, Oxlade-Chamberlain, Shaqiri, Origi, Brewster, Sturridge

Pelatih: Jurgen Klopp

Tottenham Dilecehkan Liverpool Di Liga Champion

0

Prediksimafiabola.com - Tottenham Hotspur gagal menjadi juara Liga Champions 2018-2019 setelah dikalahkan Liverpool 0-2 di Stadion Wanda, Madrid, Minggu (6/6/2019) dini hari WIB, jam. Meskipun ia bukan pelatih Spurs terbaik, Mauricio Pochettino, ia memuji perjuangan anak-anaknya.

"Saya merasa sangat bangga dengan upaya mereka, bagaimana kami berjuang. Kami tidak beruntung, kami kebobolan gol melalui penalti. Kami berjuang, dan kami bermain sangat baik di babak kedua. Saya merasa sangat bangga, kami sedikit tidak beruntung. Kebobolan 1-0 dari awal laga itu sulit, kami berupaya mengubah strategi bermain, sayang tak merubah hasil. Tetapi saya sangat bangga dengan para pemain ini dan juga kepada suporter yang mendukung kami,"

Pelatih asal Argentina tersebut mengaku pasukannya tertekan dengan penalti yang didapat Liverpool di awal laga.

"[Penalti] itu adalah keadaan yang tidak bisa kami duga atau persiapkan. Anda tidak akan pernah percaya Anda tertinggal 1-0 setelah semenit pertandingan baru berjalan. Secara mental itu sangat sulit, ini tentang belajar dan pengalaman, seperti yang dirasakan Liverpool di final musim lalu,"

Walau kecewa karena gagal angkat piala, Pochettino secara jantan memberikan ucapan selamat kepada Liverpool.

"Saya sangat senang memimpin tim ini, dan saya ucapkan selamat kepada Liverpool.

"Standar pertandingan kami di final sangat tinggi, tapi hal itu ternyata tidak cukup. Sayang sekali. Anda ingin mengalami ini lagi dan mengulanginya. Ini adalah permainan terbaik di dunia setelah Piala Dunia.

"Ini tentang mencoba, mempercayai dan membangun perjalanan sehingga itu terjadi lagi sesegera mungkin."

Baca juga : Hadiah Penalti Liverpool Jadi Pro Kontra

Gol kemenangan Liverpool atas Tottenham Hotspur di Wanda Stadium, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB dicetak Mohamed Salah lewat titik penalti pada menit kedua serta Divock Origi pada menit ke-87. Spurs menurut catatan BBC menguasai bola 65 persen berbanding 35. Sepanjang laga Liverpool hanya sukses menggeber tiga tembakan tepat sasaran (dua berujung gol). Sementara tembakan tepat sasaran Tottenham Hotspur mencapai delapan kali. Rapatnya pertahanan Liverpool yang dikomandoi Virgil van Dijk membuat penyerang-penyerang Spurs mati kutu. Harry Kane, mesin gol utama mereka sepanjang laga tak bisa leluasa bergerak dan mendapat peluang emas. Kiper Liverpool, Alisson tampil on-fire. Ia berulangkali mementahkan peluang emas Tottenham. Ia layak jadi man of the match laga ini.

"Pada akhirnya yang akan dikenang tim yang menjadi juara, bukan tim yang mendominasi pertandingan. Kami harus menerima itu," ucap Mauricio Pochettino yang santer diisukan bakal hengkang dari Tottenham Hotspur musim depan.

Hadiah Penalti Liverpool Jadi Pro Kontra

0

Prediksimafiabola.com - Liverpool memenangkan Liga Champions setelah menang 2-0 atas Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitan, Madrid, Minggu (6/2/2019), WIB Dawn. MOhamed Salah mencetak gol kemenangan untuk The Reds (menit 2) dan menggantikan Divock Origi (87).

Liverpool cukup diuntungkan oleh gol cepat yang dilesakkan Salah lewat titik penalti. Setelah gol tersebut, Liverpool cenderung main bertahan namun tetap solid sehingga Spurs gagal mencetak gol dan akhirnya kalah. Hadiah penalti buat Liverpool diberikan tanpa ragu oleh wasit Damir Skomina setelah tendangan Sadio Mane mengenai dada Moussa Sissoko dan bergulir ke arah tangannya. Keputusan wasit asal Slovenia itu sempat diprotes oleh para pemain Spurs. Fans Spurs juga mencerca keputusan tersebut di media sosial. Ketika melakukan protes para pemain Spurs sepertinya juga menginginkan wasit melihat Video Asisstance Referee (VAR) atau berdiskusi dengan asistennya. Namun wasit Skomina bergeming dan tetap menunjuk titik putih, tanda hadiah penalti buat Liverpool.

Baca juga : Berbeda Cara Liverpool Raih Juara

Pro dan Kontra Ada pendapat pro dan kontra terkait momen ini.

"Start yang mengerikan buat Spurs. Tangan Sissoko memang mengangkat ke atas. Saat Anda mengangkat tangan seperti itu di kotak penalti, Anda akan menemui masalah. Wasit bisa dengan mudah membuat keputusan jika situasinya seperti itu," ujar Rio Ferdinand, eks bek tengah Manchester United.

"Bola mengenai dada terlebih dahulu sebelum mengenai tangan. Apakah ada kesengajaan dari Sissoko saat bola bergulir dari dada ke tangan? Saya rasa tidak. Penalti layak diberikan kalau bola langsung mengenai tangan," kata Glenn Hoddle, eks pelatih timnas Inggris yang juga mantan pemain Hotspur.

Jadi, apa yang membuat Skomina memutuskan untuk kukuh pada keputusannya dan merasa tidak perlu melihat VAR? Ini jawabannya: Wasit hanya memeriksa layar VAR, yang terletak di tepi lapangan, jika ia harus mengambil keputusan atas kejadian yang memang dirasa perlu dilihat kembali. Namun jika kejadian tersebut cukup jelas terlihat dan ofisial VAR tidak memberi masukan apapun, maka wasit berhak untuk memutuskan tidak melihat VAR.

Hal itulah yang terjadi pada momen handball Sissoko yang berujung hadiah penalti buat Liverpool. Saat diprotes pemain Spurs, Skomina terlihat berkomunikasi melalui headset dan ia tetap mantap memberikan penalti. Apes buat Hotspur karena setelah gol pembuka itu Liverpool tetap mampu bermain tenang meski lebih banyak tertekan dan kalah penguasaan bola. Liverpool bahkan mampu memperbesar keunggulan melalui Origi di menit-menit akhir dan memastikan meraih gelar Liga Champions musim 2018-2019.

Berbeda Cara Liverpool Raih Juara

0

Prediksimafiabola.com - Liverpool memenangkan Liga Champions dengan cara yang sedikit berbeda. Bermain melawan Tottenham di pesta terakhir pada Minggu (2/6) di pagi WIB, The Reds bermain pragmatis untuk memblok kemenangan dengan skor 2-0.

Bersama Jurgen Klopp, Liverpool dikenal sebagai salah satu tim dengan gaya bermain ofensif terbaik. Namun, hanya secuil permainan ofensif yang disuguhkan Liverpool pada partai final tersebut. Setelah unggul cepat lewat gol penalti Mohamed Salah pada menit ke-2, Liverpool lantas mengubah pendekatan mereka dengan bermain defensif. Mereka bertahan sangat baik sampai Divock Origi mencetak gol kedua di menit ke-87. Satu gol di awal, satu gol di akhir, dan bertahan di antaranya. Tiga gelandang Liverpool jarang naik menyerang. Mereka lebih sering membantu empat bek dalam blok defensif tujuh pemain.

Permainan itu tidak bisa dikatakan bagus, justru cenderung membosankan. Namun, trofi tetaplah yang paling penting. Liverpool boleh jadi meniru taktik parkir bus ala Jose Mourinho, tetapi taktik negatif itu terbukti manjur. Sepak bola mudah lupa. Dalam beberapa tahun ke depan, tak akan ada yang membicarakan taktik negatif tersebut, hanya trofi yang diingat. Liverpool telah mencatatkan sejarah mereka sendiri. Pendekatan Liverpool yang pragmatis itu tentu melahirkan beberapa statistik anomali untuk tim yang jadi juara. Apa saja?

Baca juga : Klopp Akhiri Kutukan Liverpool

Statistik Liverpool (35,4 persen) merupakan tim pertama yang memenangkan final Liga Champions meski lebih sedikit menguasai bola daripada tim lawan sejak Inter Milan-nya Jose Mourinho yang mengalahkan Bayern Munchen pada final 2010, juga di Madrid. Liverpool mencatatakan akurasi umpan nomor tiga terendah di antara tim mana pun yang bermain di Liga Champions musim ini: 63,34 persen. Liverpool hanya menorehkan 101 umpan suskes pada babak pertama pertandingan - paling sedikit di antara laga mereka lainnya musim ini. Liverpool cuma memberikan tiga tembakan tepat sasaran pada sebagian besar pertandingan, sementara Spurs harus menunggu sampai menit ke-73 untuk melepaskan tembakan tepat sasaran pertama mereka.

Klopp Akhiri Kutukan Liverpool

0

Prediksimafiabola.com - Jurgen Klopp adalah sosok paling bahagia dengan kesuksesan Liverpool dalam memenangkan Liga Champions 2018-2019. Dia menyelesaikan kutukan karena selalu kalah di final sejak 2014. Gol Liverpool atas Tottenham Hotspur di Stadion Wanda, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari, WIB mencetak Mohamed Salah melalui titik penalti di menit kedua dan Divock Origi di menit ke-87.

Total sepanjang karier kepelatihannya, ia tujuh kali meloloskan klubnya ke final, dan hanya sekali sukses merengkuh trofi, yakni di Piala Jerman 2012. Sisanya ia selalu gagal. Yang paling menyakitkan tentu di ajang Liga Champions, dua kali pelatih asal Jerman ini tertunduk lesu. Pada 2013 saat membesut Borussia Dortmund, Klopp harus mengakui keunggulan Bayern Munchen dengan skor 2-0. Musim lalu di Liverpool digasak Real Madrid 1-3. Jurgen Klopp dua kali merana bersama Liverpool di pentas Eropa. Musim 2016, The Reds kalah 1-3 melawan Sevilla. Sebelum laga final Liga Champions musim ini, pelatih beken Jose Mourinho sempat berujar bahwa laga kontra Spurs jadi sebuah beban bagi Klopp.

"Saya berharap Jurgen bisa sukses tahun ini. Sekali kalah di final, selajutnya kali kedua gagal rasanya amat tidak enak, apalagi jika tiga kali tim asuhannya harus menderita kegagalan. Kondisi itu akan sangat memukul Jurgen, apalagi yang ia lakukan luar biasa," ujar Mourinho.

Sebelum laga puncak, Jurgen Klopp blak-blakan bicara soal kegagalannya berulangkali di sebuah laga final.

"Saya manusia normal, jadi jika aku duduk di ruangan dan berpikir ini semua tentang saya yang gagal, benar memang saya jadi penyebabnya. Jika saya melihat diri saya sebagai pecundang atau apa pun, maka kami (Liverpool) semua akan memiliki masalah, tetapi saya tidak melihatnya seperti ini.

Baca juga : Semakin Banyak Yang Ingin De Ligt

"Saya pikir mungkin ada saat-saat yang beruntung dan tidak beruntung dan di beberapa final saya adalah bagian dari kita tidak pernah berada di pihak yang beruntung, itu benar, tetapi saya tidak dapat mengubahnya."

Akhir pekan ini Jurgen Klopp berhasil merubah keberuntungannya. Liverpool jadi juara Liga Champions. Persembahan Klopp jadi yang ke-6 setelah musim 1976–1977, 1977–1978, 1980–1981, 1983–1984, 2004–2005. Yang spesial ini jadi gelar pertama bagi sang mentor sejak mendarat tiga musim lalu di Anfield.

Rekor Jurgen Klopp di Laga Final

  1. Piala Jerman 2012: Borussia Dortmund Vs Bayern Munchen 5-2 (Menang)
  2. Liga Champions 2013: Borussia Dortmund Vs Bayern Muchen 1-2 (Kalah)
  3. Piala Jerman 2014: Borussia Dortmund Vs Bayern Munchen 0-2 (Perpanjangan waktu) (Kalah)
  4. Piala Jerman 2015: Borussia Dortmund Vs Wolfsburg 1-3 (Kalah)
  5. Capital One Cup 2016: Liverpool Man City 1-3 (1-1) (Adu penalti) (Kalah)
  6. Liga Europa 2016: Liverpool Vs Sevilla 1-3 (Kalah)
  7. Liga Champions 2018: Liverpool Vs Real Madrid 1-3 (Kalah)
  8. Liga Champions 2019: Tottenham Hotspur Vs Liverpool 0-2 (Menang)